Sabtu, 28 Oktober 2023

PETA PITA PRAMUKA

 


Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

 

          Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :

          1.       Pensil Teknik 2B

          2.       Penggaris panjang

          3.       Kertas pita peta

          4.       Kompas bidik

          5.       Meja kerja

 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :

 

1.       Penentuan Skala

          Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.

 

2.       Pembuatan Keterangan

          Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.

 

3.       Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu

          Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.

 

Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut :


THE IMPORTANCE OF CHARACTER EDUCATION IN SCOUTING

 Character education is a vital aspect of personal development, particularly in youth organizations such as scouting. Scouting is a global movement that aims to guide young individuals in their physical, mental, and moral growth. It offers unique opportunities for children and young adults to learn and practice essential life skills, fostering character development along the way. This article explores the significance of character education in scouting and the positive impact it can have on the lives of young people.

 


BUILDING ETHICAL VALUES:
Scouting places a strong emphasis on ethical values such as honesty, integrity, respect, and responsibility. Through various activities, discussions, and role modeling, scouts are encouraged to internalize these values and apply them in their daily lives. By instilling a strong moral compass, character education in scouting helps young individuals become ethical and principled citizens who can make positive contributions to society.
 
DEVELOPING LEADERSHIP SKILLS:
Character education in scouting goes hand in hand with leadership development. Scouts are given opportunities to take on leadership roles within their units, fostering skills such as decision-making, teamwork, communication, and problem-solving. These experiences empower scouts to become confident and responsible leaders, both within scouting and in their future endeavors.
 
CULTIVATING PERSONAL INTEGRITY:
Scouting promotes the development of personal integrity, encouraging scouts to be true to themselves and others. The scout oath and law, which encompass principles like being trustworthy, loyal, helpful, and kind, serve as guiding principles for scouts to shape their character. By consistently practicing these virtues, scouts learn the importance of personal integrity and its positive impact on their relationships and personal growth.
 
PROMOTING CITIZENSHIP AND SERVICE:
Character education in scouting promotes good citizenship and a sense of community. Scouts are encouraged to engage in service projects that benefit their local communities, fostering a spirit of empathy and compassion. By actively participating in service initiatives, scouts learn the value of giving back and become responsible citizens committed to making a difference.
 
ENCOURAGING OUTDOOR AND ENVIRONMENTAL STEWARDSHIP:
Scouting emphasizes outdoor activities and environmental stewardship. Through camping, hiking, and other outdoor adventures, scouts develop resilience, self-reliance, and an appreciation for nature. By fostering a connection with the natural world, scouting encourages environmental responsibility and teaches scouts to care for and protect the environment for future generations.
 
NURTURING CULTURAL UNDERSTANDING:
Scouting is a diverse movement that welcomes members from various backgrounds and cultures. Character education in scouting promotes cultural understanding and respect for differences. Scouts have the opportunity to interact with peers from different backgrounds, fostering empathy, tolerance, and global citizenship. Through this exposure, scouts learn to appreciate diversity and develop a broader perspective of the world around them.
 
STRENGTHENING PERSONAL RESILIENCE:
Scouting provides numerous challenges and opportunities for personal growth. Through outdoor adventures, learning new skills, and overcoming obstacles, scouts develop resilience and perseverance. These experiences teach scouts that setbacks and failures are part of life, but with determination and a positive attitude, they can overcome challenges and grow stronger.
 
In conclusion, character education plays a fundamental role in scouting, shaping young individuals into responsible, ethical, and well-rounded citizens. Through the principles of scouting and the diverse range of activities and experiences it offers, character education fosters the development of key values, leadership skills, personal integrity, and a sense of social responsibility. By embracing character education in scouting, young people are equipped with the tools to navigate life's challenges, make ethical decisions, and positively contribute to society.

MODEL KEGIATAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN - Permendikbud No. 63 Tahun 2014

 Sesuai dengan Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut :


1.    Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

c.    Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan                Lingkungan Sekolah (MPLS).

d.   Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK        dilaksanakan selama 36 Jam.

e.    Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

f.   Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka    dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).


2.    Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

c.    Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.


3.    Model Reguler.

a.  Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.

b.    Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.






Info lebih lengkap bisa dibaca di sumber :

Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan

MANFAAT AKTIF BERKEGIATAN PRAMUKA

 Kegiatan kepramukaan adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengembangkan potensi dan keterampilan individu. Organisasi kepramukaan memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk belajar dan tumbuh melalui berbagai kegiatan yang meliputi petualangan alam, keterampilan bertahan hidup, pengabdian sosial, dan kepemimpinan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan 20 manfaat aktif yang dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan.

 


  1. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Kegiatan kepramukaan memberikan kesempatan bagi para anggota untuk belajar dan mengasah keterampilan kepemimpinan. Dalam lingkungan kepramukaan, mereka dapat mempraktikkan pengambilan keputusan, memimpin tim, dan mengembangkan kemampuan organisasi.
  1. Kerjasama dan Keterampilan Tim: Kegiatan kelompok dalam kepramukaan mendorong kerjasama dan keterampilan tim. Para anggota belajar bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan bersama, berbagi tanggung jawab, dan saling mendukung.
  1. Keterampilan Bertahan Hidup: Melalui kegiatan seperti berkemah, pendakian, dan orienteering, anggota kepramukaan belajar keterampilan bertahan hidup di alam terbuka. Mereka mempelajari cara membuat api, mencari makanan, mengatasi hambatan, dan menghadapi tantangan alam.
  1. Keterampilan Navigasi dan Peta: Kegiatan orienteering dan petualangan alam mengajarkan anggota kepramukaan keterampilan membaca peta, menggunakan kompas, dan menavigasi wilayah yang tidak dikenal. Keterampilan ini sangat berharga dalam situasi kehidupan nyata.
  1. Keberanian dan Kemandirian: Kegiatan petualangan dalam kepramukaan, seperti hiking atau pendakian gunung, membantu mengembangkan keberanian dan kemandirian pada para anggota. Mereka belajar menghadapi ketakutan, mengatasi tantangan fisik dan mental, serta mengembangkan rasa percaya diri.
  1. Penghargaan Alam dan Lingkungan: Kegiatan kepramukaan membantu mengembangkan kesadaran dan penghargaan terhadap alam dan lingkungan sekitar. Melalui eksplorasi alam, para anggota belajar tentang keberagaman hayati, pentingnya konservasi, dan dampak manusia terhadap lingkungan.
  1. Kepekaan Sosial dan Empati: Kegiatan kepramukaan juga melibatkan pengabdian sosial. Para anggota belajar tentang masalah sosial dan kemanusiaan, serta mengembangkan rasa empati dan kepekaan sosial terhadap orang lain.
  1. Keterampilan Komunikasi: Komunikasi adalah keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kepramukaan, para anggota belajar berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Mereka juga dapat mempraktikkan keterampilan presentasi dan berbicara di depan umum.
  1. Disiplin dan Tanggung Jawab: Kepramukaan mengajarkan disiplin dan tanggung jawab. Para anggota diharapkan untuk mengikuti aturan dan jadwal kegiatan, serta bertanggung jawab atas tugas dan peran mereka dalam kelompok.
  1. Kemandirian dan Keterampilan Hidup: Kegiatan kepramukaan melibatkan pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup sehari-hari. Para anggota belajar tentang pentingnya kebersihan, memasak, perawatan diri, dan keterampilan praktis lainnya.
  1. Pemecahan Masalah: Kegiatan kepramukaan sering kali melibatkan pemecahan masalah. Para anggota dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan pemikiran kreatif, analisis situasi, dan strategi pemecahan masalah.
  1. Keberagaman Budaya: Kepramukaan mempromosikan nilai-nilai inklusif dan menghargai keberagaman budaya. Para anggota dapat belajar tentang budaya, adat istiadat, dan tradisi dari berbagai latar belakang.
  1. Keterampilan Pertolongan Pertama: Kepramukaan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada anggotanya. Keterampilan ini penting dalam memberikan bantuan dan mendukung orang lain dalam situasi darurat.
  1. Kejujuran dan Etika: Prinsip-prinsip moral, kejujuran, dan etika adalah nilai yang ditekankan dalam kepramukaan. Para anggota belajar tentang pentingnya berperilaku dengan integritas dan menghormati orang lain.
  1. Penghargaan dan Penghargaan Diri: Melalui pencapaian dan kemajuan dalam kegiatan kepramukaan, anggota kepramukaan merasakan penghargaan dan penghargaan diri. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha dan meraih prestasi lebih tinggi.
  1. Pengembangan Kreativitas: Kepramukaan memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui seni, kerajinan, dan proyek-proyek kreatif lainnya. Ini dapat meningkatkan pemikiran kreatif dan kepekaan seni.
  1. Mengatasi Ketakutan dan Tantangan: Kegiatan kepramukaan menghadirkan tantangan yang memungkinkan para anggota mengatasi ketakutan dan menghadapi keadaan yang sulit. Ini membantu membangun ketangguhan mental dan fisik.
  1. Keterampilan Pendakian dan Panjat Tebing: Pendakian dan panjat tebing adalah kegiatan ekstrem yang sering dilakukan dalam kepramukaan. Para anggota belajar mengembangkan keterampilan pendakian yang melibatkan kekuatan fisik dan keterampilan teknis.
  1. Menghargai Nilai Kebersamaan: Kegiatan kepramukaan mengajarkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan membantu sesama. Para anggota belajar untuk saling menghormati dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
  1. Persiapan Kehidupan: Kegiatan kepramukaan membekali anggotanya dengan keterampilan, nilai-nilai, dan pengalaman yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Para anggota belajar tentang kerja keras, komitmen, dan rasa tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.


Kesimpulannya, kegiatan kepramukaan memiliki banyak manfaat aktif yang dapat membantu pengembangan pribadi, keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemandirian. Melalui kepramukaan, para anggota dapat belajar menghadapi tantangan, memecahkan masalah, dan menghargai nilai-nilai yang penting dalam kehidupan. Kepramukaan adalah wadah yang ideal untuk mengembangkan potensi individu dan mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab

 

KEGIATAN TAHUNAN PRAMUKA PENEGAK

 PENERIMAAN TAMU AMBALAN

Kegiatan penerimaan tamu ambalan diadakan di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS pada awal tahun ajaran. Durasi kegiatan selama 36 jam (2 hari 1 malam). Kegiatan ini diadakan untuk menyambut kedatangan para tamu ambalan, yaitu para anggota pramuka golongan penggalang yang naik tingkat ke golongan penegak.
Materi dalam kegiatan ini antara lain perkenalan, keakraban, pentas bakat, permainan/outbond, dan uji pengetahuan tentang kepramukaan yang sudah didapat di golongan Penggalang.
Kegiatan ini ditutup dengan upacara penerimaan tamu ambalan, yaitu upacara penyambutan anggota pramuka golongan Penggalang masuk menjadi golongan Penegak. Dengan demikian peserta yang awalnya berstatus Tamu Ambalan berubah menjadi Calon Penegak.
 
MUSYAWARAH AMBALAN
Musyawarah ambalan adalah kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh anggota ambalan minimal setahun sekali. Agenda kegiatan adalah membahas tentang aturan dan adat yang akan dilaksanakan di ambalan, program kerja yang akan dilaksanakan, laporan pertanggungjawaban dewan ambalan demisioner, dan pemilihan pradana serta anggota kabinet dewan ambalan selanjutnya. Kegiatan dilaksanakan sehari tanpa menginap, berbentuk sarasehan dan sidang.
 
SERAH TERIMA JABATAN DEWAN AMBALAN
Upacara serah terima jabatan, tugas dan wewenang dari dewan ambalan demisioner kepada dewan ambalan selanjutnya. Upacara dilaksanakan setelah musyawarah ambalan dan kabinet dewan ambalan baru terpilih.
 
LATIHAN PEMANTAPAN KEPEMIMPINAN DEWAN AMBALAN
Adalah kegiatan pelatihan pemantapan kepemimpinan bagi dewan ambalan baru. Dilaksanakan dalam perkemahan dengan durasi 36 jam (dua hari semalam). Materi yang diberikan antara lain adalah tentang kepemimpinan, kerjasama, team-building, tanggung jawab, kemandirian, inisiatif dan kreatifitas.
 
GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK – PINSA DAN WAPINSA
Kegiatan pelatihan pemantapan kepemimpinan bagi dewan ambalan baru. Dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan dan sarasehan sehari. Materi yang diberikan antara lain adalah tentang kepemimpinan, kerjasama, tanggung jawab dan team-building.
 
LATIHAN RUTIN
Kegiatan latihan terjadwal yang dilakukan 1x seminggu. Di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS dilaksanakan setiap hari JUMAT dengan durasi 120 menit (istirahat 30 menit). Materi yang diberikan adalah materi dasar kepramukaan bagi calon penegak bantara, dan materi lanjutan kepramukaan bagi penegak bantara.
 
KEGIATAN REMIDIAL PEMBINAAN KARAKTER
Kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan penilaian bagi peserta didik yang memiliki nilai kurang pada ekstrakurikuler kegiatan kepramukaan. Durasi kegiatan kurang-lebih 48 jam.
Kegiatan diisi dengan materi bakti masyarakat, bakti lingkungan, ketaqwaan, kedisiplinan, pembinaan karakter, dan tanggung jawab.
 
UJIAN SKU CALON PENEGAK BANTARA
Untuk menjadi penegak bantara, para calon penegak harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum melalui kegiatan ujian mandiri. Selanjutnya setelah semua poin dalam SKU terselesaikan maka para calon penegak berhak dilantik menjadi Penegak Bantara.
 
PERKEMAHAN PEMANTAPAN & PELANTIKAN PENEGAK BANTARA
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindaklanjut memenuhi hak para calon penegak, setelah menyelesaikan seluruh poin ujian syarat kecakapan umum.
Kegiatan bisa dilaksanakan perseorangan maupun kolektif. Bentuk kegiatan berupa perkemahan 36 jam yang diakhiri dengan upacara pelantikan penegak bantara sesuai adat yang berlaku.
 
UJIAN SKK PENEGAK BANTARA
Ujian mandiri menyelesaikan syarat kecakapan khusus yang ditempuh oleh para anggota pramuka penegak, guna memperoleh tanda kecakapan khusus yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anggota.
Setelah lulus ujian, selanjutnya anggota berhak mengenakan tanda kecakapan khusus sesuai bidang dan tingkatan yang diuji.
 
UJIAN SKU CALON PENEGAK LAKSANA
Anggota pramuka penegak bantara yang ingin naik tingkat menjadi penegak laksana harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum melalui kegiatan ujian mandiri. Selanjutnya setelah semua poin dalam SKU terselesaikan maka berhak dilantik menjadi Penegak Laksana.
 
PENGEMBARAAN CALON PENEGAK LAKSANA
Kegiatan pengembaraan dilaksanakan atas permintaan calon penegak laksana, guna memenuhi syarat kecakapan umum golongan laksana. Durasi kegiatan minimal 72 jam atau 3 hari. Dalam kegiatan ini para calon penegak laksana melaksanakan kegiatan survival selama minimal 3 hari dan terjun langsung di masyarakat.
Dengan demikian materi dan pembinaan yang diperoleh oleh para calon penegak laksana adalah dari para tokoh masyarakat secara langsung.
 
PELANTIKAN PENEGAK LAKSANA
Setelah para calon penegak laksana menyelesaikan SKU, maka berhak dilantik menjadi penegak laksana. Bentuk kegiatan dilaksanakan sesuai adat yang telah disepakati.
Mereka para calon penegak laksana akan dilantik langsung oleh orangtua masingmasig, dan bertanggungjawab penuh kepada orangtua dan masyarakat. Sehingga apabila terjadi pelanggaran maka sanksi yang diterima juga dari orangtua masing-masing dan masyarakat.
 
UPACARA ULANG JANJI
Upacara ulang janji dilaksanakan setiap tanggal 13 Agustus malam menjelang peringatan hari pramuka tanggal 14 Agustus. Para anggota pramuka mengulangi dan memantapkan janji satya sebagai anggota pramuka, dalam bentuk kegiatan upacara.
 
SARASEHAN
Kegiatan dilaksanakan setahun sekali pada minggu pertama bulan Agustus, pada peringatan hari ulang tahun ambalan. Kegiatan bertujuan untuk instrospeksi dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan di pangkalan, dan ekspektasi apa yang bisa dilakukan selanjutnya untuk kemajuan kegiatan di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS
 
PERKEMAHAN TEMATIK AKHIR TAHUN / AWAL TAHUN
Kegiatan perkemahan tematik yang dilaksanakan pada akhir tahun/awal tahun pelajaran. Kegiatan ini selalu memiliki tema yang berbeda dalam pelaksanaannya, dan bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan para anggota pramuka. Contoh yang sudah terlaksana adalah Perkemahan Siaga Bencana, Perkemahan Adiwiyata, dan sebagainya.
 

 


DASAR HUKUM IURAN ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA

 



Berikut adalah aturan-aturan yang menjadi landasan hukum terselenggaranya iuran anggota Gerakan Pramuka :

1.      UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Pasal 43 ayat 1

 Keuangan gerakan pramuka diperoleh dari:

a.      Iuran anggota sesuai dengan kemampuan;

b.      Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; dan

c.      Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

 


2.      Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (MUNASLUB Tahun 2012) , Pasal 58

Keuangan Gerakan Pramuka diperoleh dari:

a.      Iuran anggota;

b.      Bantuan majelis pembimbing;

c.      Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;

d.      Bantuan pemerintah/pemerintah daerah melalui apbn/apbd setiap tahunnya;

e.  Sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan kode kehormatan pramuka; dan

f.       Usaha dana, badan usaha/koperasi yang dimiliki gerakan pramuka.

 


3.      Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (MUNASLUB Tahun 2012), Pasal 126 ayat 1

Pendapatan Gerakan Pramuka diperoleh dari:

a.      Iuran anggota;

b.      Apbn dan atau apbd;

c.      Bantuan majelis pembimbing;

d.      Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;

e.  Sumber lain yang tidak bertentangan baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan kode kehormatan pramuka;

f.       Usaha dana, badan usaha, koperasi yang dimiliki gerakan pramuka;

g.      Royalti atas hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki gerakan pramuka.

 


4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 198 Tahun 2011, tentang Syarat Kecakapan Umum (SKU), point 6

Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri.

 

5.      Permendikbud No. 63 Tahun 2014 (lampiran 1) tentang Kepramukaan di Kurikulum 2013, Bagian H. Daya Dukung nomer 5 : Pembiayaan.

Agar pengelolaan gugus depan dapat berjalan secara berkesinambungan diperlukan suatu pembiayaan gugus depan yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan pembiayaan gugus depan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain:

a.      Iuran Anggota

Iuran anggota pada hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik dengan tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut memiliki Gerakan Pramuka. Besar iuran anggota ditentukan di dalam musyawarah gugus depan.

b.      Penggalangan Dana (fundrising)

Dalam pelaksanaan kegiatan, gugus depan dapat meminta dukungan bantuan pendanaan. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada perorangan maupun kepada dunia usaha dan dunia industri (Dudi), masyarakat dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka.

c.      Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), APBD atau sumber dana lainnya.

d.      Wirausaha

Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa jasa, pembuatan produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.


FILE LEBIH LENGKAPNYA BISA DI DOWNLOAD DISINI : 
DOWNLOAD JUKNIS PENDANAAN PRAMUKA

 

Rabu, 01 Februari 2023

MENULIS KALIGRAFI CANTIK DI TIKTOK? BISA BANGET!

 oleh : BAHARFIAN NOVRIANTO, S.Pd
(artikel ini telah dimuat di Koran JAWA POS RADAR KUDUS pada 5 Januari 2022)

Apa itu sosial media? Saya mengutip tulisan di dua sumber online, Dalam sebuah tulisan di http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/ menuliskan bahwa “Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu”. Salah satu media sosial yang saat ini sedang sangat digemari masyarakat khususnya kawula muda adalah TIK TOK . Media sosial yang satu ini menggunakan video berdurasi pendek antara 1 – 3 menit sebagai konten utama dalam berinteraksi antar penggunanya. Dibanding media sosial lainnya tiktok memiliki
kelebihan pada kemudahan penggunaannya (user friendly), bahkan di aplikasi tiktok bisa langsung membalas komentar followers-nya dengan menggunakan video juga sehingga membuat media sosial ini sangat cepat digemari dan berkembang pesat.



               Dengan segala kelebihan dan kemudahannya, tetap ada sisi negatif juga sangat terasa dari aplikasi media sosial berbasis short video ini. Sudah bukan hal baru lagi jika media sosial TIK TOK dicibir karena konten-konten video yang dibuat oleh penggunanya dirasa tidak sesuai dengan budaya kita di Indonesia. Sebagai contoh konten video joget atau dance di TIK TOK yang dinilai banyak orang tidak etis, mengumbar aurat, dan lain sebagainya. Anggapan negatif tersebut tentunya tidak bisa serta-merta digunakan sebagai tolak ukur utama untuk menilai baik-buruknya sebuah media sosial. Semua sosial media sama ada sisi positifnya dan ada juga sisi negatifnya, tergantung bagaimana pengguna (user) menggunakan media sosial tersebut. Saya membuktikan sendiri, dulu sangat anti dengan media sosial TIK TOK karena anggapan negatif tersebut. Namun ternyata saya salah, saya bahkan menemukan ceramah-ceramah tentang agama dan tentang kehidupan yang sangat bagus, di media sosial TIK TOK. Di TikTok jenis video apa yang sering kita tonton, maka jenis video seperti itulah yang akan keluar di beranda TIK TOK kita.


               Berawal dari itulah kemudian saya memiliki ide bagaimana mengkampanyekan bermedia sosial secara lebih positif. Tujuannya adalah agar generasi muda dapat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang lebih baik. Dengan kemampuan dan kreatifitas yang saya miliki dan berbekal basic keilmuan saya di Pendidikan Seni Rupa, saya membuat satu username di TikTok yaitu “@baharfiancalligraphy” dengan nama “LARASATI LETTERING” yang berisi konten video kreasi menulis indah yang biasa disebut dengan KALIGRAFI (calligraphy) atau ada juga yang menyebutnya lettering. Wikipedia dalam situsnya https://id.wikipedia.org/wiki/Kaligrafi menuliskan bahwa “Kaligrafi dari bahasa Yunani : καλλι "keindahan" + γραφος "menulis" atau Seni khat adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan”. Di akun TikTok saya “@baharfiancalligraphy” atau LARASATI LETTERING tersebut saya membuat konten video kreasi menulis indah, yaitu menulis dengan gaya / style kreasi huruf cantik berhias. Mulanya saya menulis beberapa kutipan ungkapan (quote) dari berbagai sumber, seperti dialog film, kata-kata bijak, motivasi dan lain-lain. Namun seiring banyaknya komentar dari followers yang minta ditulis namanya, maka saat ini saya lebih banyak menulis nama sesuai permintaan tersebut, dan membalas komentar mereka dengan video tulisan nama mereka. Saat ini perkembangan akun saya sudah bertambah di media sosial INSTAGRAM dan YOUTUBE dengan nama yang sama, yaitu “LARASATI LETTERING”. Dengan membuat konten video kreatif, saya berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk tetap kreatif dan tetap positif bermedia sosial.

 



Youtube LARASATI LETTERING : https://www.youtube.com/c/LarasatiLettering

Youtube BAHAR SINAU : https://www.youtube.com/c/BaharSinau

TikTok : https://www.tiktok.com/@baharfianncalligraphy

Snack Video : https://s.snackvideo.com/u/@larasatilettering

Instagram : https://www.instagram.com/baharfianncalligraphy/