Tampilkan postingan dengan label Materi seni rupa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi seni rupa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Januari 2024

TEKNIK WARNA BERLAPIS MENGGUNAKAN CAT

 

  • Langkah pertama yang dilakukan adalah kita siapkan gambar yang mau diwarna.
  • Kemudian buat satu warna paling muda/tipis, kemudian warnakan pada bidang, dan tunggu sampai kering.

  • Buat satu warna lagi dengan intensitas lebih tua/tebal sedikit dari warna yang pertama, kemudian sapuhkan pada bidang. Sisakan sedikit agar warna pertama masih terlihat, lalu tunggu kering lagi

  • Buat warna lagi dengan intensitas lebih tua/tebal dari warna sebelumnya, dan sapuhkan pada lapis berikutnya.

  • Lanjutkan seterusnya berulang ulang, sampai lapis warna paling tebal.

  • Bisa juga menggunakan lebih dari 1 warna, sehingga lebih bisa bervariasi.

  • CATATAN PENTING : PERHATIKAN ILMU TENTANG LINGKARAN WARNA




Minggu, 07 Januari 2024

GAMBAR DEKORATIF & LUKISAN MOTIF BATIK

 


GAMBAR DEKORATIF

Gambar dekoratif adalah representasi visual yang dibuat dengan tujuan untuk mempercantik atau meningkatkan estetika suatu objek, ruang, atau karya seni, tanpa harus menyampaikan informasi khusus atau memiliki fungsi praktis tertentu. Gambar ini dirancang untuk memberikan elemen keindahan visual dan dapat muncul dalam berbagai bentuk dan media, seperti lukisan, cetakan, foto, atau seni digital.

 

Berbeda dengan gambar yang memiliki tujuan komunikatif atau informatif, gambar dekoratif cenderung fokus pada aspek estetika dan keindahan. Mereka sering digunakan dalam konteks desain interior, seni rupa, dan dekorasi untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan atau menarik di suatu tempat.

 

Karakteristik gambar dekoratif dapat mencakup berbagai elemen artistik, seperti warna-warna yang harmonis, bentuk-bentuk estetis, dan komposisi visual yang menarik. Seringkali, gambar dekoratif juga mencerminkan gaya atau tema tertentu yang sesuai dengan keinginan desainer atau pemilik ruang.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun gambar dekoratif mungkin tidak memiliki pesan spesifik atau informasi yang disampaikan, keberadaan dan penempatannya dapat memiliki dampak signifikan pada suasana dan mood suatu tempat. Gambar dekoratif dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang nyaman, menginspirasi kreativitas, atau sekadar menambahkan sentuhan visual yang menyenangkan.

Top of Form

 

 


LUKISAN MOTIF BATIK

Lukisan motif batik merujuk pada karya seni lukisan yang terinspirasi oleh desain dan motif tradisional batik. Motif batik telah menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi seniman dan pelukis untuk menciptakan karya-karya yang menggabungkan keindahan desain tradisional dengan medium lukisan. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang lukisan motif batik:

  1. Motif dan Desain:
    • Lukisan motif batik mencakup berbagai desain dan motif yang biasanya terkait dengan warisan budaya batik.
    • Motif tersebut dapat melibatkan pola geometris, flora, fauna, atau simbol-simbol tradisional yang memiliki makna dalam konteks budaya.
  2. Medium dan Teknik Lukisan:
    • Cat Akrilik, Cat Air atau Cat Poster: Seniman menggunakan berbagai media lukisan, seperti cat minyak, akrilik, atau cat air, untuk menciptakan lukisan motif batik.
    • Teknik Layering: Seperti pada batik asli, seniman sering menggunakan teknik layering dalam lukisan untuk menciptakan efek dimensi dan kedalaman.
  3. Warna Tradisional Batik:
    • Lukisan motif batik cenderung menggunakan palet warna tradisional yang sering terlihat dalam batik asli, termasuk warna-warna alam seperti biru, cokelat, hijau, dan merah.
  4. Detail dan Kekerapan Motif:
    • Seniman dapat memilih untuk mempertahankan detail dan kekerapan motif batik yang khas atau mengembangkan variasi baru berdasarkan elemen-elemen tradisional tersebut.
  5. Inspirasi Lokal dan Budaya:
    • Lukisan motif batik sering kali mencerminkan inspirasi lokal dan budaya dari daerah tertentu. Setiap daerah mungkin memiliki gaya dan motif batik yang khas.
  6. Penyesuaian dengan Gaya Kontemporer:
    • Beberapa seniman memadukan motif batik dengan elemen-elemen kontemporer atau gaya seni modern untuk menciptakan karya yang lebih inovatif dan unik.
  7. Penciptaan Karya Seni Kontemporer:
    • Lukisan motif batik dapat mencakup berbagai karya seni kontemporer, termasuk lukisan di atas kanvas, panel kayu, atau medium lainnya.
  8. Fungsi dan Penggunaan:
    • Karya seni ini dapat digunakan sebagai dekorasi interior, dijual sebagai barang seni, atau dipamerkan dalam galeri seni.
    • Beberapa seniman mungkin juga menciptakan lukisan motif batik untuk merespons atau menghormati tradisi batik dan memberikan sudut pandang baru terhadap seni tradisional tersebut.

Lukisan motif batik memberikan peluang bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka sambil mempertahankan nilai-nilai dan keindahan tradisional batik. Karya-karya ini dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap seni dan warisan budaya serta meramaikan dunia seni rupa kontemporer.

Top of Form

 

Contoh lukisan motif batik mungkin mencakup:

  1. Motif Geometris:
    • Lukisan mungkin menampilkan pola geometris seperti kotak-kotak, garis-garis, atau segi enam yang umumnya terdapat dalam batik tradisional.
  2. Motif Flora dan Fauna:
    • Lukisan dapat menggambarkan motif batik yang terinspirasi dari alam, seperti bunga-bunga, daun, atau hewan yang sering muncul dalam desain batik.
  3. Motif Simbolik:
    • Beberapa seniman mungkin menciptakan lukisan yang mengandung simbol-simbol tradisional atau makna khusus yang sering ditemukan dalam batik.
  4. Penggunaan Warna Tradisional:
    • Palet warna tradisional batik, seperti biru, cokelat, hijau, merah, dan kuning, mungkin dominan dalam lukisan.
  5. Teknik Layering:
    • Lukisan motif batik bisa mencerminkan teknik layering, di mana warna dan detail motif diterapkan secara bertahap untuk menciptakan efek dimensi.
  6. Adaptasi Kontemporer:
    • Beberapa seniman mungkin mengadaptasi motif batik ke dalam gaya lukisan kontemporer dengan menambahkan elemen modern atau memvariasikan motif tradisional untuk menciptakan kesan yang segar.

KALIGRAFI dan LETTERING



KALIGRAFI

Kaligrafi adalah seni menulis atau menggambar huruf dengan indah dan estetis. Kata "kaligrafi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "kallos" yang berarti indah, dan "grapho" yang berarti menulis. Dalam praktiknya, kaligrafi melibatkan penggunaan berbagai gaya dan bentuk huruf untuk menciptakan karya seni tulisan yang memukau.

 

Seni kaligrafi telah ada sejak zaman kuno dan memiliki peran penting dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Pada awalnya, kaligrafi digunakan untuk menuliskan teks agama atau naskah suci, seperti Al-Qur'an dalam Islam, Kitab Suci Kristen, atau teks-teks agama lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, kaligrafi berkembang menjadi bentuk seni mandiri yang digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk karya seni dekoratif, desain logo, dan banyak lagi.

 

Seniman kaligrafi menggunakan berbagai alat, termasuk pena kaligrafi, kuas, atau bahkan alat modern seperti komputer untuk menciptakan karya mereka. Beberapa gaya kaligrafi yang terkenal termasuk Kufi, Naskhi, Thuluth dalam kaligrafi Arab, serta Uncial, Italic, dan Gothic dalam kaligrafi Latin.

 

Kaligrafi tidak hanya tentang keindahan bentuk huruf, tetapi juga tentang harmoni, proporsi, dan keseimbangan keseluruhan karya. Kesalahan kecil dalam penempatan atau panjang garis dapat memiliki dampak besar pada estetika hasil akhir. Sebagai bentuk seni, kaligrafi mengandung nilai estetika, spiritualitas, dan keahlian teknis yang tinggi.

 

Kaligrafi adalah seni menulis atau menggambar huruf dengan keindahan dan estetika tertentu. Berikut adalah beberapa poin tambahan yang menjelaskan lebih detail tentang kaligrafi:

  1. Gaya Kaligrafi:
    • Kaligrafi Arab: Melibatkan tulisan Arab dan sering kali digunakan untuk menulis Al-Qur'an. Gaya yang umum termasuk Naskh, Thuluth, dan Kufi.
    • Kaligrafi Latin: Terkait dengan abjad Latin dan memiliki berbagai gaya, seperti Uncial, Italic, Gothic, dan Copperplate.
  2. Alat Kaligrafi:
    • Pena Kaligrafi: Pena khusus dengan ujung yang dapat diubah untuk menciptakan berbagai lebar garis.
    • Kuas Kaligrafi: Kuas yang digunakan untuk menulis atau menggambar huruf dengan cairan tinta atau cat air.
    • Tinta Kaligrafi: Tinta khusus yang dirancang untuk mengalir dengan baik dan memberikan efek visual yang bagus.
  3. Gaya dan Teknik:
    • Tughra: Bentuk kaligrafi yang digunakan dalam kekaisaran Ottoman, biasanya untuk menandatangani dokumen resmi.
    • Diwani: Gaya kaligrafi yang rumit dan artistik, umumnya digunakan untuk menulis surat resmi atau dokumen hukum.
    • Illumination: Penambahan dekorasi dan ilustrasi artistik pada kaligrafi untuk meningkatkan estetika.
  4. Sejarah dan Makna:
    • Kaligrafi memiliki akar sejarah yang panjang, mulai dari tulisan tangan pada naskah-naskah kuno hingga berkembang menjadi seni yang sangat dihargai di berbagai budaya.
    • Selain sebagai bentuk seni, kaligrafi sering kali digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai spiritual dan keagamaan, terutama dalam konteks tulisan-tulisan agama.
  5. Penggunaan Modern:
    • Meskipun tradisionalnya terkait dengan tulisan tangan manual, kaligrafi saat ini juga dapat diterapkan secara digital menggunakan perangkat lunak desain grafis.
    • Banyak seniman kaligrafi modern menciptakan karya-karya kontemporer yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya dan teknologi modern.

Kaligrafi menggabungkan keterampilan teknis, kepekaan artistik, dan pemahaman mendalam tentang bentuk huruf. Hal ini membuatnya menjadi bentuk seni yang unik dan kompleks yang terus berkembang seiring waktu.


LETTERING

Lettering adalah seni atau keterampilan membuat huruf secara manual, biasanya untuk keperluan dekoratif atau artistik. Berbeda dengan kaligrafi yang menekankan pada gaya menulis, lettering lebih fokus pada desain huruf dan pengaturan tipografi. Dalam lettering, seniman sering kali membuat huruf secara bebas atau menggabungkan berbagai gaya huruf untuk menciptakan komposisi unik.

 

Lettering dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk desain poster, spanduk, logo, tanda, dan bahkan seni mural. Karena sifatnya yang lebih bebas, lettering memberikan kebebasan lebih besar kepada seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Hal ini memungkinkan penggunaan berbagai gaya huruf, ukuran, warna, dan dekorasi tambahan seperti bayangan, garis tepi, atau elemen dekoratif lainnya.

 

Berbeda dengan kaligrafi yang sering kali melibatkan teknik menulis dengan pena atau kuas khusus, lettering dapat dilakukan dengan berbagai alat, termasuk pena, kuas, spidol, atau bahkan alat digital seperti tablet grafis atau aplikasi desain komputer.

 

Lettering juga sering kali diterapkan dalam desain grafis modern dan industri kreatif lainnya. Banyak desainer grafis menggunakan lettering untuk menciptakan identitas merek, desain kemasan, atau elemen-elemen visual lainnya dalam proyek desain mereka. Keunikan dan kreativitas dalam lettering dapat memberikan pesan visual yang kuat dan mengesankan.

 

Lettering adalah seni membuat dan merancang huruf secara manual untuk menciptakan desain tipografi yang estetis. Berikut adalah beberapa poin tambahan yang menjelaskan lebih detail tentang lettering:

  1. Gaya Lettering:
    • Serif: Huruf dengan penambahan ornamen atau serat pada ujung-ujung karakter.
    • Sans-serif: Huruf tanpa ornamen atau serat, memberikan tampilan yang lebih bersih dan modern.
    • Script: Gaya huruf yang menyerupai tulisan tangan dan sering kali bersifat kreatif dan elegan.
    • Display: Gaya huruf yang dirancang untuk menarik perhatian, seringkali digunakan dalam judul atau logo.
  2. Teknik dan Alat:
    • Pena dan Kuas: Pena kaligrafi atau kuas digunakan untuk membuat huruf, dan ukuran serta bentuk alat ini mempengaruhi karakter dan gaya huruf.
    • Spidol: Spidol atau marker sering digunakan untuk lettering, terutama pada skala yang lebih besar atau pada permukaan yang tidak konvensional.
    • Pensil: Beberapa seniman lettering memulai dengan pensil untuk menggarisbawahi atau merancang huruf sebelum membuatnya secara permanen.
  3. Komposisi dan Desain:
    • Kerning: Penyesuaian jarak antara huruf untuk mencapai tata letak yang seimbang dan enak dilihat.
    • Tracking: Penyesuaian spasi secara keseluruhan antara semua huruf dalam kata atau kalimat.
    • Leading: Jarak vertikal antara baris-baris teks.
  4. Warna dan Dekorasi:
    • Warna: Penggunaan warna dapat memberikan dimensi tambahan pada karya lettering.
    • Efek bayangan dan highlight: Penambahan efek bayangan atau highlight dapat memberikan dimensi dan kedalaman pada huruf.
  5. Penggunaan Lettering:
    • Desain Grafis: Lettering sering digunakan dalam desain grafis, termasuk pembuatan poster, kartu ucapan, dan elemen-elemen branding.
    • Seni Jalanan (Street Art): Lettering seringkali ditemukan dalam seni jalanan dan mural sebagai bentuk ekspresi kreatif di lingkungan perkotaan.
    • Logo Design: Beberapa logo terkenal dibangun di sekitar elemen-elemen lettering yang kuat.
  6. Lettering Digital:
    • Aplikasi Desain: Ada berbagai aplikasi desain digital yang memungkinkan seniman lettering untuk menciptakan karya mereka secara elektronik.
    • Tablet Grafis: Penggunaan tablet grafis dan stylus memungkinkan seniman untuk membuat lettering secara digital dengan tingkat presisi tinggi.

Lettering memberikan fleksibilitas kreatif yang besar, dan keunikan tiap karya seringkali mencerminkan gaya dan kepribadian seniman. Kesalahan kecil atau variasi dalam bentuk huruf dapat menambah daya tarik dan kepribadian pada karya lettering.


PERBEDAAN KALIGRAFI DAN LETTERING

Perbedaan antara kaligrafi dan lettering terletak pada fokus, teknik, dan tujuan dari kedua seni tersebut. Berikut adalah detail perbedaan antara kaligrafi dan lettering:

  1. Fokus Utama:
    • Kaligrafi: Fokus utama kaligrafi adalah pada seni menulis atau menggambar huruf dengan indah dan estetis. Kaligrafi menekankan teknik menulis yang tepat, garis yang halus, dan keseimbangan yang baik antara elemen-elemen huruf.
    • Lettering: Fokus utama lettering adalah pada desain huruf secara artistik. Lettering lebih menekankan pada kreasi desain huruf yang kreatif dan dekoratif daripada teknik menulis yang formal.
  2. Tujuan Penggunaan:
    • Kaligrafi: Tradisionalnya, kaligrafi sering digunakan untuk menuliskan teks agama atau naskah suci. Kaligrafi juga dapat digunakan dalam seni dekoratif, seperti hiasan dinding atau karya seni bingkai.
    • Lettering: Digunakan terutama dalam desain grafis, branding, dan seni dekoratif. Lettering seringkali diterapkan dalam pembuatan poster, kartu ucapan, logo, dan elemen-elemen desain lainnya.
  3. Teknik dan Alat yang Digunakan:
    • Kaligrafi: Menggunakan pena kaligrafi atau kuas kaligrafi khusus untuk menciptakan huruf dengan berbagai lebar garis. Tinta kaligrafi yang khusus seringkali digunakan untuk menghasilkan efek yang indah.
    • Lettering: Bisa menggunakan berbagai alat seperti pena kaligrafi, kuas, spidol, atau bahkan alat digital seperti tablet grafis. Lettering memungkinkan seniman untuk lebih bebas bereksperimen dengan bentuk dan gaya huruf.
  4. Ketelitian Teknik:
    • Kaligrafi: Menekankan pada ketelitian teknik dan aturan tulisan tertentu. Terdapat standar estetika dan format yang harus diikuti, terutama dalam kaligrafi tradisional.
    • Lettering: Lebih mengutamakan kreativitas dan gaya pribadi seniman. Tidak ada aturan ketat yang harus diikuti, dan seniman lettering memiliki kebebasan untuk menciptakan desain huruf yang unik.
  5. Fleksibilitas Kreatif:
    • Kaligrafi: Lebih terbatas pada aturan dan konvensi tertentu, meskipun seniman dapat mengekspresikan kreativitas mereka melalui variasi dalam gaya tulisan dan ornamen.
    • Lettering: Memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih besar dan memungkinkan eksperimen dengan berbagai gaya, dekorasi, dan elemen desain.
  6. Penerapan Digital:
    • Kaligrafi: Secara tradisional dilakukan secara manual dengan alat khusus, tetapi sekarang juga dapat diterapkan secara digital menggunakan perangkat lunak desain.
    • Lettering: Lebih mudah untuk diadaptasi secara digital, dan banyak seniman lettering yang menggunakan tablet grafis dan perangkat lunak desain untuk menciptakan karya mereka.
Meskipun ada perbedaan antara kaligrafi dan lettering, keduanya merupakan bentuk seni tulis yang indah dan memberikan ruang bagi ekspresi kreatif. Beberapa seniman bahkan menggabungkan elemen-elemen dari kedua seni ini untuk menciptakan karya yang unik dan menarik.

Selasa, 01 November 2022

SENI RUPA 2 DIMENSI

 


Karya seni rupa ada di sekitar kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa benda-benda yang dekat dengan aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni rupa. Karya seni rupa ini ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Tahukah kamu apa artinya dimensi dalam karya seni rupa? Karya seni rupa dua atau tiga dimensi dibedakan dari bagian karya yang dicerap oleh mata. Pada bagian inilah kamu akan melihat bentuk objek yang terdapat didalamnya.

Cobalah amati benda di sekitar kamu, maka kamu akan dapat membedakan benda yang berdimensi dua atau berdimensi tiga. Tunjukkan mana benda atau karya seni rupa yang berdimensi dua. Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja.

Ada berbagai aspek dalam karya seni rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk objek tertentu pada karya seni rupa dua dimensi tersebut. Untuk mewujudkan karya seni rupa dua dimensi ini digunakan berbagai bahan, medium dan teknik sesuai dengan objek dan fungsi yang diinginkan.

 

SENI RUPA DUA DIMENSI

Istilah “Seni Rupa” seringkali kamu jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun diperbincangkan secara lisan. Tahukah kamu apa sebenarnya Seni Rupa itu? Cobalah diskusikan dengan temanmu di kelas tentang pengertian dari kata “seni rupa”. Perhatikan kembali benda-benda di sekitar kamu, tunjukkan benda apa saja yang termasuk karya seni rupa?

Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya. Walaupun demikian, karya seni rupa dapat digolongkan berdasarkan jenisnya dengan mengkategorikan kesamaan karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya. Dapatkah kamu membedakan karakteristik dasar karya seni rupa yang satu dengan yang lainnya? Pada binatang, misalnya penggolongan dapat didasarkan pada jenis kelamin, ada jantan ada betina. Pada tumbuhan, misalnya dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya. Ada tumbuhan yang ditanam sebagai hiasan untuk memperindah taman ada juga tumbuhan yang ditanam untuk dikonsumsi. Demikian juga dalam hal karya seni rupa, secara sederhana, kamu dapat membedakan berdasarkan bentuk (dimensi) maupun fungsinya.

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu, karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang. Tahukah kamu ukuran yang dimaksud dalam karya seni rupa dua dan tiga dimensi? Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis. Karya seni rupa semacam ini dikategorikan dalam jenis karya seni rupa terapan (applied art). Pembuatan karya seni (rupa) terapan ini umumnya melalui proses perancangan (desain). Pertimbangan aspek-aspek kerupaan dalam karya seni terapan berfungsi untuk memperindah bentuk dan tampilan sebuah benda serta meningkatkan

kenyamanan penggunaanya. Tahukah kamu benda-benda apa saja yang ada di sekitar kamu yang dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan? Sebaliknya ada karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni yang umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk ”memperindah” ruangan atau tempat tertentu.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga digolongkan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) serta orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut kita mengenal berbagai jenis karya seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kriya, dan desain.

 

Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan datar.

Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan seni rupa dapat dibedakan.

Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan desain.

Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi atau menciptakan karya spesifik yang inign kita pelajari. Karena setiap jenis karya seni rupa yang berbeda akan membutuhkan treatment yang berbeda pula.

 

Jika berbicara terdapat karya yang memiliki dimensi lebih dari karya dua dimensi, maka akan muncul pertanyaan dan pernyataan bahwa seni rupa tiga dimensi adalah sesuatu yang lebih baik atau muktahir. Seperti bagaimana video game bergrafik 3d akan otomatis disebut lebih bagus daripada game kartun 2d.

Namun, seni ini tetap bertahan dan masih terus digunakan dengan alasan yang sangat rasional. Karena kurangnya dimensi pada seni rupa 2 dimensi justru memancing imajinasi lebih dari audiensnya. Gambar yang hanya dapat dilihat pada permukaan datar lebih mudah untuk menciptakan berbagai narasi dan teks diluar wujud fisiknya sendiri. Fokus pemirsa secara simultan akan mengapresiasi wujud fisik dan wujud batin dari karya 2d.

Dengan cepat, gambar dua dimensi dapat memancarkan berbagai pesan atau narasi yang akan membuat pemirsa gatal untuk menafsirkannya. Hal ini berbeda dengan  seni rupa 3 dimensi yang karena memiliki dimensi yang sama dengan dunia nyata. Karena wujudnya yang terlalu sama dengan alam, justru malah menimbulkan pengabaian atau kesulitan untuk mengapresiasi wujud batin. Ini sebabnya mengapa masyarakat umum lebih mudah untuk menikmati dan memahami lukisan ketimbang seni instalasi.

 

UNSUR FISIK SENI RUPA 2 DIMENSI

1.      TITIK. Unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa dimensi atau area. Sebenarnya titik digunakan untuk menciptakan unsur yang lain, karena itu terkadang beberapa ahli lain tidak memasukan titik sebagai unsur seni rupa. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 94), “secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang kecil, dikatakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan manakala dengan obyek yang sama dapat dikatakan besar apabila diletakan pada area yang sempit.” Pendapat tersebut membahas dengan apik tentang relativitas ukuran. Titik dapat menjadi lingkaran pada area sempit bahkan menjadi tekstur saat dibuat kecil, banyak dan memenuhi area yang besar dengan pengulangan dan ritma.

2.   GARIS (LINE). Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting untuk menciptakan karya seni rupa. Garis memiliki dimensi datar memanjang, arah dan sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dst.

3.   RAUT (BIDANG DAN BENTUK). Raut merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” digunakan untuk menunjuk wujud benda yang datar, sedangkan bangun /bentuk menunjukkan wujud benda yang tampak memiliki volume (mass), meskipun pada seni rupa 2 dimensi, volume tersebut hanya ilusi.

4.      RUANG. Ruang dalam karya seni rupa 2 dimensi berarti kesan dimensi dari objek atau background yang terdapat pada karya seni. Ruang dihadirkan melalui perbedaan intensitas gelap-terang, warna, hingga menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).

5.      TEKSTUR (BARIK). Unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba (seperti cat timbul). Sementara tekstur semu/buatan adalah kesan semu permukaan objek yang direka melalui pengolahan unsur garis, gelap-terang, dsb.

6.      GELAP-TERANG. Gerap terang adalah rekaan perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda yang digambar/dilukis pada karya seni rupa 2dimensi. Bagian yang terkena cahaya harus dibuat lebih terang dan bagian yang kurang terkena cahaya akan harus tampak lebih gelap.

7.      WARNA. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik.

 

MEDIUM DAN BAHAN KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.

Bahan karya seni rupa adalah material pakai yang dapat habis ketika digunakan untuk menciptakan karya seni. Seperti jenisnya yang beragam, bahan untuk berkarya seni juga sangat beranekaragam. Ada yang berfungsi sebagai bahan utama atau disebut medium, ada juga bahan yang menunjang.

Contohnya, karya seni lukis dibuat menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utama, kemudian kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai pembentang kanvas dan biasa disebut dengan spanram (stretch board)

Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya, bahan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi juga dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam dan diolah tanpa proses kimiawi. Sementara bahan sintetis adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri atau pabriksasi tertentu, sehingga menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus yang baru pula.

Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan lunak, keras, bahan cair dan padat, dan sebagainya.

 

ALAT BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Alat berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Ketika berkarya seni rupa 2 dimensi dikenal beberapa kategori alat utama, yaitu alat untuk menggambar, membentuk, dan mewarnai, h alat mencetak (melipatgandakan).

Seperti pada medium, dalam berkarya juga terdapat alat tidak secara khusus digunakan untuk kegiatan seni rupa, namun sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti: alat pemotong (gunting atau pisau), alat pengukur, dan sebagainya.

Alat-alat tersebut bersifat penunjang untuk mempermudah proses pembuatan karya. Kemajuan teknologi juga saat ini membuat berkarya seni rupa dapat diasistensi atau dilakukan dengan menggunakan komputer.

Meskipun begitu, harus selalu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni ataupun desain yang identik dengan teknologi digital tetap membutuhkan kepekaan rasa yang sulit bahkan hampir tidak mungkin dapat diciptakan oleh program komputer.

Kepekaan rasa seni atau sense of art adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki oleh manusia. Setiap manusia biasanya memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, dan inilah yang membuat seseorang dapat menjadi seorang seniman.

 

TEKNIK BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Berkarya seni rupa 2 dimensi membutuhkan keterampilan teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan karya yang garap. Sebagai contoh, untuk menciptakan karya lukisan, seorang perupa harus menguasai keterampilan teknis menggunakan  kuas dan mencampur cat (mengolah bahan) pada kanvas (medium). 

Beberapa teknik karya seni rupa juga dapat sangat spesifik terhadap satu bidang saja. Seni kriya Batik misalnya, membutuhkan teknik khas dan unik untuk membatik. Suatu teknik berkarya seni rupa 2 dimensi mungkin saja secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.

Artinya, teknik adalah salah satu hal yang dapat dieksplorasi untuk menghasilkan karya yang unik. Misalnya, bagaimana jika kita menggunakan canting batik untuk melukis diatas kanvas? Coba saja, kreativitas itu tidak ada batasnya.

 

PROSES BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Pembuatan karya seni 2 dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses yang bertahap. Tahapan ini akan berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteristik teknik, bahan dan alat yang sebelumnya telah dibahas.

Namun, secara umum berkarya seni rupa 2 dimensi akan dimulai karena adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar senimannya. Jika kita melihat pada sejarah-sejarah atau cerita masa lalu, terkadang motivasi seniman untuk berkarya bisa menjadi sangat dramatis. Seakan motivasi seni harus berasal dari suatu tragedi atau kisah kelam senimannya. Padahal, nyatanya sesuatu yang sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide atau motivasi untuk berkarya. Cobalah perhatikan dan amati benda-benda atau peristiwa sehari-hari di sekitar kita. Kemudian, kembangkan hasil pengamatan tersebut menjadi tema utama berkarya.

Jika analisis dilakukan dengan cermat dan tepat, maka ide dan motivasi berkarya pasti dapat terbentuk. Misalnya, ada Seniman yang terkenal karena melukis menggunakan benang dan jarum jahit. Bahkan ada yang menggambar menggunakan rontokan rambutnya sendiri ketika ia sedang mandi, dengan cara menempelkan rambut-rambut tersebut dinding keramik kamar mandinya.

 

REFERENSI

1.                Hardjana Suka. (1995). Manajemen Kesenian dan Para Pelakunya: Yogyakarta, MSPI.

2.                Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.

3.                Zackaria Soetedja, dkk. (2017). Seni Budaya untuk SMA/SMK/MAK kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Rabu, 26 Oktober 2022

DIMENSI, UNSUR dan PRINSIP SENI RUPA



JENIS-JENIS DIMENSI ; Berikut terdapat beberapa jenis-jenis dimensi adalah:

1. DIMENSI SATU

Dimensi satu adalah dimensi yang hanya memiliki satu unsur dimensi saja, yakni panjang. Benda-benda dimensi bisa bergeak dengan bebas ke arah kanan dan ke arah kiri. Contohnya adalah garis.

2. DIMENSI DUA

Dimensi dua adalah dimensi yang memiliki dua unsur dimensi, yakni unsur panjang dan lebar. Benda-benda dimensi dua ini bisa bergerak ke arah kanan, kiri, atas, dan bawah. Benda dimensi dua juga sering disebut dengan bangun datar karena berciri memiliki luas dan keliling. Contohnya seperti persegi panjang, persegi, dan segitiga.

3. DIMENSI TIGA

Dimensi tiga adalah dimensi yang memiliki tiga unsur panjang, lebar, serta tinggi. Benda-benda dimensi tigas dapat bergerak ke kanan, kiri, atas, bawah, depan, dan belakang. Dimensi tiga disebut juga dengan bangun ruang. Salah satu ciri dimensi tiga adalah dapat diisi benda tertentu karena memiliki volume. Contohnya seperti kubus, tabung, mobil, dan rumah.

4. DIMENSI EMPAT

Hingga saat ini, pengertian dimensi empat masih banyak diperdebatkan. Sebagian ahli mengatakan bahwa dimensi empat sangat berkaitan dengan masalah waktu. Jadi, bisa dibilang jika dimensi empat dapat diartikan sebagai dimensi tiga yang sudah dilengkapi dengan dimensi waktu.


UNSUR RUPA

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi memiliki unsur yang membentuk kesatuan sehingga mempunyai nilai estetika. Unsur-unsur yang membentuk adalah bidang, garis, titik, tekstur, ruang, dan bentuk. Berikut rinciannya:

1. BIDANG

Unsur ini terbentuk dari beberapa garis yang menjadi satu kesatuan. Bidang mempunyai dimensi panjang dan lebar. Adapun beberapa jenis bidang di antaranya bidang geometris, bidang simetris, bidang organis, dan lainnya.

2. GARIS

Garis dapat terbentuk dari gabungan beberapa titik. Garis biasanya berbentuk memanjang dengan arah tertentu. Unsur ini memiliki beberapa sifat seperti pendek, panjang, vertikal, horizontal, tebal, dan tipis.

3. TITIK

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar dan sederhana. Dari titik, kita bisa membuat sebuah garis atau bidang.

4. TEKSTUR

Tekstur adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya bisa kasar, halus, lembut, licin, mengkilap, dan berpori. Berdasarkan dari jenisnya tekstur terbagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai kesesuaian kandungan dari apa yang ditangkap oleh indera mata dan indera peraba, sedangkan tekstur semu sebaliknya.

5. BENTUK

Bentuk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bangun dan plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos sedangkan plastis memiliki nilai dan maknanya. Contoh bentuk plastis ialah lemari baju yang memiliki kegunaan untuk meletakkan pakaian.

6. RUANG

Unsur seni rupa ini dapat dimanipulasi berdasarkan bagaimana seorang seniman menempatkan garis, bentuk, bidang, dan warna. Ruang mengacu pada jarak atau area di sekitar, di antara, dan di dalam komponen sebuah karya. Ruang bisa positif atau negatif, terbuka atau tertutup, dangkal atau dalam, dan dua dimensi atau tiga dimensi. Terkadang ruang tidak disajikan secara eksplisit dalam sebuah karya, tetapi ilusi darinya. Ruang dalam unsur seni rupa memberikan referensi kepada penonton untuk menafsirkan sebuah karya seni.



PRINSIP SENI RUPA

Prinsip seni rupa adalah cara penyusunan dan pengaturan unsur-unsur seni rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Inilah beberapa prinsip seni rupa yang bisa kamu terapkan dalam membuat karya atau menilai karya.

1. KESATUAN

Prinsip inilah yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam seni rupa saling berpadu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam membangun sebuah komposisi yang menarik dan indah. Kesatuan menjadikan sebuah karya seni memiliki nilai estetis.

2. KESELARASAN

Kesatuan dari unsur-unsur karya seni rupa akan indah dan memiliki nilai estetis jika kesatuan tersebut berpadu dengan selaras (harmony). Keselarasan adalah kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna dalam menciptakan keindahan.

3. PENEKANAN

Contrast adalah prinsip seni rupa yang memberikan kesan adanya perbedaan dari dua unsur yang berlawanan tapi saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya seni terlihat tidak monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk, warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik. Contohnya bisa kamu perhatikan dalam fotografi hitam putih. Karena enggak ada warna, fotografer cenderung menggunakan kontras agar fotonya terlihat menarik.

4. IRAMA

Irama (rythm) merupakan prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur. Unsur-unsur seni rupa bisa berupa garis, bentuk, atau variasi warna yang berulang secara harmonis sehingga meningkatkan nilai estetika karya seni.

5. GRADASI

Prinsip gradasi adalah susunan warna berdasarkan tingkatan tertentu pada sebuah karya seni. Gradasi paling sering kita terapkan dalam pembuatan mozaik, karikatur, lukisan, dan karya seni rupa lainnya. Prinsip ini membuat karya menjadi lebih hidup. Bayangkan jika kamu menggambar langit hanya dengan satu warna. Padahal, dalam dunia nyata langit terlihat bergradasi antara biru gelap dan biru terang.

6. KESEBANDINGAN

Kesebandingan (proportion) adalah prinsip yang mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud karya seni rupa. Contohnya, dalam menggambar manusia, pelukis harus menyesuaikan ukuran kepala dengan badan, kecuali jika ia mencoba menggambar karikatur.

7. KOMPOSISI

Prinsip yang satu ini adalah organisasi dari unsur-unsur yang tersusun menjadi teratur, serasi, dan menarik. Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. 

8. KESEIMBANGAN

Keseimbangan (balance) adalah prinsip yang bertanggungjawab pada kesan dari suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur ini diatur sedemikian rupa melalui keseimbangan akan menjadi daya tarik bagi para penikmat karya seni.



Senin, 10 Oktober 2022

BEBERAPA PENGERTIAN SENI MENURUT AHLI

Dalam kehidupan kita tidak bisa lepas dari yang namanya SENI. Seni sangat mewarnai hidup kita. Dengan seni kita mengenal keindahan dan bagaimana menikmati keindahan tersebut, dan dengan seni pulalah kita dapat bersyukur atas nikmat-NYA.

Lalu, apa itu seni? berikut adalah pengertian seni menurut para ahli. Ada beberapa pandapat para ahli terkemuka mengenai penjelasan seni. Adapun pengertian seni menurut para ahli antara lain:

Ensiklopedi Indonesia

Dikemukakan bahwa seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahannya orang senang untuk melihat ataupun mendengarkannya.

Padmapusphita

Seni berasal dari bahasa Belanda yaitu “genie”, bahasa Latinnya adalah “genius”, yang berarti kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa mengatakan “ART” atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat melakukan suatu aktifitas tertentu.

Ki Hajar Dewantara

Menurutnya seni merupakan hasil dari keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang keindahan bagi yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi dalam menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.

Irma Damayanti, M.Sn

Menurutnya seni dapat dilihat melalui intisari ekspresi dari berbagai kreatifitas manusia. Seni memang sangat sulit untuk diungkapkan, dijelaskan juga sulit untuk dinilai, bahwa setiap individu artis memilih sendiri parameter yang menuntunnya dalam pekerjaannya.

Sartono Kartodirdjo

Seni merupakan sebuah sistem yang koheren, karena bisa menjalankan komunikasi secara efektif, yaitu melalui bagiannya saja bisa menunjukkan secara universal.

Ira Adriati, M.Sn

Seni merupakan sebuah proses & produk dalam memilih medium, suatu mindset peraturan untuk menggunakan medium itu, dan satu set nilai-nilai itu yang menentukan apakah yang pantas dikirimkan melalui ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik itu sensai, gagasan, kepercayaan,maupun perasaan dengan cara yang efektif seefektif mungkin.

Prof. Drs. Suwaji Bastomi

Seni merupakan segala kegiatan batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk yang agung dan memiliki daya pembangkit rasa haru dan takjub.

Drs. Sudarmaji

Seni merupakan segala bentuk manifestasi batin & pengalaman estetis dengan menggunakan berbagai media seperti berbagai bidang, tekstur, garis, tekstur, warna volume dls. Seni juga bisa berarti ungkapan perasaan sang pencipta yang disampaikan kepada manusia supaya mereka bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pelukis atau para pencipta seni.

Harry Sulastianto

Beliau mengemukakan seni budaya sebagai suatu keahlian dalam mengekspresikan berbagai macam ide & pemikiran estetika, termasuk dalam mewujudkan segala kemampuan & imajinasi pandangan akan suatu benda dan suasana, atau karya yang dapat menumbuhkan rasa indah sehingga mampu menciptakan peradaban yang lebih maju lagi.

Ahdian Karta Miharja

Seni merupakan segala bentuk aktifitas rohani yang merefleksikan kenyataan dalam sebuah karya, dimana bentuk & isinya memiliki daya untuk membangkitkan keindahan tertentu didalam jiwa penikmatnya.

Dra. Nuning Y. Damayanti, Dipl.Art

Menjelaskan seni pada awalnya ialah sebuah proses dari diri manusia, sehingga seni itu merupakan sinonim daripada ilmu. Seni dapat dilihat melalui intisari ekspresi dari  berbagai kreatifitas manusia.

Drs. Popo Iskandar

Seni merupakan hasil ungkapan emosi seseorang yang ingin disampaikan kepada orang lain, dilakukan dengan kesengajaan dan kesadaran hidup bermasyarakat.

Chatrin Muler

Seni merupakam sesuatu yang berhubungan dengan karya cipta seseorang yang dihasilkan dari unsur rasa.

Aristoteles

Mengemukakan bahwa seni merupakan tiruan terhadap alam, namun sifatnya harus ideal atau sempurna.

Alexander Baum Garton

Seni ialah segala bentuk keindahan yang memiliki tujuan positif untuk menjadikan penikmat seni merasa bahagia.

Immanuel Kant

Mengungkapkan bahwa seni merupakan bentuk yang penampilan dan pengungkapannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan & seni itu ialah meniru alam.

Leo Tolstoy

Seni merupakan impian karena rumus – rumus tidak mampu mengikhtiarkan kenyataan.

Plato dan Rousseau

Seni merupakan hasil dari peniruan alam dari berbagai seginya.

Erik Ariyanto

Seni merupakan aktivitas rohani yang di refleksikan kedalam bentuk karya, yang mampu membangkitkan perasaan senang dan bahagia orang lain yang melihat maupun mendengarnya.

Everyman Encyklopedia

Menjelaskan seni sebagai suatu hal yang dapat dilakukan seseorang, dan terjadi bukan karena dorongan kebutuhan pokoknya, akan tetapi karena kenikmatan maupun kebutuhan spiritualnya.

Schopenhauer

Menurutnya seni ialah segala bentuk usaha dalam menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan dan membahagiakan.

Prof. DR. George R. Terry

Seni adalah kekuatan pribadi seseorang yang kreatif, ditambah dengan keahlian yang bersangkutan dalam menampilkan tugas pekerjaannya.

Padmapuspitha

Berdasarkan etimologis, seni adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir. Sedangkan berdasarkan kajian ilmu, seni adalah suatu media yang dapat melakukan suatu aktivitas tertentu.

Drs. H. Inu Kencana Syafiie, M.Si.

Seni adalah kemampuan dan kemahiran seseorang untuk mewujudkan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya yang bersangkutan dengan tugas dan fungsinya sebagai seniman.

Nanang Rizali

Seni adalah manifestasi dari kebudayaan sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni drama, seni rupa, dan lain-lain.

Al-Farabi

Seni adalah ciptaan yang berbentuk keindahan.

Irma Damayanti

Seni adalah intisari ekspresi dari berbagai kreativitas manusia.

Al-Ghazali

Seni adalah hasil kerja yang dilahirkan jiwa dan rasa manusia sesuai dengan fitrahnya.

Yekti Herlina

Seni adalah media penyampaian pesan dari seniman kepada orang lain dengan tujuan mempengaruhi pikirannya.

Kottak

Seni adalah kualitas, hasil ekspresi, alam keindahan, atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis.

Ahmad Zaenuri

Seni adalah usaha seniman dalam mengalihkan energi psikis dan pencapaian kepuasan yang dapat diterima oleh dunia eksternal.

J.J. Hogman

Seni adalah sesuatu yang mempunyai unsur ide, aktivitas, dan artefak.

Ira Ardianti

Seni adalah sebuah proses dan produk dalam memilih media, suatu pemikiran peraturan untuk menggunakan media itu, dan satu set nilai-nilai itu yang menentukan apakah yang pantas dituangkan melalui ekspresi lewat media itu, baik berupa gagasan, sensasi, perasaan, maupun kepercayaan dengan cara yang seefektif mungkin.

Koentjaraningrat

Seni adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.

William A. Haviland

Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu.

Nandawan L. Hasanah

Seni adalah suatu ekspresi yang ditunjukkan oleh manusia yang memiliki unsur keindahan kemudian diungkapkan dalam sebuah media yang nyata dan bisa dinikmati oleh seluruh panca indera manusia.

Thomas Munro

Seni adalah alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya berupa tanggapan-tanggapan.

Emanuel Kant

Seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.


Nah, demikian pengertian seni dari para ahlinya yang didapat dari berbagai sumber... selamat belajar