Minggu, 07 Januari 2024

GAMBAR DEKORATIF & LUKISAN MOTIF BATIK

 


GAMBAR DEKORATIF

Gambar dekoratif adalah representasi visual yang dibuat dengan tujuan untuk mempercantik atau meningkatkan estetika suatu objek, ruang, atau karya seni, tanpa harus menyampaikan informasi khusus atau memiliki fungsi praktis tertentu. Gambar ini dirancang untuk memberikan elemen keindahan visual dan dapat muncul dalam berbagai bentuk dan media, seperti lukisan, cetakan, foto, atau seni digital.

 

Berbeda dengan gambar yang memiliki tujuan komunikatif atau informatif, gambar dekoratif cenderung fokus pada aspek estetika dan keindahan. Mereka sering digunakan dalam konteks desain interior, seni rupa, dan dekorasi untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan atau menarik di suatu tempat.

 

Karakteristik gambar dekoratif dapat mencakup berbagai elemen artistik, seperti warna-warna yang harmonis, bentuk-bentuk estetis, dan komposisi visual yang menarik. Seringkali, gambar dekoratif juga mencerminkan gaya atau tema tertentu yang sesuai dengan keinginan desainer atau pemilik ruang.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun gambar dekoratif mungkin tidak memiliki pesan spesifik atau informasi yang disampaikan, keberadaan dan penempatannya dapat memiliki dampak signifikan pada suasana dan mood suatu tempat. Gambar dekoratif dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang nyaman, menginspirasi kreativitas, atau sekadar menambahkan sentuhan visual yang menyenangkan.

Top of Form

 

 


LUKISAN MOTIF BATIK

Lukisan motif batik merujuk pada karya seni lukisan yang terinspirasi oleh desain dan motif tradisional batik. Motif batik telah menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi seniman dan pelukis untuk menciptakan karya-karya yang menggabungkan keindahan desain tradisional dengan medium lukisan. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang lukisan motif batik:

  1. Motif dan Desain:
    • Lukisan motif batik mencakup berbagai desain dan motif yang biasanya terkait dengan warisan budaya batik.
    • Motif tersebut dapat melibatkan pola geometris, flora, fauna, atau simbol-simbol tradisional yang memiliki makna dalam konteks budaya.
  2. Medium dan Teknik Lukisan:
    • Cat Akrilik, Cat Air atau Cat Poster: Seniman menggunakan berbagai media lukisan, seperti cat minyak, akrilik, atau cat air, untuk menciptakan lukisan motif batik.
    • Teknik Layering: Seperti pada batik asli, seniman sering menggunakan teknik layering dalam lukisan untuk menciptakan efek dimensi dan kedalaman.
  3. Warna Tradisional Batik:
    • Lukisan motif batik cenderung menggunakan palet warna tradisional yang sering terlihat dalam batik asli, termasuk warna-warna alam seperti biru, cokelat, hijau, dan merah.
  4. Detail dan Kekerapan Motif:
    • Seniman dapat memilih untuk mempertahankan detail dan kekerapan motif batik yang khas atau mengembangkan variasi baru berdasarkan elemen-elemen tradisional tersebut.
  5. Inspirasi Lokal dan Budaya:
    • Lukisan motif batik sering kali mencerminkan inspirasi lokal dan budaya dari daerah tertentu. Setiap daerah mungkin memiliki gaya dan motif batik yang khas.
  6. Penyesuaian dengan Gaya Kontemporer:
    • Beberapa seniman memadukan motif batik dengan elemen-elemen kontemporer atau gaya seni modern untuk menciptakan karya yang lebih inovatif dan unik.
  7. Penciptaan Karya Seni Kontemporer:
    • Lukisan motif batik dapat mencakup berbagai karya seni kontemporer, termasuk lukisan di atas kanvas, panel kayu, atau medium lainnya.
  8. Fungsi dan Penggunaan:
    • Karya seni ini dapat digunakan sebagai dekorasi interior, dijual sebagai barang seni, atau dipamerkan dalam galeri seni.
    • Beberapa seniman mungkin juga menciptakan lukisan motif batik untuk merespons atau menghormati tradisi batik dan memberikan sudut pandang baru terhadap seni tradisional tersebut.

Lukisan motif batik memberikan peluang bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka sambil mempertahankan nilai-nilai dan keindahan tradisional batik. Karya-karya ini dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap seni dan warisan budaya serta meramaikan dunia seni rupa kontemporer.

Top of Form

 

Contoh lukisan motif batik mungkin mencakup:

  1. Motif Geometris:
    • Lukisan mungkin menampilkan pola geometris seperti kotak-kotak, garis-garis, atau segi enam yang umumnya terdapat dalam batik tradisional.
  2. Motif Flora dan Fauna:
    • Lukisan dapat menggambarkan motif batik yang terinspirasi dari alam, seperti bunga-bunga, daun, atau hewan yang sering muncul dalam desain batik.
  3. Motif Simbolik:
    • Beberapa seniman mungkin menciptakan lukisan yang mengandung simbol-simbol tradisional atau makna khusus yang sering ditemukan dalam batik.
  4. Penggunaan Warna Tradisional:
    • Palet warna tradisional batik, seperti biru, cokelat, hijau, merah, dan kuning, mungkin dominan dalam lukisan.
  5. Teknik Layering:
    • Lukisan motif batik bisa mencerminkan teknik layering, di mana warna dan detail motif diterapkan secara bertahap untuk menciptakan efek dimensi.
  6. Adaptasi Kontemporer:
    • Beberapa seniman mungkin mengadaptasi motif batik ke dalam gaya lukisan kontemporer dengan menambahkan elemen modern atau memvariasikan motif tradisional untuk menciptakan kesan yang segar.

KALIGRAFI dan LETTERING



KALIGRAFI

Kaligrafi adalah seni menulis atau menggambar huruf dengan indah dan estetis. Kata "kaligrafi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "kallos" yang berarti indah, dan "grapho" yang berarti menulis. Dalam praktiknya, kaligrafi melibatkan penggunaan berbagai gaya dan bentuk huruf untuk menciptakan karya seni tulisan yang memukau.

 

Seni kaligrafi telah ada sejak zaman kuno dan memiliki peran penting dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Pada awalnya, kaligrafi digunakan untuk menuliskan teks agama atau naskah suci, seperti Al-Qur'an dalam Islam, Kitab Suci Kristen, atau teks-teks agama lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, kaligrafi berkembang menjadi bentuk seni mandiri yang digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk karya seni dekoratif, desain logo, dan banyak lagi.

 

Seniman kaligrafi menggunakan berbagai alat, termasuk pena kaligrafi, kuas, atau bahkan alat modern seperti komputer untuk menciptakan karya mereka. Beberapa gaya kaligrafi yang terkenal termasuk Kufi, Naskhi, Thuluth dalam kaligrafi Arab, serta Uncial, Italic, dan Gothic dalam kaligrafi Latin.

 

Kaligrafi tidak hanya tentang keindahan bentuk huruf, tetapi juga tentang harmoni, proporsi, dan keseimbangan keseluruhan karya. Kesalahan kecil dalam penempatan atau panjang garis dapat memiliki dampak besar pada estetika hasil akhir. Sebagai bentuk seni, kaligrafi mengandung nilai estetika, spiritualitas, dan keahlian teknis yang tinggi.

 

Kaligrafi adalah seni menulis atau menggambar huruf dengan keindahan dan estetika tertentu. Berikut adalah beberapa poin tambahan yang menjelaskan lebih detail tentang kaligrafi:

  1. Gaya Kaligrafi:
    • Kaligrafi Arab: Melibatkan tulisan Arab dan sering kali digunakan untuk menulis Al-Qur'an. Gaya yang umum termasuk Naskh, Thuluth, dan Kufi.
    • Kaligrafi Latin: Terkait dengan abjad Latin dan memiliki berbagai gaya, seperti Uncial, Italic, Gothic, dan Copperplate.
  2. Alat Kaligrafi:
    • Pena Kaligrafi: Pena khusus dengan ujung yang dapat diubah untuk menciptakan berbagai lebar garis.
    • Kuas Kaligrafi: Kuas yang digunakan untuk menulis atau menggambar huruf dengan cairan tinta atau cat air.
    • Tinta Kaligrafi: Tinta khusus yang dirancang untuk mengalir dengan baik dan memberikan efek visual yang bagus.
  3. Gaya dan Teknik:
    • Tughra: Bentuk kaligrafi yang digunakan dalam kekaisaran Ottoman, biasanya untuk menandatangani dokumen resmi.
    • Diwani: Gaya kaligrafi yang rumit dan artistik, umumnya digunakan untuk menulis surat resmi atau dokumen hukum.
    • Illumination: Penambahan dekorasi dan ilustrasi artistik pada kaligrafi untuk meningkatkan estetika.
  4. Sejarah dan Makna:
    • Kaligrafi memiliki akar sejarah yang panjang, mulai dari tulisan tangan pada naskah-naskah kuno hingga berkembang menjadi seni yang sangat dihargai di berbagai budaya.
    • Selain sebagai bentuk seni, kaligrafi sering kali digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai spiritual dan keagamaan, terutama dalam konteks tulisan-tulisan agama.
  5. Penggunaan Modern:
    • Meskipun tradisionalnya terkait dengan tulisan tangan manual, kaligrafi saat ini juga dapat diterapkan secara digital menggunakan perangkat lunak desain grafis.
    • Banyak seniman kaligrafi modern menciptakan karya-karya kontemporer yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya dan teknologi modern.

Kaligrafi menggabungkan keterampilan teknis, kepekaan artistik, dan pemahaman mendalam tentang bentuk huruf. Hal ini membuatnya menjadi bentuk seni yang unik dan kompleks yang terus berkembang seiring waktu.


LETTERING

Lettering adalah seni atau keterampilan membuat huruf secara manual, biasanya untuk keperluan dekoratif atau artistik. Berbeda dengan kaligrafi yang menekankan pada gaya menulis, lettering lebih fokus pada desain huruf dan pengaturan tipografi. Dalam lettering, seniman sering kali membuat huruf secara bebas atau menggabungkan berbagai gaya huruf untuk menciptakan komposisi unik.

 

Lettering dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk desain poster, spanduk, logo, tanda, dan bahkan seni mural. Karena sifatnya yang lebih bebas, lettering memberikan kebebasan lebih besar kepada seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Hal ini memungkinkan penggunaan berbagai gaya huruf, ukuran, warna, dan dekorasi tambahan seperti bayangan, garis tepi, atau elemen dekoratif lainnya.

 

Berbeda dengan kaligrafi yang sering kali melibatkan teknik menulis dengan pena atau kuas khusus, lettering dapat dilakukan dengan berbagai alat, termasuk pena, kuas, spidol, atau bahkan alat digital seperti tablet grafis atau aplikasi desain komputer.

 

Lettering juga sering kali diterapkan dalam desain grafis modern dan industri kreatif lainnya. Banyak desainer grafis menggunakan lettering untuk menciptakan identitas merek, desain kemasan, atau elemen-elemen visual lainnya dalam proyek desain mereka. Keunikan dan kreativitas dalam lettering dapat memberikan pesan visual yang kuat dan mengesankan.

 

Lettering adalah seni membuat dan merancang huruf secara manual untuk menciptakan desain tipografi yang estetis. Berikut adalah beberapa poin tambahan yang menjelaskan lebih detail tentang lettering:

  1. Gaya Lettering:
    • Serif: Huruf dengan penambahan ornamen atau serat pada ujung-ujung karakter.
    • Sans-serif: Huruf tanpa ornamen atau serat, memberikan tampilan yang lebih bersih dan modern.
    • Script: Gaya huruf yang menyerupai tulisan tangan dan sering kali bersifat kreatif dan elegan.
    • Display: Gaya huruf yang dirancang untuk menarik perhatian, seringkali digunakan dalam judul atau logo.
  2. Teknik dan Alat:
    • Pena dan Kuas: Pena kaligrafi atau kuas digunakan untuk membuat huruf, dan ukuran serta bentuk alat ini mempengaruhi karakter dan gaya huruf.
    • Spidol: Spidol atau marker sering digunakan untuk lettering, terutama pada skala yang lebih besar atau pada permukaan yang tidak konvensional.
    • Pensil: Beberapa seniman lettering memulai dengan pensil untuk menggarisbawahi atau merancang huruf sebelum membuatnya secara permanen.
  3. Komposisi dan Desain:
    • Kerning: Penyesuaian jarak antara huruf untuk mencapai tata letak yang seimbang dan enak dilihat.
    • Tracking: Penyesuaian spasi secara keseluruhan antara semua huruf dalam kata atau kalimat.
    • Leading: Jarak vertikal antara baris-baris teks.
  4. Warna dan Dekorasi:
    • Warna: Penggunaan warna dapat memberikan dimensi tambahan pada karya lettering.
    • Efek bayangan dan highlight: Penambahan efek bayangan atau highlight dapat memberikan dimensi dan kedalaman pada huruf.
  5. Penggunaan Lettering:
    • Desain Grafis: Lettering sering digunakan dalam desain grafis, termasuk pembuatan poster, kartu ucapan, dan elemen-elemen branding.
    • Seni Jalanan (Street Art): Lettering seringkali ditemukan dalam seni jalanan dan mural sebagai bentuk ekspresi kreatif di lingkungan perkotaan.
    • Logo Design: Beberapa logo terkenal dibangun di sekitar elemen-elemen lettering yang kuat.
  6. Lettering Digital:
    • Aplikasi Desain: Ada berbagai aplikasi desain digital yang memungkinkan seniman lettering untuk menciptakan karya mereka secara elektronik.
    • Tablet Grafis: Penggunaan tablet grafis dan stylus memungkinkan seniman untuk membuat lettering secara digital dengan tingkat presisi tinggi.

Lettering memberikan fleksibilitas kreatif yang besar, dan keunikan tiap karya seringkali mencerminkan gaya dan kepribadian seniman. Kesalahan kecil atau variasi dalam bentuk huruf dapat menambah daya tarik dan kepribadian pada karya lettering.


PERBEDAAN KALIGRAFI DAN LETTERING

Perbedaan antara kaligrafi dan lettering terletak pada fokus, teknik, dan tujuan dari kedua seni tersebut. Berikut adalah detail perbedaan antara kaligrafi dan lettering:

  1. Fokus Utama:
    • Kaligrafi: Fokus utama kaligrafi adalah pada seni menulis atau menggambar huruf dengan indah dan estetis. Kaligrafi menekankan teknik menulis yang tepat, garis yang halus, dan keseimbangan yang baik antara elemen-elemen huruf.
    • Lettering: Fokus utama lettering adalah pada desain huruf secara artistik. Lettering lebih menekankan pada kreasi desain huruf yang kreatif dan dekoratif daripada teknik menulis yang formal.
  2. Tujuan Penggunaan:
    • Kaligrafi: Tradisionalnya, kaligrafi sering digunakan untuk menuliskan teks agama atau naskah suci. Kaligrafi juga dapat digunakan dalam seni dekoratif, seperti hiasan dinding atau karya seni bingkai.
    • Lettering: Digunakan terutama dalam desain grafis, branding, dan seni dekoratif. Lettering seringkali diterapkan dalam pembuatan poster, kartu ucapan, logo, dan elemen-elemen desain lainnya.
  3. Teknik dan Alat yang Digunakan:
    • Kaligrafi: Menggunakan pena kaligrafi atau kuas kaligrafi khusus untuk menciptakan huruf dengan berbagai lebar garis. Tinta kaligrafi yang khusus seringkali digunakan untuk menghasilkan efek yang indah.
    • Lettering: Bisa menggunakan berbagai alat seperti pena kaligrafi, kuas, spidol, atau bahkan alat digital seperti tablet grafis. Lettering memungkinkan seniman untuk lebih bebas bereksperimen dengan bentuk dan gaya huruf.
  4. Ketelitian Teknik:
    • Kaligrafi: Menekankan pada ketelitian teknik dan aturan tulisan tertentu. Terdapat standar estetika dan format yang harus diikuti, terutama dalam kaligrafi tradisional.
    • Lettering: Lebih mengutamakan kreativitas dan gaya pribadi seniman. Tidak ada aturan ketat yang harus diikuti, dan seniman lettering memiliki kebebasan untuk menciptakan desain huruf yang unik.
  5. Fleksibilitas Kreatif:
    • Kaligrafi: Lebih terbatas pada aturan dan konvensi tertentu, meskipun seniman dapat mengekspresikan kreativitas mereka melalui variasi dalam gaya tulisan dan ornamen.
    • Lettering: Memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih besar dan memungkinkan eksperimen dengan berbagai gaya, dekorasi, dan elemen desain.
  6. Penerapan Digital:
    • Kaligrafi: Secara tradisional dilakukan secara manual dengan alat khusus, tetapi sekarang juga dapat diterapkan secara digital menggunakan perangkat lunak desain.
    • Lettering: Lebih mudah untuk diadaptasi secara digital, dan banyak seniman lettering yang menggunakan tablet grafis dan perangkat lunak desain untuk menciptakan karya mereka.
Meskipun ada perbedaan antara kaligrafi dan lettering, keduanya merupakan bentuk seni tulis yang indah dan memberikan ruang bagi ekspresi kreatif. Beberapa seniman bahkan menggabungkan elemen-elemen dari kedua seni ini untuk menciptakan karya yang unik dan menarik.

Senin, 30 Oktober 2023

KARYA TUGAS 5 KRIYA 3D KAYU (projek semester)

 KARYA TUGAS 5 KRIYA 3D KAYU (projek semester)


Mata pelajaran Seni Budaya tidak ada asesmen (penilaian) semester. Sebagai gantinya, penilaian dilakukan dengan PROYEK KARYA SENI 3D. Pelajari situs ini untuk keterangan lengkapnya

A - MEMBUAT KONSEP PENCIPTAAN KARYA
KONSEP (bentuk .pdf) berisi tentang perencanaan pembuatan karya seni rupa KRIYA 3D, antara lain : 

1 BENDA SENI YANG DIBUAT
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang benda seni (karya) apa yang akan kamu buat. Karya kriya 3D yang akan dibuat harus memiliki 2 fungsi, selain memiliki keindahan sebagai FUNGSI SENI, karya juga harus memiliki FUNGSI PAKAI / TERAPAN. Fungsi terapan yang dimaksud adalah karya kriya 3D mu bisa dipakai sebagaimana fungsi asli benda tersebut.  

2 DIMENSI
Ukuran karya kriya 3D yang akan dibuat harus memiliki dimensi :
Panjang (P) : minimal 20 cm - 30 cm maksimal
Lebar (L) : minimal 20 cm - 30 cm maksimal
Tinggi (T) : minimal 20 cm - 50 cm maksimal

3 BAHAN YANG DIGUNAKAN
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang bahan KAYU yang akan kamu gunakan sebagai bahan utama. Misal seperti jenis kayu apa yang dipakai, kenapa memilih jenis kayu tersebut, dll. 
Contoh jenis kayu : KAYU BAKAR, KAYU KERAS, TRIPLEK, MULTIPLEK, PARTIKEL BOARD, BAMBU, GLUGU, ROTAN, dan masih banyak lagi.

4 ALAT YANG DIGUNAKAN
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang alat-alat yang kamu gunakan dalam proses membuat karya seni Kriya 3D tersebut.

5 LANGKAH PEMBUATAN
Ceritakan secara runtut langkah-demi langkah, tentang pembuatan karya Kriya 3D kamu. Mulai dari mencari ide, memilih bahan, sampai dengan finishing karya jadi siap tampil.
JANGAN LUPA MENDOKUMENTASIKAN PROSES PEMBUATAN KARYAMU BERUPA FOTO 

6 FINISHING
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang finishing yang kamu pilih untuk menyelesaikan karya Kriya 3D kamu. Ada 3 jenis finishing yang bisa dipilih yaitu :
1 PLITUR, yaitu warna coklat kayu mengkilat
2 MELAMIN/CLEAR, yaitu lapisan jernih mengkilat
3 CAT WARNA, yaitu lapisan cat warna biasa, baik glosi maupun dof.

7 TIMELINE PENGERJAAN
  • Waktu pengerjaan karya MULAI 1 s.d. 20 NOVEMBER 2023.
  • Pengumpulan karya MULAI 21 s.d. 30 November 2023


B - KARYA KRIYA 3D KAYU TERAPAN
  • Karya seni rupa KRIYA 3D yang dinilaikan HARUS SUDAH JADI, SUDAH DI FINISHING, dan memiliki tampilan SIAP PAMER SIAP JUAL.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D yang tidak memenuhi standar siap penilaian, maka harus diselesaikan terlebih dahulu.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D bentuk jadi siap tampil siap dinilai dikumpulkan maksimal tanggal 20 November 2023, toleransi sampai hari pertama Tes Sementer Gasal.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D jangan lupa diberi NAMA, KELAS dan NO. ABSEN.
  • Untuk nama kelompok menggunakan nomer absen, contoh : ANDI (no.abs 05) dan DINA (no.abs 15), maka nama kelompoknya adalah KELOMPOK 05.15


C - MEMBUAT LAPORAN KARYA
LAPORAN (bentuk .pdf) berisi 7 hal yang sama dengan file konsep, tetapi ditambahi :

8 KENDALA
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang kendala yang kamu alami selama pengerjaan karya KRIYA 3D.

9 SOLUSI
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang SOLUSI yang kamu lakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi, sehingga pengerjaan karya KRIYA 3D bisa dilanjutkan sampai selesai.

10 DOKUMENTASI
Sisipkan foto-foto dokumentasi selama pengerjaan karya KRIYA 3D dan juga foto produk jadi karyamu di beberapa halaman belakang file.

KARYA TUGAS 4 POSTER INFOGRAFIS

 KARYA TUGAS 4 POSTER INFOGRAFIS


1TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan apa itu media informasi publik 
Siswa dapat mengimplementasikan kemampuan kreatif dalam menyampaikan informasi kepada publik 
Siswa dapat memilih penggunaan berbagai alat dan media dalam berproses kreatif
Siswa dapat memilih solusi kreatif dalam mengatasi problem penyampaian informasi kepada masyarakat
Siswa dapat membuat karya informasi publik dengan media kanvas

2 MATERI PELAJARAN
Apa itu POSTER? klik disini
Apa itu INFOGRAFIS? klik disini
Tentang media kanvas klik disini
Alat untuk media kanvas klik disini
Teknik MIVED MEDIA klik disini

3 CONTOH KARYA
Contoh karya Poster klik disini
Contoh karya Infografis klik disini

4 CARA MEMBUAT
Cara menggali informasi klik disini
Video menggali informasi klik disini
Menggambar manual klik disini
Teknik Mixed Media klik disini

5 TUGAS MANDIRI

BUATLAH KARYA POSTER INFOGRAFIS, DENGAN TEMA YANG SUDAH DITENTUKAN UNTUK SETIAP KELAS

PEMBAGIAN TEMA POSTER INFOGRAFIS :
KELAS XII BAHASA : ADIWIYATA LINGKUNGAN
KELAS XII IPS1 : KESEHATAN JASMANI
KELAS XII IPS2 : ADAB & SOPANSANTUN
KELAS XII IPS3 : NASIONALISME KEBANGSAAN
KELAS XII IPS4 : TERTIB LALULINTAS
KELAS XII IPS5 : PELESTARIAN BUDAYA DAERAH
KELAS XII IPS6 : PEMBIASAAN KARAKTER BAIK

KETENTUAN TEKNIS KARYA :
  • MEDIA, gunakan KANVAS LUKIS sebagai media dasar dengan ukuran 40x60 cm atau 40x50 cm
  • LAYOUT pada kanvas menampilkan 25% DATA, 25% MASALAH, dan 50% SOLUSI
  • TEKNIK, pengerjaan poster infografis secara MANUAL menggunakan berbagai alat gambar, dan diperbolehkan menggunakan mixed media (KOLASE, MONTASE, atau MOZAIK)
  • FULL COLOR, karya poster infografis harus menggunakan warna-warna yang menarik.
  • HARUS JELAS TERBACA, karena tujuan utama poster infografis adalah untuk menyampaikan informasi, bukan sekedar indah.
  • WAKTU MENGERJAKAN, poster dikerjakan maksimal 3x pertemuan (6x 45 menit)

KARYA TUGAS 3 MIND MAPPING

 KARYA TUGAS 3 MIND MAPPING


1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu memahami dan menguraikan berbagai hal tentang diri sendiri
Siswa mampu memahami tentang mind mapping
Siswa mampu mengklasifikasikan berbagai hal tentang diri sendiri menjadi sebuah karya
Siswa mampu menganalisis kekuatan, kelemahan, potensi dan harapan yang ada pada diri sendiri
Siswa mampu membuat mind mapping yang estetik dengan kreatifitas masingmasing

2 MATERI PELAJARAN
Apa itu Mind Mapping? klik disini
Penjelasan Mind Mapping klik disini
Apa itu Catatan Kreatif? klik disini 
Bagaimana langkah menggali informasi? klik disini
Bagaimana mengenal diri sendiri klik disini

3 CONTOH KARYA MIND MAPPING
Mind Mapping bentuk SCRAPBOOK klik disini
Mind Mapping FULL COLOR klik disini
Contoh bentuk lainnya klik disini

4 CARA MEMBUAT MIND MAPPING
Membuat mind mapping dengan rumus klik disini
Membuat mind mapping yang estetik klik disini
Mind mapping dengan kertas klik disini

5 TUGAS MANDIRI
BUATLAH KARYA MIND-MAPPING DI BUKU GAMBARMU (halaman 3) TENTANG...
  • Kelebihan, yang diri kamu miliki, berikan penjelasan masing-masing poinnya.
  • Kelemahan diri kamu yang harus diantisipasi sebagai hambatan, berikan penjelasan masing-masing poinnya.
  • Harapan/tujuan dirimu yang ingin kamu wujudkan di masa depan, jelaskan dengan menggunakan rumus 5W1H agar lebih jelas dan mudah.  
  • Potensi/keunggulan diri kamu yang bisa digunakan sebagai  kekuatan mewujudkan apa yang ingin kamu raih dimasa depan.
KETENTUAN TUGAS :
  • TULIS NAMAMU DULU, mulailah dari namamu terlebih dahulu, kemudian baru bercabang kepada 4 hal tentang dirimu yang harus dijelaskan diatas.
  • FULL COLOR, kamu boleh menggunakan berbagai macam alat gambar dan alat tulis yang kamu miliki. 
  • MANUAL, proses berkarya menggunakan teknik manual, namun boleh membuat dulu secara digital (misalnya: CANVA) kemudian baru ditiru ke buku gambar secara manual.
  • KREATIF, dalam pembuatan boleh mengkombinasikan teknik kolase, montase, mozaik, maupun mixed media
  • ESTETIK, maksimalkan karyamu dan berikan tampilan yang terbaik.
  • MEDIA, gunakan kertas gambar A3 pada buku gambarmu, halaman ketiga

6 TIMELINE
Tugas mind mapping dikerjakan maksimal 3x pertemuan

KARYA TUGAS 2 SKETSA TINTA

KARYA TUGAS 2 SKETSA TINTA



1 GAYA BELAJAR
GAYA BELAJAR VISUAL
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan siswa. Artinya, seseorang harus terlebih dahulu menunjukkan bukti konkrit agar mereka bisa mengerti. Gaya belajar ini bergantung pada kemampuan penglihatan dan melihat bukti terlebih dahulu dan kemudian mempercayainya. 
Ada beberapa karakteristik yang unik pada siswa dengan gaya belajar visual antara lain : 1) Kebutuhan untuk melihat secara visual sesuatu (informasi/pelajaran)  untuk mengetahui dan memahaminya 2) Memiliki sensitivitas warna yang kuat  3) Pemahaman penuh tentang masalah artistik 4) Sulit untuk berbicara secara langsung 5) Terlalu banyak reaksi terhadap suara 6) Kesulitan dalam mengikuti anjuran  lisan 7) Sering salah memahami kata dan bahasa.

GAYA BELAJAR AUDITORI
Sebuah gaya belajar yang mengandalkan mendengarkan pemahaman dan memori. Karakteristik gaya belajar ini memungkinkan seseorang dalam mendengar sarana utama menyerap informasi dan pengetahuan. Dengan kata lain, kita harus mendengarkan. Dengan begitu,seseorang dapat mengingat dan memahami informasi tersebut. 
Ada beberapa karakteristik yang unik bagi siswa dengan gaya belajar auditoril antara lain :
1) Siswa dengan gaya belajar ini menerima semua informasi yang hanya dapat ditangkap melalui pendengaran.
2) Kesulitan dalam menyerap informasi tertulis secara langsung. Dan
3) Sulit untuk menulis atau membaca. Kata-kata khas yang digunakan oleh tunarungu dalam percakapan dekat dengan frasa “Saya dapat mendengar Anda” dan kecepatan bicaranya lambat.

GAYA BELAJAR KINESTETIK
Pembelajaran yang menuntut pembelajar untuk menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar dapat mengingatnya. Tentu saja, ada ciri-ciri gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu belajar.
Tempatkan tangan seseorang sebagai penerima informasi utama sehingga dapat lebih mengingat karakteristik yang khas dari siswa dengan gaya belajar kinetik. Siswa dengan gaya belajar ini dapat menyerap informasi hanya dengan memilikinya, tanpa harus membaca penjelasannya.

2 TUGAS MANDIRI VISUAL
*AMATI CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
*ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)

3 TUGAS MANDIRI AUDITORI
*DENGARKAN CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
*ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)

4 TUGAS MANDIRI KINESTETIK
*IKUTI CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
4. ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)




KARYA TUGAS 1 IDENTITAS ESTETIK

KARYA TUGAS 1 IDENTITAS ESTETIK



1 TUJUAN PEMBELAJARAN

  • Menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat gambar sederhana
  • Memperagakan bagaimana menggunakan alat gambar sederhana
  • Mengevaluasi kemampuan siswa dalam menggunakan alat gambar yang dimiliki
  • Membuat karya identitas diri 

2 MATERI PELAJARAN
Materi tentang Hand Letteringklik disini
Materi tentang Dasar-dasar Menulis Indahklik disini

3 CONTOH KARYA
Contoh karya Hand Lettering klik disini
Contoh karya Kaligrafi Nama : klik disini

4 CARA MEMBUAT
Cara membuat LETTERING klik disini
Cara menulis Nama Estetikklik disini

5 TUGAS MANDIRI
Buat tulisan NAMA LENGKAP, KELAS dan NOMER ABSEN di buku gambar halaman 1, kemudian hias dengan elemen-elemen estetis sebagus mungkin.

KETENTUAN TEKNIS :
  • ALAT YANG DIGUNAKAN  hanya 2 yaitu spidol hitam kecil (sebagai garisnya) dan pensil (sebagai arsirnya)
  • MONOCHROME, Buat karyamu dengan warna abu-abu pensil, hitam dan putih kertas.
  • TEKNIS, untuk teknis bebas... silahkan maksimalkan kemampuanmu menggunakan pensil dan spidol hitam kecil
TIMELINE
Pengerjaan karya maksimal 2x pertemuan