Senin, 30 Oktober 2023

KARYA TUGAS 5 KRIYA 3D KAYU (projek semester)

 KARYA TUGAS 5 KRIYA 3D KAYU (projek semester)


Mata pelajaran Seni Budaya tidak ada asesmen (penilaian) semester. Sebagai gantinya, penilaian dilakukan dengan PROYEK KARYA SENI 3D. Pelajari situs ini untuk keterangan lengkapnya

A - MEMBUAT KONSEP PENCIPTAAN KARYA
KONSEP (bentuk .pdf) berisi tentang perencanaan pembuatan karya seni rupa KRIYA 3D, antara lain : 

1 BENDA SENI YANG DIBUAT
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang benda seni (karya) apa yang akan kamu buat. Karya kriya 3D yang akan dibuat harus memiliki 2 fungsi, selain memiliki keindahan sebagai FUNGSI SENI, karya juga harus memiliki FUNGSI PAKAI / TERAPAN. Fungsi terapan yang dimaksud adalah karya kriya 3D mu bisa dipakai sebagaimana fungsi asli benda tersebut.  

2 DIMENSI
Ukuran karya kriya 3D yang akan dibuat harus memiliki dimensi :
Panjang (P) : minimal 20 cm - 30 cm maksimal
Lebar (L) : minimal 20 cm - 30 cm maksimal
Tinggi (T) : minimal 20 cm - 50 cm maksimal

3 BAHAN YANG DIGUNAKAN
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang bahan KAYU yang akan kamu gunakan sebagai bahan utama. Misal seperti jenis kayu apa yang dipakai, kenapa memilih jenis kayu tersebut, dll. 
Contoh jenis kayu : KAYU BAKAR, KAYU KERAS, TRIPLEK, MULTIPLEK, PARTIKEL BOARD, BAMBU, GLUGU, ROTAN, dan masih banyak lagi.

4 ALAT YANG DIGUNAKAN
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang alat-alat yang kamu gunakan dalam proses membuat karya seni Kriya 3D tersebut.

5 LANGKAH PEMBUATAN
Ceritakan secara runtut langkah-demi langkah, tentang pembuatan karya Kriya 3D kamu. Mulai dari mencari ide, memilih bahan, sampai dengan finishing karya jadi siap tampil.
JANGAN LUPA MENDOKUMENTASIKAN PROSES PEMBUATAN KARYAMU BERUPA FOTO 

6 FINISHING
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang finishing yang kamu pilih untuk menyelesaikan karya Kriya 3D kamu. Ada 3 jenis finishing yang bisa dipilih yaitu :
1 PLITUR, yaitu warna coklat kayu mengkilat
2 MELAMIN/CLEAR, yaitu lapisan jernih mengkilat
3 CAT WARNA, yaitu lapisan cat warna biasa, baik glosi maupun dof.

7 TIMELINE PENGERJAAN
  • Waktu pengerjaan karya MULAI 1 s.d. 20 NOVEMBER 2023.
  • Pengumpulan karya MULAI 21 s.d. 30 November 2023


B - KARYA KRIYA 3D KAYU TERAPAN
  • Karya seni rupa KRIYA 3D yang dinilaikan HARUS SUDAH JADI, SUDAH DI FINISHING, dan memiliki tampilan SIAP PAMER SIAP JUAL.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D yang tidak memenuhi standar siap penilaian, maka harus diselesaikan terlebih dahulu.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D bentuk jadi siap tampil siap dinilai dikumpulkan maksimal tanggal 20 November 2023, toleransi sampai hari pertama Tes Sementer Gasal.
  • Karya seni rupa KRIYA 3D jangan lupa diberi NAMA, KELAS dan NO. ABSEN.
  • Untuk nama kelompok menggunakan nomer absen, contoh : ANDI (no.abs 05) dan DINA (no.abs 15), maka nama kelompoknya adalah KELOMPOK 05.15


C - MEMBUAT LAPORAN KARYA
LAPORAN (bentuk .pdf) berisi 7 hal yang sama dengan file konsep, tetapi ditambahi :

8 KENDALA
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang kendala yang kamu alami selama pengerjaan karya KRIYA 3D.

9 SOLUSI
Ceritakan dalam satu sampai tiga paragraf, tentang SOLUSI yang kamu lakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi, sehingga pengerjaan karya KRIYA 3D bisa dilanjutkan sampai selesai.

10 DOKUMENTASI
Sisipkan foto-foto dokumentasi selama pengerjaan karya KRIYA 3D dan juga foto produk jadi karyamu di beberapa halaman belakang file.

KARYA TUGAS 4 POSTER INFOGRAFIS

 KARYA TUGAS 4 POSTER INFOGRAFIS


1TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan apa itu media informasi publik 
Siswa dapat mengimplementasikan kemampuan kreatif dalam menyampaikan informasi kepada publik 
Siswa dapat memilih penggunaan berbagai alat dan media dalam berproses kreatif
Siswa dapat memilih solusi kreatif dalam mengatasi problem penyampaian informasi kepada masyarakat
Siswa dapat membuat karya informasi publik dengan media kanvas

2 MATERI PELAJARAN
Apa itu POSTER? klik disini
Apa itu INFOGRAFIS? klik disini
Tentang media kanvas klik disini
Alat untuk media kanvas klik disini
Teknik MIVED MEDIA klik disini

3 CONTOH KARYA
Contoh karya Poster klik disini
Contoh karya Infografis klik disini

4 CARA MEMBUAT
Cara menggali informasi klik disini
Video menggali informasi klik disini
Menggambar manual klik disini
Teknik Mixed Media klik disini

5 TUGAS MANDIRI

BUATLAH KARYA POSTER INFOGRAFIS, DENGAN TEMA YANG SUDAH DITENTUKAN UNTUK SETIAP KELAS

PEMBAGIAN TEMA POSTER INFOGRAFIS :
KELAS XII BAHASA : ADIWIYATA LINGKUNGAN
KELAS XII IPS1 : KESEHATAN JASMANI
KELAS XII IPS2 : ADAB & SOPANSANTUN
KELAS XII IPS3 : NASIONALISME KEBANGSAAN
KELAS XII IPS4 : TERTIB LALULINTAS
KELAS XII IPS5 : PELESTARIAN BUDAYA DAERAH
KELAS XII IPS6 : PEMBIASAAN KARAKTER BAIK

KETENTUAN TEKNIS KARYA :
  • MEDIA, gunakan KANVAS LUKIS sebagai media dasar dengan ukuran 40x60 cm atau 40x50 cm
  • LAYOUT pada kanvas menampilkan 25% DATA, 25% MASALAH, dan 50% SOLUSI
  • TEKNIK, pengerjaan poster infografis secara MANUAL menggunakan berbagai alat gambar, dan diperbolehkan menggunakan mixed media (KOLASE, MONTASE, atau MOZAIK)
  • FULL COLOR, karya poster infografis harus menggunakan warna-warna yang menarik.
  • HARUS JELAS TERBACA, karena tujuan utama poster infografis adalah untuk menyampaikan informasi, bukan sekedar indah.
  • WAKTU MENGERJAKAN, poster dikerjakan maksimal 3x pertemuan (6x 45 menit)

KARYA TUGAS 3 MIND MAPPING

 KARYA TUGAS 3 MIND MAPPING


1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu memahami dan menguraikan berbagai hal tentang diri sendiri
Siswa mampu memahami tentang mind mapping
Siswa mampu mengklasifikasikan berbagai hal tentang diri sendiri menjadi sebuah karya
Siswa mampu menganalisis kekuatan, kelemahan, potensi dan harapan yang ada pada diri sendiri
Siswa mampu membuat mind mapping yang estetik dengan kreatifitas masingmasing

2 MATERI PELAJARAN
Apa itu Mind Mapping? klik disini
Penjelasan Mind Mapping klik disini
Apa itu Catatan Kreatif? klik disini 
Bagaimana langkah menggali informasi? klik disini
Bagaimana mengenal diri sendiri klik disini

3 CONTOH KARYA MIND MAPPING
Mind Mapping bentuk SCRAPBOOK klik disini
Mind Mapping FULL COLOR klik disini
Contoh bentuk lainnya klik disini

4 CARA MEMBUAT MIND MAPPING
Membuat mind mapping dengan rumus klik disini
Membuat mind mapping yang estetik klik disini
Mind mapping dengan kertas klik disini

5 TUGAS MANDIRI
BUATLAH KARYA MIND-MAPPING DI BUKU GAMBARMU (halaman 3) TENTANG...
  • Kelebihan, yang diri kamu miliki, berikan penjelasan masing-masing poinnya.
  • Kelemahan diri kamu yang harus diantisipasi sebagai hambatan, berikan penjelasan masing-masing poinnya.
  • Harapan/tujuan dirimu yang ingin kamu wujudkan di masa depan, jelaskan dengan menggunakan rumus 5W1H agar lebih jelas dan mudah.  
  • Potensi/keunggulan diri kamu yang bisa digunakan sebagai  kekuatan mewujudkan apa yang ingin kamu raih dimasa depan.
KETENTUAN TUGAS :
  • TULIS NAMAMU DULU, mulailah dari namamu terlebih dahulu, kemudian baru bercabang kepada 4 hal tentang dirimu yang harus dijelaskan diatas.
  • FULL COLOR, kamu boleh menggunakan berbagai macam alat gambar dan alat tulis yang kamu miliki. 
  • MANUAL, proses berkarya menggunakan teknik manual, namun boleh membuat dulu secara digital (misalnya: CANVA) kemudian baru ditiru ke buku gambar secara manual.
  • KREATIF, dalam pembuatan boleh mengkombinasikan teknik kolase, montase, mozaik, maupun mixed media
  • ESTETIK, maksimalkan karyamu dan berikan tampilan yang terbaik.
  • MEDIA, gunakan kertas gambar A3 pada buku gambarmu, halaman ketiga

6 TIMELINE
Tugas mind mapping dikerjakan maksimal 3x pertemuan

KARYA TUGAS 2 SKETSA TINTA

KARYA TUGAS 2 SKETSA TINTA



1 GAYA BELAJAR
GAYA BELAJAR VISUAL
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan siswa. Artinya, seseorang harus terlebih dahulu menunjukkan bukti konkrit agar mereka bisa mengerti. Gaya belajar ini bergantung pada kemampuan penglihatan dan melihat bukti terlebih dahulu dan kemudian mempercayainya. 
Ada beberapa karakteristik yang unik pada siswa dengan gaya belajar visual antara lain : 1) Kebutuhan untuk melihat secara visual sesuatu (informasi/pelajaran)  untuk mengetahui dan memahaminya 2) Memiliki sensitivitas warna yang kuat  3) Pemahaman penuh tentang masalah artistik 4) Sulit untuk berbicara secara langsung 5) Terlalu banyak reaksi terhadap suara 6) Kesulitan dalam mengikuti anjuran  lisan 7) Sering salah memahami kata dan bahasa.

GAYA BELAJAR AUDITORI
Sebuah gaya belajar yang mengandalkan mendengarkan pemahaman dan memori. Karakteristik gaya belajar ini memungkinkan seseorang dalam mendengar sarana utama menyerap informasi dan pengetahuan. Dengan kata lain, kita harus mendengarkan. Dengan begitu,seseorang dapat mengingat dan memahami informasi tersebut. 
Ada beberapa karakteristik yang unik bagi siswa dengan gaya belajar auditoril antara lain :
1) Siswa dengan gaya belajar ini menerima semua informasi yang hanya dapat ditangkap melalui pendengaran.
2) Kesulitan dalam menyerap informasi tertulis secara langsung. Dan
3) Sulit untuk menulis atau membaca. Kata-kata khas yang digunakan oleh tunarungu dalam percakapan dekat dengan frasa “Saya dapat mendengar Anda” dan kecepatan bicaranya lambat.

GAYA BELAJAR KINESTETIK
Pembelajaran yang menuntut pembelajar untuk menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar dapat mengingatnya. Tentu saja, ada ciri-ciri gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu belajar.
Tempatkan tangan seseorang sebagai penerima informasi utama sehingga dapat lebih mengingat karakteristik yang khas dari siswa dengan gaya belajar kinetik. Siswa dengan gaya belajar ini dapat menyerap informasi hanya dengan memilikinya, tanpa harus membaca penjelasannya.

2 TUGAS MANDIRI VISUAL
*AMATI CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
*ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)

3 TUGAS MANDIRI AUDITORI
*DENGARKAN CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
*ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)

4 TUGAS MANDIRI KINESTETIK
*IKUTI CARA MENGGAMBAR POHON PADA LINK BERIKUT : KLIK DISINI,
*CARI SEBUAH "TANAMAN DALAM POT" DISEKITAR SEKOLAH/RUMAHMU
*BUAT GAMBAR TANAMAN TERSEBUT DI BUKU GAMBARMU HALAMAN 2
(KAMU BOLEH MEMFOTO TANAMAN TERSEBUT TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGGAMBARNYA, USAHAKAN TAMPAK UTUH DALAM FOTO)
4. ALAT YANG BOLEH DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT GAMBAR HANYA SPIDOL HITAM KECIL ATAU PULPEN TINTA. DAN DIGUNAKAN LANGSUNG TANPA AWALAN PENSIL.
(INGAT!!! GAMBAR TIDAK BOLEH DIAWALI DENGAN PENSIL DAHULU)




KARYA TUGAS 1 IDENTITAS ESTETIK

KARYA TUGAS 1 IDENTITAS ESTETIK



1 TUJUAN PEMBELAJARAN

  • Menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat gambar sederhana
  • Memperagakan bagaimana menggunakan alat gambar sederhana
  • Mengevaluasi kemampuan siswa dalam menggunakan alat gambar yang dimiliki
  • Membuat karya identitas diri 

2 MATERI PELAJARAN
Materi tentang Hand Letteringklik disini
Materi tentang Dasar-dasar Menulis Indahklik disini

3 CONTOH KARYA
Contoh karya Hand Lettering klik disini
Contoh karya Kaligrafi Nama : klik disini

4 CARA MEMBUAT
Cara membuat LETTERING klik disini
Cara menulis Nama Estetikklik disini

5 TUGAS MANDIRI
Buat tulisan NAMA LENGKAP, KELAS dan NOMER ABSEN di buku gambar halaman 1, kemudian hias dengan elemen-elemen estetis sebagus mungkin.

KETENTUAN TEKNIS :
  • ALAT YANG DIGUNAKAN  hanya 2 yaitu spidol hitam kecil (sebagai garisnya) dan pensil (sebagai arsirnya)
  • MONOCHROME, Buat karyamu dengan warna abu-abu pensil, hitam dan putih kertas.
  • TEKNIS, untuk teknis bebas... silahkan maksimalkan kemampuanmu menggunakan pensil dan spidol hitam kecil
TIMELINE
Pengerjaan karya maksimal 2x pertemuan

Sabtu, 28 Oktober 2023

Kegiatan Pengembaraan 3 Hari Calon Pramuka Penegak Laksana : Memperkaya Jiwa Petualang dan Kemandirian

 Pramuka merupakan salah satu organisasi kepanduan yang sangat populer di Indonesia. Di dalam pramuka, terdapat berbagai macam tingkatan, salah satunya adalah penegak laksana. Bagi calon pramuka penegak laksana, mengikuti kegiatan pengembaraan selama 3 hari merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan pelatihan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya jiwa petualang dan kemandirian mereka melalui pengalaman langsung di alam terbuka. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam tentang kegiatan pengembaraan 3 hari calon pramuka penegak laksana.

 


Pengenalan tentang Calon Pramuka Penegak Laksana

Sebelum kita memasuki pembahasan tentang kegiatan pengembaraan 3 hari, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu calon pramuka penegak laksana. Calon pramuka penegak laksana adalah anggota pramuka yang berada pada tingkatan tertinggi sebelum menjadi anggota Pramuka Penegak. Mereka biasanya berusia antara 17 hingga 21 tahun. Selama masa pendidikan dan pelatihan mereka, calon pramuka penegak laksana belajar tentang kepemimpinan, keterampilan bertahan hidup, kemampuan sosial, dan nilai-nilai kepramukaan.

 

Tujuan Kegiatan Pengembaraan 3 Hari

Kegiatan pengembaraan 3 hari merupakan bagian penting dalam proses pendidikan calon pramuka penegak laksana. Tujuan utamanya adalah untuk menguji dan meningkatkan kemandirian mereka dalam situasi alam terbuka. Selama pengembaraan, mereka diajarkan tentang pemilihan rute, persiapan perjalanan, penggunaan alat-alat sederhana, kebersihan lingkungan, dan etika petualangan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengasah kemampuan bertahan hidup dan mengembangkan jiwa kepemimpinan mereka.

 


Persiapan sebelum Kegiatan Pengembaraan

Sebelum melakukan kegiatan pengembaraan 3 hari, calon pramuka penegak laksana harus menjalani persiapan yang matang. Mereka diajarkan tentang perencanaan perjalanan, penyiapan perlengkapan, dan pengetahuan dasar tentang alam bebas. Mereka juga harus mempelajari keterampilan bertahan hidup, seperti membangun tenda, membuat api, mendapatkan air bersih, dan memasak di alam terbuka. Selain itu, calon pramuka penegak laksana juga diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan merawat alam sekitar.

 


Kegiatan selama Pengembaraan 3 Hari

Selama kegiatan pengembaraan 3 hari, calon pramuka penegak laksana akan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Mereka akan berjalan kaki melalui jalur yang telah ditentukan, membawa perlengkapan pribadi dan kelompok. Mereka akan menghadapi berbagai tantangan fisik dan mental, seperti medan yang sulit, cuaca yang tidak menentu, dan kelelahan. Namun, dengan bimbingan pendamping dan semangat kepramukaan yang kuat, mereka akan berhasil mengatasi setiap rintangan.

Selama perjalanan, calon pramuka penegak laksana akan belajar tentang timework, saling bergantung, dan kerjasama. Mereka akan membangun tenda, memasak makanan, memurnikan air, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Mereka juga akan dilibatkan dalam kegiatan eksplorasi alam, seperti mempelajari flora dan fauna, meneliti geologi, dan mengidentifikasi tanda-tanda arah. Semua kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam serta meningkatkan keterampilan survival mereka.


Manfaat Kegiatan Pengembaraan 3 Hari

Kegiatan pengembaraan 3 hari memberikan manfaat yang signifikan bagi calon pramuka penegak laksana. Pertama, mereka belajar menghadapi tantangan fisik dan mental dengan ketangguhan dan ketahanan yang kuat. Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan kemandirian, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja dalam tim. Mereka juga belajar menghargai alam dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, kegiatan pengembaraan juga meningkatkan kecerdasan emosional dan sosial calon pramuka penegak laksana. Mereka belajar mengatasi rasa takut, menghadapi kejadian tak terduga, dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit. Semua pengalaman ini membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

 

Kesimpulan

Kegiatan pengembaraan 3 hari bagi calon pramuka penegak laksana merupakan tahap penting dalam proses pendidikan dan pelatihan mereka. Selain menguji dan meningkatkan kemandirian, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga dalam bertahan hidup di alam terbuka. Calon pramuka penegak laksana belajar tentang kepemimpinan, kerjasama, tanggung jawab, dan kebersihan lingkungan. Dengan semua manfaat dan pengalaman yang didapat selama pengembaraan, calon pramuka penegak laksana akan menjadi individu yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

 

Pramuka Indonesia: Menumbuhkan Kepemimpinan dan Jiwa Kebangsaan

 Pramuka Indonesia, yang juga dikenal sebagai Gerakan Pramuka, adalah organisasi kepanduan nasional di Indonesia. Didirikan pada tahun 1961, Pramuka Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi diri, kepemimpinan, kreativitas, dan kecintaan terhadap negara dalam diri anak muda Indonesia. Organisasi ini telah memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia selama lebih dari enam dekade.

 


Sejarah Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka di Indonesia sebenarnya memiliki akar yang lebih dalam. Pada tahun 1912, sekelompok pemuda Indonesia membentuk organisasi kepanduan yang pertama kali dikenal dengan nama "Padvinderij" di Bandung. Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi "Pramuka" pada tahun 1922. Gerakan Pramuka di Indonesia terus berkembang dan melibatkan pemuda dari berbagai latar belakang etnis dan agama.

 

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia secara resmi mendirikan Pramuka Indonesia sebagai organisasi kepanduan nasional. Hal ini memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan dan pengaturan Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia.

 

Tujuan dan Nilai Pramuka Indonesia

Tujuan utama Pramuka Indonesia adalah membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab. Organisasi ini berkomitmen untuk mengembangkan kepemimpinan, kecakapan sosial, dan pengetahuan praktis dalam berbagai bidang, seperti alam, pengetahuan teknologi, seni, dan olahraga.

 

Pramuka Indonesia mendasarkan diri pada tiga nilai dasar yang disebut "Trisatya", yaitu:

  1. Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat
  3. Menepati Dasadarma

Melalui nilai-nilai ini, Pramuka Indonesia berupaya membentuk karakter yang kuat dan berintegritas dalam diri anggota Pramuka, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang baik dan warga negara yang bertanggung jawab.

 

Program dan Kegiatan Pramuka Indonesia

Pramuka Indonesia menawarkan berbagai program dan kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual anak muda. Program-program ini mencakup:

 

Kepramukaan Siaga: Untuk anak-anak usia 7-10 tahun, fokus pada pembentukan dasar-dasar kepanduan, kecakapan dasar, dan pengenalan lingkungan alam.

Kepramukaan Penggalang: Untuk remaja usia 11-15 tahun, berfokus pada pengembangan kepemimpinan, kerjasama tim, dan pengenalan lingkungan sosial.

Kepramukaan Penegak: Untuk remaja usia 16-20 tahun, mengembangkan kepemimpinan yang lebih maju, keterampilan teknis, dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Kepramukaan Pandega: Untuk pemuda dan pemudi usia 21-25 tahun, menekankan pada kepemimpinan tingkat lanjut, pengembangan diri, dan pelayanan sosial.

Selain itu, Pramuka Indonesia juga mengadakan perkemahan, pelatihan, kegiatan sosial, dan kompetisi antar-pramuka baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anggota Pramuka untuk mengembangkan keterampilan, menjalin persahabatan, dan memperluas wawasan mereka.

 


Pramuka Indonesia di Masa Depan

Pramuka Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda. Organisasi ini terus berupaya untuk tetap relevan dengan menyediakan program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan anak muda modern.

 

Dalam era digital saat ini, Pramuka Indonesia juga mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam program-programnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi anggota Pramuka untuk mengembangkan keterampilan digital dan memahami penggunaan teknologi secara bijak.

 

Pramuka Indonesia juga berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung program-program pemerintah yang berhubungan dengan pembentukan karakter, kepemimpinan, dan pembangunan generasi muda yang tangguh.

 

Kesimpulan

Pramuka Indonesia telah menjadi tulang punggung dalam membentuk karakter, kepemimpinan, dan jiwa kebangsaan generasi muda Indonesia selama lebih dari enam dekade. Melalui program dan kegiatan yang beragam, Pramuka Indonesia memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengembangkan diri, menjalin persahabatan, dan melayani masyarakat.

 

Pramuka Indonesia terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan berkomitmen untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki kepemimpinan yang kuat, jiwa sosial yang tinggi, dan rasa cinta terhadap tanah air. Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, peran Pramuka Indonesia dalam membentuk generasi muda Indonesia yang tangguh dan bertanggung jawab tetap sangat relevan.


SERAGAM PRAMUKA PENEGAK

 Salam Pramuka!...

Halo adik-adik, apa kabar hari ini? semoga sehat selalu ya... Kali ini kakak akan share model seragam yang dipakai oleh pramuka penegak, sesuai dengan ketentuan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Silahkan disimak baik-baik, supaya kalian tidak salah



1. TOPI PENEGAK PUTRI
Topi pramuka penegak putri namanya TOPI BONI, ada 2 jenis topi boni yaitu laken/bludru dan rajut. Dua jenis topi boni tersebut sama-sama benar dan dapat dipakai sebagai topi seragam pramuka penegak putri.



2. TOPI PENEGAK PUTRA
Topi pramuka penegak putra namanya BARET, untuk baret pilih yang warnanya COKLAT TUA / GELAP dengan ukuran besar sesuai usiamu. Tambahan emblem penegak putra kotak warna kuning.

 
 


3. SERAGAM PRAMUKA PUTRA 
Seragam pramuka putra sesuai ketentuan Kwarnas Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


4. SERAGAM PRAMUKA PUTRI
Seragam pramuka putri sesuai ketentuan Kwarnas Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


5. SEPATU
Sepatu yang digunakan bersama dengan seragam pramuka lengkap adalah BERWARNA HITAM POLOS, dengan model kain bertali maupun fantofel kulit.




6. ATRIBUT
Atribut yang dipakai pramuka putra dan putri yaitu HASDUK MERAH-PUTIH berbentuk segitiga dan dilipat selangseling. Ukuran silahkan disesuaikan tinggi badanmu, atau karena sudah penegak ya pakai yang ukuran dewasa.
Ikat pinggang dan kaoskaki hitam sesuai sekolah masing-masing

UNTUK JUKNIS SERAGAM LEBIH LENGKAP DAN JELAS,
BISA DI DOWNLOAD DISINI : JUKNIS SERAGAM PRAMUKA LENGKAP


PETA PITA PRAMUKA

 


Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

 

          Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :

          1.       Pensil Teknik 2B

          2.       Penggaris panjang

          3.       Kertas pita peta

          4.       Kompas bidik

          5.       Meja kerja

 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :

 

1.       Penentuan Skala

          Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.

 

2.       Pembuatan Keterangan

          Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.

 

3.       Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu

          Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.

 

Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut :


THE IMPORTANCE OF CHARACTER EDUCATION IN SCOUTING

 Character education is a vital aspect of personal development, particularly in youth organizations such as scouting. Scouting is a global movement that aims to guide young individuals in their physical, mental, and moral growth. It offers unique opportunities for children and young adults to learn and practice essential life skills, fostering character development along the way. This article explores the significance of character education in scouting and the positive impact it can have on the lives of young people.

 


BUILDING ETHICAL VALUES:
Scouting places a strong emphasis on ethical values such as honesty, integrity, respect, and responsibility. Through various activities, discussions, and role modeling, scouts are encouraged to internalize these values and apply them in their daily lives. By instilling a strong moral compass, character education in scouting helps young individuals become ethical and principled citizens who can make positive contributions to society.
 
DEVELOPING LEADERSHIP SKILLS:
Character education in scouting goes hand in hand with leadership development. Scouts are given opportunities to take on leadership roles within their units, fostering skills such as decision-making, teamwork, communication, and problem-solving. These experiences empower scouts to become confident and responsible leaders, both within scouting and in their future endeavors.
 
CULTIVATING PERSONAL INTEGRITY:
Scouting promotes the development of personal integrity, encouraging scouts to be true to themselves and others. The scout oath and law, which encompass principles like being trustworthy, loyal, helpful, and kind, serve as guiding principles for scouts to shape their character. By consistently practicing these virtues, scouts learn the importance of personal integrity and its positive impact on their relationships and personal growth.
 
PROMOTING CITIZENSHIP AND SERVICE:
Character education in scouting promotes good citizenship and a sense of community. Scouts are encouraged to engage in service projects that benefit their local communities, fostering a spirit of empathy and compassion. By actively participating in service initiatives, scouts learn the value of giving back and become responsible citizens committed to making a difference.
 
ENCOURAGING OUTDOOR AND ENVIRONMENTAL STEWARDSHIP:
Scouting emphasizes outdoor activities and environmental stewardship. Through camping, hiking, and other outdoor adventures, scouts develop resilience, self-reliance, and an appreciation for nature. By fostering a connection with the natural world, scouting encourages environmental responsibility and teaches scouts to care for and protect the environment for future generations.
 
NURTURING CULTURAL UNDERSTANDING:
Scouting is a diverse movement that welcomes members from various backgrounds and cultures. Character education in scouting promotes cultural understanding and respect for differences. Scouts have the opportunity to interact with peers from different backgrounds, fostering empathy, tolerance, and global citizenship. Through this exposure, scouts learn to appreciate diversity and develop a broader perspective of the world around them.
 
STRENGTHENING PERSONAL RESILIENCE:
Scouting provides numerous challenges and opportunities for personal growth. Through outdoor adventures, learning new skills, and overcoming obstacles, scouts develop resilience and perseverance. These experiences teach scouts that setbacks and failures are part of life, but with determination and a positive attitude, they can overcome challenges and grow stronger.
 
In conclusion, character education plays a fundamental role in scouting, shaping young individuals into responsible, ethical, and well-rounded citizens. Through the principles of scouting and the diverse range of activities and experiences it offers, character education fosters the development of key values, leadership skills, personal integrity, and a sense of social responsibility. By embracing character education in scouting, young people are equipped with the tools to navigate life's challenges, make ethical decisions, and positively contribute to society.

MODEL KEGIATAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN - Permendikbud No. 63 Tahun 2014

 Sesuai dengan Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut :


1.    Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

c.    Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan                Lingkungan Sekolah (MPLS).

d.   Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK        dilaksanakan selama 36 Jam.

e.    Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

f.   Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka    dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).


2.    Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

c.    Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.


3.    Model Reguler.

a.  Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.

b.    Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.






Info lebih lengkap bisa dibaca di sumber :

Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan

MANFAAT AKTIF BERKEGIATAN PRAMUKA

 Kegiatan kepramukaan adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengembangkan potensi dan keterampilan individu. Organisasi kepramukaan memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk belajar dan tumbuh melalui berbagai kegiatan yang meliputi petualangan alam, keterampilan bertahan hidup, pengabdian sosial, dan kepemimpinan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan 20 manfaat aktif yang dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan.

 


  1. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Kegiatan kepramukaan memberikan kesempatan bagi para anggota untuk belajar dan mengasah keterampilan kepemimpinan. Dalam lingkungan kepramukaan, mereka dapat mempraktikkan pengambilan keputusan, memimpin tim, dan mengembangkan kemampuan organisasi.
  1. Kerjasama dan Keterampilan Tim: Kegiatan kelompok dalam kepramukaan mendorong kerjasama dan keterampilan tim. Para anggota belajar bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan bersama, berbagi tanggung jawab, dan saling mendukung.
  1. Keterampilan Bertahan Hidup: Melalui kegiatan seperti berkemah, pendakian, dan orienteering, anggota kepramukaan belajar keterampilan bertahan hidup di alam terbuka. Mereka mempelajari cara membuat api, mencari makanan, mengatasi hambatan, dan menghadapi tantangan alam.
  1. Keterampilan Navigasi dan Peta: Kegiatan orienteering dan petualangan alam mengajarkan anggota kepramukaan keterampilan membaca peta, menggunakan kompas, dan menavigasi wilayah yang tidak dikenal. Keterampilan ini sangat berharga dalam situasi kehidupan nyata.
  1. Keberanian dan Kemandirian: Kegiatan petualangan dalam kepramukaan, seperti hiking atau pendakian gunung, membantu mengembangkan keberanian dan kemandirian pada para anggota. Mereka belajar menghadapi ketakutan, mengatasi tantangan fisik dan mental, serta mengembangkan rasa percaya diri.
  1. Penghargaan Alam dan Lingkungan: Kegiatan kepramukaan membantu mengembangkan kesadaran dan penghargaan terhadap alam dan lingkungan sekitar. Melalui eksplorasi alam, para anggota belajar tentang keberagaman hayati, pentingnya konservasi, dan dampak manusia terhadap lingkungan.
  1. Kepekaan Sosial dan Empati: Kegiatan kepramukaan juga melibatkan pengabdian sosial. Para anggota belajar tentang masalah sosial dan kemanusiaan, serta mengembangkan rasa empati dan kepekaan sosial terhadap orang lain.
  1. Keterampilan Komunikasi: Komunikasi adalah keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kepramukaan, para anggota belajar berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Mereka juga dapat mempraktikkan keterampilan presentasi dan berbicara di depan umum.
  1. Disiplin dan Tanggung Jawab: Kepramukaan mengajarkan disiplin dan tanggung jawab. Para anggota diharapkan untuk mengikuti aturan dan jadwal kegiatan, serta bertanggung jawab atas tugas dan peran mereka dalam kelompok.
  1. Kemandirian dan Keterampilan Hidup: Kegiatan kepramukaan melibatkan pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup sehari-hari. Para anggota belajar tentang pentingnya kebersihan, memasak, perawatan diri, dan keterampilan praktis lainnya.
  1. Pemecahan Masalah: Kegiatan kepramukaan sering kali melibatkan pemecahan masalah. Para anggota dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan pemikiran kreatif, analisis situasi, dan strategi pemecahan masalah.
  1. Keberagaman Budaya: Kepramukaan mempromosikan nilai-nilai inklusif dan menghargai keberagaman budaya. Para anggota dapat belajar tentang budaya, adat istiadat, dan tradisi dari berbagai latar belakang.
  1. Keterampilan Pertolongan Pertama: Kepramukaan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada anggotanya. Keterampilan ini penting dalam memberikan bantuan dan mendukung orang lain dalam situasi darurat.
  1. Kejujuran dan Etika: Prinsip-prinsip moral, kejujuran, dan etika adalah nilai yang ditekankan dalam kepramukaan. Para anggota belajar tentang pentingnya berperilaku dengan integritas dan menghormati orang lain.
  1. Penghargaan dan Penghargaan Diri: Melalui pencapaian dan kemajuan dalam kegiatan kepramukaan, anggota kepramukaan merasakan penghargaan dan penghargaan diri. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha dan meraih prestasi lebih tinggi.
  1. Pengembangan Kreativitas: Kepramukaan memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui seni, kerajinan, dan proyek-proyek kreatif lainnya. Ini dapat meningkatkan pemikiran kreatif dan kepekaan seni.
  1. Mengatasi Ketakutan dan Tantangan: Kegiatan kepramukaan menghadirkan tantangan yang memungkinkan para anggota mengatasi ketakutan dan menghadapi keadaan yang sulit. Ini membantu membangun ketangguhan mental dan fisik.
  1. Keterampilan Pendakian dan Panjat Tebing: Pendakian dan panjat tebing adalah kegiatan ekstrem yang sering dilakukan dalam kepramukaan. Para anggota belajar mengembangkan keterampilan pendakian yang melibatkan kekuatan fisik dan keterampilan teknis.
  1. Menghargai Nilai Kebersamaan: Kegiatan kepramukaan mengajarkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan membantu sesama. Para anggota belajar untuk saling menghormati dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
  1. Persiapan Kehidupan: Kegiatan kepramukaan membekali anggotanya dengan keterampilan, nilai-nilai, dan pengalaman yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Para anggota belajar tentang kerja keras, komitmen, dan rasa tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.


Kesimpulannya, kegiatan kepramukaan memiliki banyak manfaat aktif yang dapat membantu pengembangan pribadi, keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemandirian. Melalui kepramukaan, para anggota dapat belajar menghadapi tantangan, memecahkan masalah, dan menghargai nilai-nilai yang penting dalam kehidupan. Kepramukaan adalah wadah yang ideal untuk mengembangkan potensi individu dan mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab