Selasa, 30 Agustus 2022

MENGUBAH SAMPAH KEMBALI MENJADI INDAH


KONSEP PEMBUATAN TUGAS KELOMPOK
KARYA SENI RUPA POSTER 2D BERBAHAN DAUR ULANG


A.     A. TAHAP KENALI
(Pertemuan 1)
  1. Jenis karya      : POSTER
  2. Tema               : Kesehatan, dan atau Kebersihan Lingkungan
  3. Dimensi           : 2 dimensi
  4. Media             : 2 buah KANVAS (ukuran @ 40 x 60 cm)
  5. Ukuran Karya : 60 x 80 cm
  6. Bahan             : Daur ulang sampah anorganik - PLASTIK

 

B.    B. TAHAP SELIDIKI
(Pertemuan 1)
  1. Mencari literasi tentang POSTER
  2. Mencari referensi karya jadi POSTER KESEHATAN / POSTER KEBERSIHAN LINGKUNGAN
  3. Mencari literasi tentang perbedaan KOLASE, MONTASE, & MOZAIK
  4. Mencari referensi karya jadi KOLASE, MONTASE, & MOZAIK
  5. Mencari bahan-bahan yang dibutuhkan
  6. Mencari alat-alat yang diperlukan
  7. Dokumentasi proses

 

C.     TAHAP LAKUKAN
(Pertemuan 2 & 3)
  1. Menerjemahkan konsep / ide gagasan menjadi sketsa kasar
  2. Membuat dan menyelesaikan dengan bahan daur ulang yang telah disiapkan
  3. Menyelesaikan menjadi karya
  4. Dokumentasi proses

 

D.    TAHAP GENAPI
(Pertemuan 4)
  1. Menyempurnakan karya menjadi siap pamer
  2. Membuat laporan di google.sites
  3. GELAR KARYA

PERBEDAAN KOLASE, MONTASE, dan MOSAIK

PERBEDAAN KOLASE, MONTASE, dan MOSAIK
Kolase, montase, mosaik menjadi karya seni yang seringkali salah dikenali oleh masyarakat. Bukan karena namanya yang mirip, tapi karena teknik yang digunakan oleh ketiganya ini sama, yakni menggunakan teknik tempel dan susun.

Kolase, montase, mosaik merupakan jenis seni rupa dua dimensi yang menggunakan dua teknik, yaitu teknik menempel dan menyusun. Jadi dibutuhkan dua teknik ini saat akan membuat suatu karya seni kolase, montase, mosaik.

Dengan menggunakan teknik menempel lalu menyusun, maka akan terbentuk suatu kombinasi bentuk yang hasilnya nanti dapat memberikan makna tertentu. Berhubung menggunakan penggabungan teknik yang sama, tak heran kalau kolase, montase, mosaik ini seringkali salah dikenali satu sama lain. Sebagian besar orang mungkin menganggap kalau ketiganya ini sama.

Perbedaan dari Kolase, Montase, Mosaik
Kolase, montase, dan mosaik tidaklah sama. Teknik yang digunakan memang sama, tapi material dan cara membuatnya juga berbeda sehingga hasilnya sudah pasti tak sama.


1. KOLASE

Foto : mudahdicari.com

Kolase merupakan karya seni dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam bahan untuk membuatnya. Material bahan yang digunakan pada kolase bisa beragam jenisnya. Mulai dari kain, koran, kertas berwarna, biji-bijian, bunga kering, dan masih banyak lagi. Material yang berbeda-beda ini kemudian disatukan dan direkatkan pada satu bidang permukaan untuk membentuk gambar tertentu. Dibutuhkan imajinasi dan kreativitas untuk membuat kolase.

Seniman yang pertama kali mengenalkan teknik kolase adalah dua seniman besar yang berduet dalam karya mereka yakni Pablo Picasso dan George Braque.

Keduanya memperkenalkan dan mempublikasikan teknik menyusun gambar melalui karya mereka yang berjudul ‘Still Life With Chair Caning’. Karya mereka diterbitkan pada tahun 1912.

Pada kolase tersebut, seluruh gambar dilukis dengan menggunakan cat minyak, tapi ekspresi kursi rotan tampak begitu nyata seolah bagian kursi rotan seperti benar-benar ditempelkan pada bidang kanvas tersebut.


Foto : google.com

Saat ini kolase tampil dengan bentuk-bentuk yang lebih inovatif karena menggunakan bahan-bahan yang lebih unik dan beragam.

Meski diperkenalkan oleh seniman besar dan ternama, uniknya kolase ini paling sering digunakan oleh anak-anak sekolah pada tugas prakarya kesenian karena sebenarnya teknik kolase lebih simpel sehingga mudah dilakukan oleh siapa saja.


2. MONTASE

Foto : mudahdicari.com

Montase merupakan potongan dari beberapa gambar yang kemudian ditempel pada satu wadah yang sama sehingga membentuk gambar dengan makna yang baru. Istilah montase seringkali dikenal dengan nama montase foto atau photomontage karena kebanyakan orang menggunakan foto sebagai bahan utama montase.

Montase sering diaplikasikan untuk memodifikasi gambar, baik itu gambar analog hingga digital. Inilah yang menyebabkan mengapa montase juga dijuluki photomontage.

Jika ingin membuat karya montase, harus mempelajari teknik eksposisi atau layering karena pada saat merangkainya secara langsung, harus merangkainya dengan membentuk layering.


Foto : mudahdicari.com

Pilihlah satu gambar atau foto yang nantinya digunakan sebagai gambar dasar. Gambar dasar ini berfungsi sebagai latar tempat dan waktu yang akan mengisahkan sebagian besar cerita yang dibuat oleh montase.

Setelah itu, barulah pilih potongan-potongan gambar lainnya untuk ditempelkan pada gambar dasar tersebut. Secara perlahan, montase akan menampilkan cerita yang baru dengan berbedanya gambar yang ditempelkan.

Montase ini tidak hanya bisa dilakukan dengan cara manual saja alias merangkainya langsung, tapi juga bisa menggunakan software digital seperti photoshop atau coreldraw. Di sinilah letak perbedaan terbesar dari kolase, montase, mosaik. Dalam sinematografi, montase merupakan istilah rangkaian gambar yang tidak bergerak.


3. MOSAIK

Foto : mudahdicari.com

Perbedaan kolase, montase, mosaik yang terakhir bisa dilihat dari tampilan mosaik. Jika kolase menggunakan material yang berbeda, montase menggunakan gambar atau foto yang berbeda, mosaik ini justru menggunakan kepingan-kepingan material sejenis. Biasanya material tersebut bisa berupa gelas, keramik, logam, potongan daun, potongan kertas, hingga potongan kayu. Sebenarnya semua material bisa digunakan dalam seni mosaik. Syaratnya hanya satu, yakni punya ukuran yang hampir sama.

Keunikan dan ciri khas dari mosaik ini tidak hanya terletak pada keindahan perpaduannya saja, tetapi juga keindahan perubahan warna yang ditampilan. Perubahan warna pada mosaik akan menciptakan perubahan bentuk sehingga terbentuklah satu kesatuan dengan pola yang sangat berarti.Seni mosaik ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Mesopotamia, tapi baru berkembang di zaman peradaban Yunani dan Roma.

Tampilan seni mosaik sebenarnya lebih populer jika dibandingkan kolase dan montase karena pengaplikasiannya yang banyak digunakan pada dunia interior dan arsitektur. Mosaik memiliki kesan elegan yang berkelas saat diaplikasikan dalam desain interior dan arsitektur. Kita bisa melihat pengaplikasiannya melalui motif keramik, meja, hingga material pelapis dinding.


Foto : google.com


Jika dibandingkan antara kolase, montase, mosaik, teknik untuk mosaik lebih rumit dan sistem pengerjaannya lebih lama sehingga tidak sembarang orang bisa menciptakannya, apalagi dalam ukuran yang cukup besar.

Berbeda dengan kolase dan montase yang tekniknya lebih mudah dan pengerjaannya lebih sebentar.

Meski demikian, kolase, montase, mosaik adalah hasil karya seni yang memiliki tingkat kreativitas dan imajinasi yang tinggi sehingga siapapun yang sudah menghasilkannya harus kita berikan apresiasi.

Itulah pengertian dan perbedaan dari kolase, montase, mosaik. Semoga dengan adanya penjelasan singkat di atas, Moms bisa mengerti, memahami, dan pastinya membedakan ketiganya dengan benar.

 

SUMBER :

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/
https://www.dekoruma.com/artikel/75108/bedanya-kolase-montase-dan-mosaik
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/01/134013769/perbedaan-karya-seni-kolase-montase-dan-mozaik
https://bobo.grid.id/read/082542655/cari-jawaban-soal-kelas-4-tema-7-subtema-3-apa-persamaan-dan-perbedaan-kolase-montase-aplikasi-dan-mozaik
https://www.ruparupa.com/blog/montase/
https://www.99.co/blog/indonesia/montase-mosaik-dan-kolase/

Senin, 29 Agustus 2022

PERATURAN BARIS BERBARIS TENTARA NASIONAL INDONESIA

 PERATURAN PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BARIS BERBARIS TENTARA NASIONAL INDONESIA


Silahkan download file PDF : https://bit.ly/3cnOJsJ ,
dipelajari dan dipakai sebagai pedoman pelaksanaan Baris Berbaris di setiap kegiatan

Kamis, 18 Agustus 2022

UPACARA PRAMUKA PENEGAK

UPACARA PRAMUKA PENEGAK
(sesuai KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979)

Pt. 37. Macam upacara di Ambalan Penegak
Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi :
  • a. Upacara Pembukaan Latihan
  • b. Upacara Penutupan Latihan
  • c. Upacara Penerimaan Tamu
  • d. Upacara Penerimaan Calon
  • e. Upacara Pelantikan
  • f. Upacara Kenaikan Tingkat
  • g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
  • h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega
  • i. Upacara Pelepasan.

Pt. 38. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak
Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :
  • a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
  • b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
  • c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
  • d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.
  • e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
  • f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
  • g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.
  • h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.
  • i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.
  • j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.
  • k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.
  • l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
  • m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  • n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak
Jalannya Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penegak adalah sebagai berikut :
  • a. Kerapihan setiap anggota ambalan.
  • b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
  • 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
  • 2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.
  • d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan.
  • e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.
  • f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.
  • g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.
  • h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.
  • i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
  • j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
  • k. Pradana membubarkan barisan.

Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu
Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan
Latihan, dengan jalan sebagai berikut :
  • a. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina.
  • b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan.
  • c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan.
  • d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak
Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan
Latihan, dengan jalan sebagai berikut :
  • a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan.
  • b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.
  • c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.
  • d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.
  • e. Pengantar kata Pradana atau Pembina.
  • f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak.
  • g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.
  • h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.
  • i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.
  • j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak
lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
  • a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
  • b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
  • c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon.
  • d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.
  • e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.
  • f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.
  • g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  • h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.
  • i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.
  • j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.
  • k. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
  • l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.

Pt. 43. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana
Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai
berikut :
  • a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.
  • b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.
  • c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan.
  • d. Para pendamping kembali ketempat.
  • e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik tingkat.
  • f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau petugas.
  • g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.
  • h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.
  • i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.
  • j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya
  • k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.
  • l. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
  • m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak
Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat
dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut :
  • a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina.
  • b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.
  • c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina.
  • d. Ucapan selamat dari anggota ambalan.
  • f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Pt. 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega
Upacara pindah golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut :
  • a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
  • b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak.
  • c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena usianya
  • d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan.
  • e. Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega.
  • f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku.

Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di
luar pertemuan rutin.
  • a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.
  • b. Acara upacara meliputi :
  • 1) Penjelasan Pembina.
  • 2) Penegak yang bersangkutan minta diri.
  • 3) Sambutan wakil anggota ambalan.
  • 4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.
  • 5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.
  • 6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.
  • 7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
  • c. Tempat dan waktu tidak terikat.