Sabtu, 28 Oktober 2023

Pramuka Indonesia: Menumbuhkan Kepemimpinan dan Jiwa Kebangsaan

 Pramuka Indonesia, yang juga dikenal sebagai Gerakan Pramuka, adalah organisasi kepanduan nasional di Indonesia. Didirikan pada tahun 1961, Pramuka Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi diri, kepemimpinan, kreativitas, dan kecintaan terhadap negara dalam diri anak muda Indonesia. Organisasi ini telah memainkan peran penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia selama lebih dari enam dekade.

 


Sejarah Pramuka Indonesia

Gerakan Pramuka di Indonesia sebenarnya memiliki akar yang lebih dalam. Pada tahun 1912, sekelompok pemuda Indonesia membentuk organisasi kepanduan yang pertama kali dikenal dengan nama "Padvinderij" di Bandung. Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi "Pramuka" pada tahun 1922. Gerakan Pramuka di Indonesia terus berkembang dan melibatkan pemuda dari berbagai latar belakang etnis dan agama.

 

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia secara resmi mendirikan Pramuka Indonesia sebagai organisasi kepanduan nasional. Hal ini memberikan landasan yang kuat bagi pengembangan dan pengaturan Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia.

 

Tujuan dan Nilai Pramuka Indonesia

Tujuan utama Pramuka Indonesia adalah membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat, mandiri, dan bertanggung jawab. Organisasi ini berkomitmen untuk mengembangkan kepemimpinan, kecakapan sosial, dan pengetahuan praktis dalam berbagai bidang, seperti alam, pengetahuan teknologi, seni, dan olahraga.

 

Pramuka Indonesia mendasarkan diri pada tiga nilai dasar yang disebut "Trisatya", yaitu:

  1. Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat
  3. Menepati Dasadarma

Melalui nilai-nilai ini, Pramuka Indonesia berupaya membentuk karakter yang kuat dan berintegritas dalam diri anggota Pramuka, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin masa depan yang baik dan warga negara yang bertanggung jawab.

 

Program dan Kegiatan Pramuka Indonesia

Pramuka Indonesia menawarkan berbagai program dan kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual anak muda. Program-program ini mencakup:

 

Kepramukaan Siaga: Untuk anak-anak usia 7-10 tahun, fokus pada pembentukan dasar-dasar kepanduan, kecakapan dasar, dan pengenalan lingkungan alam.

Kepramukaan Penggalang: Untuk remaja usia 11-15 tahun, berfokus pada pengembangan kepemimpinan, kerjasama tim, dan pengenalan lingkungan sosial.

Kepramukaan Penegak: Untuk remaja usia 16-20 tahun, mengembangkan kepemimpinan yang lebih maju, keterampilan teknis, dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Kepramukaan Pandega: Untuk pemuda dan pemudi usia 21-25 tahun, menekankan pada kepemimpinan tingkat lanjut, pengembangan diri, dan pelayanan sosial.

Selain itu, Pramuka Indonesia juga mengadakan perkemahan, pelatihan, kegiatan sosial, dan kompetisi antar-pramuka baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada anggota Pramuka untuk mengembangkan keterampilan, menjalin persahabatan, dan memperluas wawasan mereka.

 


Pramuka Indonesia di Masa Depan

Pramuka Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda. Organisasi ini terus berupaya untuk tetap relevan dengan menyediakan program dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan anak muda modern.

 

Dalam era digital saat ini, Pramuka Indonesia juga mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam program-programnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi anggota Pramuka untuk mengembangkan keterampilan digital dan memahami penggunaan teknologi secara bijak.

 

Pramuka Indonesia juga berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung program-program pemerintah yang berhubungan dengan pembentukan karakter, kepemimpinan, dan pembangunan generasi muda yang tangguh.

 

Kesimpulan

Pramuka Indonesia telah menjadi tulang punggung dalam membentuk karakter, kepemimpinan, dan jiwa kebangsaan generasi muda Indonesia selama lebih dari enam dekade. Melalui program dan kegiatan yang beragam, Pramuka Indonesia memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengembangkan diri, menjalin persahabatan, dan melayani masyarakat.

 

Pramuka Indonesia terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan berkomitmen untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki kepemimpinan yang kuat, jiwa sosial yang tinggi, dan rasa cinta terhadap tanah air. Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, peran Pramuka Indonesia dalam membentuk generasi muda Indonesia yang tangguh dan bertanggung jawab tetap sangat relevan.


SERAGAM PRAMUKA PENEGAK

 Salam Pramuka!...

Halo adik-adik, apa kabar hari ini? semoga sehat selalu ya... Kali ini kakak akan share model seragam yang dipakai oleh pramuka penegak, sesuai dengan ketentuan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Silahkan disimak baik-baik, supaya kalian tidak salah



1. TOPI PENEGAK PUTRI
Topi pramuka penegak putri namanya TOPI BONI, ada 2 jenis topi boni yaitu laken/bludru dan rajut. Dua jenis topi boni tersebut sama-sama benar dan dapat dipakai sebagai topi seragam pramuka penegak putri.



2. TOPI PENEGAK PUTRA
Topi pramuka penegak putra namanya BARET, untuk baret pilih yang warnanya COKLAT TUA / GELAP dengan ukuran besar sesuai usiamu. Tambahan emblem penegak putra kotak warna kuning.

 
 


3. SERAGAM PRAMUKA PUTRA 
Seragam pramuka putra sesuai ketentuan Kwarnas Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


4. SERAGAM PRAMUKA PUTRI
Seragam pramuka putri sesuai ketentuan Kwarnas Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


5. SEPATU
Sepatu yang digunakan bersama dengan seragam pramuka lengkap adalah BERWARNA HITAM POLOS, dengan model kain bertali maupun fantofel kulit.




6. ATRIBUT
Atribut yang dipakai pramuka putra dan putri yaitu HASDUK MERAH-PUTIH berbentuk segitiga dan dilipat selangseling. Ukuran silahkan disesuaikan tinggi badanmu, atau karena sudah penegak ya pakai yang ukuran dewasa.
Ikat pinggang dan kaoskaki hitam sesuai sekolah masing-masing

UNTUK JUKNIS SERAGAM LEBIH LENGKAP DAN JELAS,
BISA DI DOWNLOAD DISINI : JUKNIS SERAGAM PRAMUKA LENGKAP


PETA PITA PRAMUKA

 


Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.

 

          Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :

          1.       Pensil Teknik 2B

          2.       Penggaris panjang

          3.       Kertas pita peta

          4.       Kompas bidik

          5.       Meja kerja

 

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :

 

1.       Penentuan Skala

          Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.

 

2.       Pembuatan Keterangan

          Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.

 

3.       Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu

          Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.

 

Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut :


THE IMPORTANCE OF CHARACTER EDUCATION IN SCOUTING

 Character education is a vital aspect of personal development, particularly in youth organizations such as scouting. Scouting is a global movement that aims to guide young individuals in their physical, mental, and moral growth. It offers unique opportunities for children and young adults to learn and practice essential life skills, fostering character development along the way. This article explores the significance of character education in scouting and the positive impact it can have on the lives of young people.

 


BUILDING ETHICAL VALUES:
Scouting places a strong emphasis on ethical values such as honesty, integrity, respect, and responsibility. Through various activities, discussions, and role modeling, scouts are encouraged to internalize these values and apply them in their daily lives. By instilling a strong moral compass, character education in scouting helps young individuals become ethical and principled citizens who can make positive contributions to society.
 
DEVELOPING LEADERSHIP SKILLS:
Character education in scouting goes hand in hand with leadership development. Scouts are given opportunities to take on leadership roles within their units, fostering skills such as decision-making, teamwork, communication, and problem-solving. These experiences empower scouts to become confident and responsible leaders, both within scouting and in their future endeavors.
 
CULTIVATING PERSONAL INTEGRITY:
Scouting promotes the development of personal integrity, encouraging scouts to be true to themselves and others. The scout oath and law, which encompass principles like being trustworthy, loyal, helpful, and kind, serve as guiding principles for scouts to shape their character. By consistently practicing these virtues, scouts learn the importance of personal integrity and its positive impact on their relationships and personal growth.
 
PROMOTING CITIZENSHIP AND SERVICE:
Character education in scouting promotes good citizenship and a sense of community. Scouts are encouraged to engage in service projects that benefit their local communities, fostering a spirit of empathy and compassion. By actively participating in service initiatives, scouts learn the value of giving back and become responsible citizens committed to making a difference.
 
ENCOURAGING OUTDOOR AND ENVIRONMENTAL STEWARDSHIP:
Scouting emphasizes outdoor activities and environmental stewardship. Through camping, hiking, and other outdoor adventures, scouts develop resilience, self-reliance, and an appreciation for nature. By fostering a connection with the natural world, scouting encourages environmental responsibility and teaches scouts to care for and protect the environment for future generations.
 
NURTURING CULTURAL UNDERSTANDING:
Scouting is a diverse movement that welcomes members from various backgrounds and cultures. Character education in scouting promotes cultural understanding and respect for differences. Scouts have the opportunity to interact with peers from different backgrounds, fostering empathy, tolerance, and global citizenship. Through this exposure, scouts learn to appreciate diversity and develop a broader perspective of the world around them.
 
STRENGTHENING PERSONAL RESILIENCE:
Scouting provides numerous challenges and opportunities for personal growth. Through outdoor adventures, learning new skills, and overcoming obstacles, scouts develop resilience and perseverance. These experiences teach scouts that setbacks and failures are part of life, but with determination and a positive attitude, they can overcome challenges and grow stronger.
 
In conclusion, character education plays a fundamental role in scouting, shaping young individuals into responsible, ethical, and well-rounded citizens. Through the principles of scouting and the diverse range of activities and experiences it offers, character education fosters the development of key values, leadership skills, personal integrity, and a sense of social responsibility. By embracing character education in scouting, young people are equipped with the tools to navigate life's challenges, make ethical decisions, and positively contribute to society.

MODEL KEGIATAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN - Permendikbud No. 63 Tahun 2014

 Sesuai dengan Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut :


1.    Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.

c.    Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan                Lingkungan Sekolah (MPLS).

d.   Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK        dilaksanakan selama 36 Jam.

e.    Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.

f.   Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka    dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).


2.    Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.

a.    Diikuti oleh seluruh siswa.

b.    Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

c.    Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.


3.    Model Reguler.

a.  Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam Gugus Depan.

b.    Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.






Info lebih lengkap bisa dibaca di sumber :

Permendikbud No. 63 Tahun 2014 - Kepramukaan

MANFAAT AKTIF BERKEGIATAN PRAMUKA

 Kegiatan kepramukaan adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengembangkan potensi dan keterampilan individu. Organisasi kepramukaan memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk belajar dan tumbuh melalui berbagai kegiatan yang meliputi petualangan alam, keterampilan bertahan hidup, pengabdian sosial, dan kepemimpinan. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan 20 manfaat aktif yang dapat diperoleh melalui kegiatan kepramukaan.

 


  1. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Kegiatan kepramukaan memberikan kesempatan bagi para anggota untuk belajar dan mengasah keterampilan kepemimpinan. Dalam lingkungan kepramukaan, mereka dapat mempraktikkan pengambilan keputusan, memimpin tim, dan mengembangkan kemampuan organisasi.
  1. Kerjasama dan Keterampilan Tim: Kegiatan kelompok dalam kepramukaan mendorong kerjasama dan keterampilan tim. Para anggota belajar bekerja bersama-sama dalam mencapai tujuan bersama, berbagi tanggung jawab, dan saling mendukung.
  1. Keterampilan Bertahan Hidup: Melalui kegiatan seperti berkemah, pendakian, dan orienteering, anggota kepramukaan belajar keterampilan bertahan hidup di alam terbuka. Mereka mempelajari cara membuat api, mencari makanan, mengatasi hambatan, dan menghadapi tantangan alam.
  1. Keterampilan Navigasi dan Peta: Kegiatan orienteering dan petualangan alam mengajarkan anggota kepramukaan keterampilan membaca peta, menggunakan kompas, dan menavigasi wilayah yang tidak dikenal. Keterampilan ini sangat berharga dalam situasi kehidupan nyata.
  1. Keberanian dan Kemandirian: Kegiatan petualangan dalam kepramukaan, seperti hiking atau pendakian gunung, membantu mengembangkan keberanian dan kemandirian pada para anggota. Mereka belajar menghadapi ketakutan, mengatasi tantangan fisik dan mental, serta mengembangkan rasa percaya diri.
  1. Penghargaan Alam dan Lingkungan: Kegiatan kepramukaan membantu mengembangkan kesadaran dan penghargaan terhadap alam dan lingkungan sekitar. Melalui eksplorasi alam, para anggota belajar tentang keberagaman hayati, pentingnya konservasi, dan dampak manusia terhadap lingkungan.
  1. Kepekaan Sosial dan Empati: Kegiatan kepramukaan juga melibatkan pengabdian sosial. Para anggota belajar tentang masalah sosial dan kemanusiaan, serta mengembangkan rasa empati dan kepekaan sosial terhadap orang lain.
  1. Keterampilan Komunikasi: Komunikasi adalah keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kepramukaan, para anggota belajar berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun nonverbal. Mereka juga dapat mempraktikkan keterampilan presentasi dan berbicara di depan umum.
  1. Disiplin dan Tanggung Jawab: Kepramukaan mengajarkan disiplin dan tanggung jawab. Para anggota diharapkan untuk mengikuti aturan dan jadwal kegiatan, serta bertanggung jawab atas tugas dan peran mereka dalam kelompok.
  1. Kemandirian dan Keterampilan Hidup: Kegiatan kepramukaan melibatkan pengembangan kemandirian dan keterampilan hidup sehari-hari. Para anggota belajar tentang pentingnya kebersihan, memasak, perawatan diri, dan keterampilan praktis lainnya.
  1. Pemecahan Masalah: Kegiatan kepramukaan sering kali melibatkan pemecahan masalah. Para anggota dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan pemikiran kreatif, analisis situasi, dan strategi pemecahan masalah.
  1. Keberagaman Budaya: Kepramukaan mempromosikan nilai-nilai inklusif dan menghargai keberagaman budaya. Para anggota dapat belajar tentang budaya, adat istiadat, dan tradisi dari berbagai latar belakang.
  1. Keterampilan Pertolongan Pertama: Kepramukaan memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada anggotanya. Keterampilan ini penting dalam memberikan bantuan dan mendukung orang lain dalam situasi darurat.
  1. Kejujuran dan Etika: Prinsip-prinsip moral, kejujuran, dan etika adalah nilai yang ditekankan dalam kepramukaan. Para anggota belajar tentang pentingnya berperilaku dengan integritas dan menghormati orang lain.
  1. Penghargaan dan Penghargaan Diri: Melalui pencapaian dan kemajuan dalam kegiatan kepramukaan, anggota kepramukaan merasakan penghargaan dan penghargaan diri. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha dan meraih prestasi lebih tinggi.
  1. Pengembangan Kreativitas: Kepramukaan memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui seni, kerajinan, dan proyek-proyek kreatif lainnya. Ini dapat meningkatkan pemikiran kreatif dan kepekaan seni.
  1. Mengatasi Ketakutan dan Tantangan: Kegiatan kepramukaan menghadirkan tantangan yang memungkinkan para anggota mengatasi ketakutan dan menghadapi keadaan yang sulit. Ini membantu membangun ketangguhan mental dan fisik.
  1. Keterampilan Pendakian dan Panjat Tebing: Pendakian dan panjat tebing adalah kegiatan ekstrem yang sering dilakukan dalam kepramukaan. Para anggota belajar mengembangkan keterampilan pendakian yang melibatkan kekuatan fisik dan keterampilan teknis.
  1. Menghargai Nilai Kebersamaan: Kegiatan kepramukaan mengajarkan pentingnya nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan membantu sesama. Para anggota belajar untuk saling menghormati dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
  1. Persiapan Kehidupan: Kegiatan kepramukaan membekali anggotanya dengan keterampilan, nilai-nilai, dan pengalaman yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Para anggota belajar tentang kerja keras, komitmen, dan rasa tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.


Kesimpulannya, kegiatan kepramukaan memiliki banyak manfaat aktif yang dapat membantu pengembangan pribadi, keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemandirian. Melalui kepramukaan, para anggota dapat belajar menghadapi tantangan, memecahkan masalah, dan menghargai nilai-nilai yang penting dalam kehidupan. Kepramukaan adalah wadah yang ideal untuk mengembangkan potensi individu dan mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab

 

KEGIATAN TAHUNAN PRAMUKA PENEGAK

 PENERIMAAN TAMU AMBALAN

Kegiatan penerimaan tamu ambalan diadakan di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS pada awal tahun ajaran. Durasi kegiatan selama 36 jam (2 hari 1 malam). Kegiatan ini diadakan untuk menyambut kedatangan para tamu ambalan, yaitu para anggota pramuka golongan penggalang yang naik tingkat ke golongan penegak.
Materi dalam kegiatan ini antara lain perkenalan, keakraban, pentas bakat, permainan/outbond, dan uji pengetahuan tentang kepramukaan yang sudah didapat di golongan Penggalang.
Kegiatan ini ditutup dengan upacara penerimaan tamu ambalan, yaitu upacara penyambutan anggota pramuka golongan Penggalang masuk menjadi golongan Penegak. Dengan demikian peserta yang awalnya berstatus Tamu Ambalan berubah menjadi Calon Penegak.
 
MUSYAWARAH AMBALAN
Musyawarah ambalan adalah kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh anggota ambalan minimal setahun sekali. Agenda kegiatan adalah membahas tentang aturan dan adat yang akan dilaksanakan di ambalan, program kerja yang akan dilaksanakan, laporan pertanggungjawaban dewan ambalan demisioner, dan pemilihan pradana serta anggota kabinet dewan ambalan selanjutnya. Kegiatan dilaksanakan sehari tanpa menginap, berbentuk sarasehan dan sidang.
 
SERAH TERIMA JABATAN DEWAN AMBALAN
Upacara serah terima jabatan, tugas dan wewenang dari dewan ambalan demisioner kepada dewan ambalan selanjutnya. Upacara dilaksanakan setelah musyawarah ambalan dan kabinet dewan ambalan baru terpilih.
 
LATIHAN PEMANTAPAN KEPEMIMPINAN DEWAN AMBALAN
Adalah kegiatan pelatihan pemantapan kepemimpinan bagi dewan ambalan baru. Dilaksanakan dalam perkemahan dengan durasi 36 jam (dua hari semalam). Materi yang diberikan antara lain adalah tentang kepemimpinan, kerjasama, team-building, tanggung jawab, kemandirian, inisiatif dan kreatifitas.
 
GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK – PINSA DAN WAPINSA
Kegiatan pelatihan pemantapan kepemimpinan bagi dewan ambalan baru. Dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan dan sarasehan sehari. Materi yang diberikan antara lain adalah tentang kepemimpinan, kerjasama, tanggung jawab dan team-building.
 
LATIHAN RUTIN
Kegiatan latihan terjadwal yang dilakukan 1x seminggu. Di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS dilaksanakan setiap hari JUMAT dengan durasi 120 menit (istirahat 30 menit). Materi yang diberikan adalah materi dasar kepramukaan bagi calon penegak bantara, dan materi lanjutan kepramukaan bagi penegak bantara.
 
KEGIATAN REMIDIAL PEMBINAAN KARAKTER
Kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan penilaian bagi peserta didik yang memiliki nilai kurang pada ekstrakurikuler kegiatan kepramukaan. Durasi kegiatan kurang-lebih 48 jam.
Kegiatan diisi dengan materi bakti masyarakat, bakti lingkungan, ketaqwaan, kedisiplinan, pembinaan karakter, dan tanggung jawab.
 
UJIAN SKU CALON PENEGAK BANTARA
Untuk menjadi penegak bantara, para calon penegak harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum melalui kegiatan ujian mandiri. Selanjutnya setelah semua poin dalam SKU terselesaikan maka para calon penegak berhak dilantik menjadi Penegak Bantara.
 
PERKEMAHAN PEMANTAPAN & PELANTIKAN PENEGAK BANTARA
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindaklanjut memenuhi hak para calon penegak, setelah menyelesaikan seluruh poin ujian syarat kecakapan umum.
Kegiatan bisa dilaksanakan perseorangan maupun kolektif. Bentuk kegiatan berupa perkemahan 36 jam yang diakhiri dengan upacara pelantikan penegak bantara sesuai adat yang berlaku.
 
UJIAN SKK PENEGAK BANTARA
Ujian mandiri menyelesaikan syarat kecakapan khusus yang ditempuh oleh para anggota pramuka penegak, guna memperoleh tanda kecakapan khusus yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anggota.
Setelah lulus ujian, selanjutnya anggota berhak mengenakan tanda kecakapan khusus sesuai bidang dan tingkatan yang diuji.
 
UJIAN SKU CALON PENEGAK LAKSANA
Anggota pramuka penegak bantara yang ingin naik tingkat menjadi penegak laksana harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum melalui kegiatan ujian mandiri. Selanjutnya setelah semua poin dalam SKU terselesaikan maka berhak dilantik menjadi Penegak Laksana.
 
PENGEMBARAAN CALON PENEGAK LAKSANA
Kegiatan pengembaraan dilaksanakan atas permintaan calon penegak laksana, guna memenuhi syarat kecakapan umum golongan laksana. Durasi kegiatan minimal 72 jam atau 3 hari. Dalam kegiatan ini para calon penegak laksana melaksanakan kegiatan survival selama minimal 3 hari dan terjun langsung di masyarakat.
Dengan demikian materi dan pembinaan yang diperoleh oleh para calon penegak laksana adalah dari para tokoh masyarakat secara langsung.
 
PELANTIKAN PENEGAK LAKSANA
Setelah para calon penegak laksana menyelesaikan SKU, maka berhak dilantik menjadi penegak laksana. Bentuk kegiatan dilaksanakan sesuai adat yang telah disepakati.
Mereka para calon penegak laksana akan dilantik langsung oleh orangtua masingmasig, dan bertanggungjawab penuh kepada orangtua dan masyarakat. Sehingga apabila terjadi pelanggaran maka sanksi yang diterima juga dari orangtua masing-masing dan masyarakat.
 
UPACARA ULANG JANJI
Upacara ulang janji dilaksanakan setiap tanggal 13 Agustus malam menjelang peringatan hari pramuka tanggal 14 Agustus. Para anggota pramuka mengulangi dan memantapkan janji satya sebagai anggota pramuka, dalam bentuk kegiatan upacara.
 
SARASEHAN
Kegiatan dilaksanakan setahun sekali pada minggu pertama bulan Agustus, pada peringatan hari ulang tahun ambalan. Kegiatan bertujuan untuk instrospeksi dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan di pangkalan, dan ekspektasi apa yang bisa dilakukan selanjutnya untuk kemajuan kegiatan di pangkalan SMA 1 GEBOG KUDUS
 
PERKEMAHAN TEMATIK AKHIR TAHUN / AWAL TAHUN
Kegiatan perkemahan tematik yang dilaksanakan pada akhir tahun/awal tahun pelajaran. Kegiatan ini selalu memiliki tema yang berbeda dalam pelaksanaannya, dan bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan para anggota pramuka. Contoh yang sudah terlaksana adalah Perkemahan Siaga Bencana, Perkemahan Adiwiyata, dan sebagainya.