Rabu, 06 November 2024

KERANGKA LAPORAN PEMBINA EKSTRAKURIKULER, BESERTA PENJELASANNYA

 


KERANGKA LAPORAN PEMBINA EKSTRAKURIKULER


1. Judul Laporan

  • Penjelasan: Judul laporan harus mencerminkan inti dari laporan yang disusun, misalnya "Laporan Kegiatan Ekstrakurikuler Tahun Ajaran 2023/2024" atau "Laporan Pembinaan Ekstrakurikuler: Klub Olahraga Sepak Bola".

2. Kata Pengantar

  • Penjelasan: Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta pengantar singkat mengenai tujuan penulisan laporan ini. Ini juga merupakan bagian untuk memberikan gambaran umum tentang kegiatan yang dilaksanakan.

3. Daftar Isi

  • Penjelasan: Merupakan bagian yang memudahkan pembaca untuk menavigasi isi laporan berdasarkan judul dan subjudul yang ada.

4. Pendahuluan

  • Penjelasan: Pendahuluan memuat informasi dasar terkait latar belakang dan tujuan laporan ini. Di sini juga bisa dijelaskan mengenai pentingnya kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa dan peran pembina dalam mendukung proses pembelajaran di luar jam sekolah.

Isi pendahuluan:

  • Latar belakang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
  • Tujuan dan manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik.
  • Ruang lingkup laporan.

5. Tujuan dan Sasaran

  • Penjelasan: Menyebutkan secara spesifik apa yang ingin dicapai melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dibina, seperti pengembangan karakter, keterampilan, atau prestasi tertentu.

6. Metode Pelaksanaan

  • Penjelasan: Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan. Pembina harus memaparkan metode atau strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan, misalnya:
    • Metode Pembelajaran: Cara-cara yang diterapkan dalam memberikan pembinaan, apakah berbasis teori, praktik, atau keduanya.
    • Jadwal dan Durasi: Waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler (misalnya pertemuan mingguan atau bulanan).
    • Sumber Daya yang Digunakan: Fasilitas, alat, atau tenaga pendukung yang digunakan dalam kegiatan tersebut.

7. Profil Kegiatan Ekstrakurikuler

  • Penjelasan: Menyajikan deskripsi tentang ekstrakurikuler yang dibina, termasuk tujuan kegiatan, peserta didik yang terlibat, serta hal-hal yang mendukung kegiatan tersebut. Jika ada lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler, bisa dipaparkan masing-masing.

Isi Profil Kegiatan:

  • Nama ekstrakurikuler yang dibina.
  • Kategori atau jenis kegiatan (olahraga, seni, pramuka, dll.).
  • Jumlah peserta didik yang terlibat.
  • Waktu dan tempat pelaksanaan.

8. Rencana Kegiatan dan Implementasi

  • Penjelasan: Merupakan bagian untuk menjelaskan rencana kegiatan yang telah disusun, dan bagaimana kegiatan tersebut telah diimplementasikan. Ini mencakup semua kegiatan yang telah dilakukan selama periode tertentu (misalnya satu tahun ajaran).

Isi bagian ini:

  • Penjadwalan kegiatan dan tahapan pelaksanaan.
  • Deskripsi kegiatan utama yang dilaksanakan.
  • Evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.

9. Evaluasi Kegiatan

  • Penjelasan: Pada bagian ini, pembina menilai apakah kegiatan ekstrakurikuler berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi bisa dilakukan melalui pengamatan, wawancara dengan peserta didik, atau penilaian hasil kegiatan. Hal ini juga mencakup keberhasilan dan tantangan yang dihadapi selama proses kegiatan.

Aspek yang dievaluasi:

  • Tingkat partisipasi peserta didik.
  • Keberhasilan pencapaian tujuan ekstrakurikuler.
  • Kualitas pengajaran atau pembinaan yang diberikan.
  • Hambatan atau kendala yang dihadapi.

10. Hasil dan Prestasi

  • Penjelasan: Bagian ini memuat hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Bisa berupa penghargaan, prestasi akademis atau non-akademis, peningkatan keterampilan, atau perubahan positif dalam karakter peserta didik.

Contoh yang dibahas:

  • Penghargaan atau prestasi yang diperoleh dalam kompetisi.
  • Peningkatan keterampilan atau penguasaan teknik tertentu.
  • Dampak positif terhadap perkembangan sosial dan pribadi peserta didik.

11. Kendala dan Solusi

  • Penjelasan: Bagian ini menjelaskan tantangan atau masalah yang muncul selama pembinaan ekstrakurikuler, serta solusi atau langkah yang telah diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

Contoh kendala:

  • Terbatasnya sarana atau fasilitas.
  • Keterbatasan waktu atau tenaga pembina.
  • Kurangnya motivasi peserta didik.

Solusi yang diterapkan:

  • Pengaturan jadwal yang lebih fleksibel.
  • Pengembangan kreatifitas dalam pembinaan.
  • Kolaborasi dengan pihak lain, seperti orang tua atau alumni.

12. Kesimpulan

  • Penjelasan: Merupakan rangkuman dari seluruh laporan, yang berisi kesimpulan tentang keberhasilan atau kekurangan dari kegiatan ekstrakurikuler. Di sini, pembina memberikan pandangan umum mengenai dampak dan pencapaian yang telah diperoleh selama kegiatan berlangsung.

13. Saran dan Rekomendasi

  • Penjelasan: Berisi saran-saran untuk perbaikan kegiatan ekstrakurikuler ke depannya. Pembina bisa memberikan rekomendasi terkait pengembangan kegiatan, peningkatan fasilitas, atau metode pembinaan yang lebih efektif.

14. Penutup

  • Penjelasan: Mengakhiri laporan dengan ucapan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

15. Lampiran

  • Penjelasan: Berisi dokumen-dokumen pendukung yang relevan dengan laporan, seperti foto kegiatan, daftar peserta, surat izin, dan dokumen lainnya yang mendukung informasi dalam laporan.

Penjelasan Umum:

Laporan pembina ekstrakurikuler ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, serta menilai sejauh mana tujuan kegiatan tersebut tercapai. Laporan ini juga berfungsi sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kegiatan ekstrakurikuler di masa depan dan memberikan informasi yang transparan kepada pihak terkait, seperti sekolah, orang tua, atau instansi pendidikan lainnya.


Selasa, 30 Januari 2024

TEKNIK WARNA BERLAPIS MENGGUNAKAN CAT

 

  • Langkah pertama yang dilakukan adalah kita siapkan gambar yang mau diwarna.
  • Kemudian buat satu warna paling muda/tipis, kemudian warnakan pada bidang, dan tunggu sampai kering.

  • Buat satu warna lagi dengan intensitas lebih tua/tebal sedikit dari warna yang pertama, kemudian sapuhkan pada bidang. Sisakan sedikit agar warna pertama masih terlihat, lalu tunggu kering lagi

  • Buat warna lagi dengan intensitas lebih tua/tebal dari warna sebelumnya, dan sapuhkan pada lapis berikutnya.

  • Lanjutkan seterusnya berulang ulang, sampai lapis warna paling tebal.

  • Bisa juga menggunakan lebih dari 1 warna, sehingga lebih bisa bervariasi.

  • CATATAN PENTING : PERHATIKAN ILMU TENTANG LINGKARAN WARNA




Selasa, 23 Januari 2024

KARYA TUGAS 6 POLA MOTIF RAGAM HIAS MODIFIKASI

 
 


TUJUAN PEMBELAJARAN
Pemahaman terhadap motif ragam hias memiliki beberapa tujuan yang dapat memberikan nilai dan manfaat dalam konteks seni, budaya, dan desain. Beberapa tujuan umumnya termasuk:
  • Pemahaman Budaya: Motif ragam hias sering kali mencerminkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan identitas suatu masyarakat. Dengan mempelajari motif ragam hias, kita dapat memahami lebih dalam tentang warisan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh suatu kelompok atau komunitas.
  • Penghargaan Seni: Motif ragam hias sering kali merupakan karya seni yang indah dan rumit. Belajar mengenali dan menghargai motif-motif ini membantu kita memperluas apresiasi terhadap seni dan keindahan dalam berbagai bentuknya.
  • Inspirasi untuk Desain: Desainer seringkali mencari inspirasi dari motif ragam hias untuk menciptakan desain yang kreatif dan unik. Pemahaman terhadap motif-motif ini dapat menjadi sumber inspirasi yang berharga dalam industri desain interior, fashion, seni rupa, dan lainnya.
  • Pengenalan Gaya dan Periode: Motif ragam hias sering dikaitkan dengan gaya dan periode tertentu dalam sejarah seni dan desain. Dengan mempelajarinya, kita dapat mengidentifikasi dan memahami perbedaan antara gaya dan periode yang berbeda, membantu kita mengklasifikasikan dan menggolongkan karya seni atau desain.
  • Penting dalam Pengajaran Seni: Motif ragam hias dapat menjadi topik yang menarik dalam pengajaran seni. Menyelidiki dan memahami motif-motif ini dapat memperkaya kurikulum seni dan membantu siswa mengembangkan apresiasi yang lebih baik terhadap seni dan budaya.
  • Pelestarian Budaya: Dengan memahami dan memelajari motif ragam hias, kita dapat berkontribusi pada pelestarian warisan budaya. Dengan menyadari nilai dan makna di balik motif-motif ini, kita dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman budaya.
MANFAAT
Pemahaman terhadap motif ragam hias dapat memberikan berbagai manfaat, baik secara pribadi maupun dalam konteks sosial dan profesional. Berikut adalah beberapa manfaat mempelajari motif ragam hias:

Pemahaman Budaya dan Sejarah:
  • Memahami motif ragam hias membantu kita menggali lebih dalam tentang nilai-nilai budaya, sejarah, dan tradisi suatu masyarakat.
  • Dapat meningkatkan kesadaran akan warisan budaya dan memahami peran motif ragam hias dalam menggambarkan identitas kelompok atau komunitas tertentu.
Apresiasi Seni dan Estetika:
  • Mempelajari motif ragam hias membantu mengembangkan apresiasi terhadap seni dan estetika dalam berbagai bentuknya.
  • Memperluas wawasan tentang keindahan dan kreativitas yang terkandung dalam motif-motif tersebut.
Inspirasi dalam Desain:
  • Motif ragam hias dapat menjadi sumber inspirasi bagi desainer dalam menciptakan karya seni, desain interior, fashion, dan produk lainnya.
  • Memahami dan menggabungkan elemen-elemen motif hias dapat menghasilkan desain yang unik dan orisinal.
Pengenalan Gaya dan Periode:
  • Mempelajari motif ragam hias membantu mengenali gaya dan periode tertentu dalam sejarah seni dan desain.
  • Dapat meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami perbedaan antara gaya dan periode yang berbeda.
Pendidikan Seni dan Kreativitas:
  • Memahami motif ragam hias dapat menjadi bagian dari pendidikan seni, membantu siswa mengembangkan keterampilan kreatif dan imajinatif.
  • Merangsang kreativitas dengan memberikan siswa sumber daya visual dan inspirasi.
Pelestarian Warisan Budaya:
  • Menyelidiki dan memahami motif ragam hias dapat berkontribusi pada pelestarian warisan budaya.
  • Membantu dalam melestarikan tradisi dan nilai-nilai yang tertanam dalam motif-motif tersebut.
Peningkatan Pengalaman Wisata dan Pariwisata:
  • Memahami motif ragam hias dapat meningkatkan pengalaman saat mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau museum.
  • Menambah nilai wisata dan memperkaya pengalaman wisatawan dengan memberikan konteks budaya dan seni.
Komunikasi Visual:
  • Pemahaman terhadap motif ragam hias membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi visual.
  • Mengetahui makna dan simbolisme di balik motif-motif tersebut dapat memperkaya pesan yang disampaikan dalam konteks seni dan desain.

ALAT DAN MEDIA
Alat dan mefia yang harus disiapkan antara lain :
  1. Kertas gambar; sebagai media
  2. Pensil, penggaris, penghapus; sebagai alat sketsa dan pola
  3. Kain batik; sebagai inspirasi motif yang akan ditiru dan dimodifikasi menjadi karya baru
  4. Cat air / cat poster; sebagai alat pewarna
  5. Spidol silver/gold; untuk finishing 
  6. Pigura kaca/akrilik; untuk penampilan siap pamer

TEKNIK & LANGKAH KERJA
Dalam pembuatan karya ini kita akan menggunakan teknik ATM, yaitu AMATI, TIRU MODIFIKASI. Bagaimana kita mempraktekkan teknik ini? 
  1. Kita meng-AMATI karya batik yang sudah ada (misal: di kain batik), kita amati juga bagaimana pola yang digunakan dalan pembuatan karya batik tersebut.
  2. Siapkan kertas gambar, kemudian kita buat pola baru menggunakan pensil, penggaris, dll pada kertas gambar. USAHAKAN tidak sama dengan pola pada kain batik yang kita amati tadi.
  3. Pilih motif batik pada kain yang kita amati, kemudian TIRU di kertas gambar yang sudah kita buat pola baru tersebut. Tidak perlu banyak motif yang dipilih, cukup 2 sampai 3 motif saja cukup, nanti digambar berulang-ulang.
  4. Susunlah motif-motif yang kamu pilih tersebut menggunakan pola baru yang tidak sama dengan kain yang diamati. Kamu boleh me-MODIFIKASI susunan motif yang dipilih menggunakan pola baru pada kertasmu, sehingga menjadi karya gambar motif batik baru.
  5. Untuk pewarnaan gunakan cat air atau cat poster, dengan teknik pewarnaan layering/bertingkat monokromatik. (tunggu penjelasan lebih lanjut)
  6. Sebagai finishing, pembuatan titik (cecek) dan garis outline dapat menggunakan kuas cat kecil atau spidol.
  7. Terakhir, tampilkan karyamu dalam bingkai figura yang bagus sehingga layak pamer.
HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan adalah memiliki 1 karya seni 2 dimensi yang siap dan layak untuk dipamerkan, sehingga memberikan kebanggaan dan apresiasi yang baik dari menikmat seni rupa.

Rabu, 17 Januari 2024

PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI GURU PADA PENGELOLAAN KINERJA DI PMM



PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI GURU PADA PENGELOLAAN KINERJA DI PMM

  • Dianjurkan memiliki rentang poin minimal 32 dan maksimal 128 dalam satu semester.
  • Poin dihitung dengan memilih “RENCANA HASIL KERJA” sesuai dengan minat dan pengembangan diri anda.
  • Poin dihitung dengan memilih “TARGET KUANTITAS” dari “RENCANA HASIL KERJA” yang sudah dipilih sebelumnya.
  • Misalnya : Anda memilih Rencana Hasil Kerja yang memiliki 8 poin, lalu anda memilih 2 kegiatan untuk RHK tersebut, maka poin yang akan Anda peroleh adalah 8 x 2 = 16 poin.
  • Poin dihitung dengan memilih lebih dari satu RHK yang sesuai dengan minat dan pengembangan diri Anda.

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 4

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA BERBAGI PRAKTEK BAIK yang diselenggarakan komunitas belajar

1 Kegiatan (durasi 2 – 3 jam) setara 4 poin

Bukti dukung : SERTIFIKAT

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PARTISIPAN GEKIATAN SEMINAR, LOKAKARYA, KONFERENSI, SIMPOSIUM, dan/atau STUDI BANDING LAPANGAN yang diselenggarakan di bidang Pendidikan

1 Kegiatan setara 4 poin,

Bukti dukung : SERTIFIKAT

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA COACHING atau MENTORING pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah, dan/atau pengawas sekolah

1 Kegiatan setara 4 poin,

Bukti dukung : SERTIFIKAT

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 6

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENELAAH AKSI NYATA SEJAWAT yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.

10 Aksi nyata setara 6 poin

Bukti dukung : LAPORAN

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENELAAH CERITA PRANTIK yang dihasilkan Guru dan/atau Kepala Sekolah lain

10 Cerita Praktik setara 6 poin

Bukti dukung : LAPORAN

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENELAAH PERANGKAT AJAR yang dihasilkan guru dan/atau Kepala Sekolah lain.

10 Perangkat Ajar setara 6 poin,

Bukti dukung : LAPORAN

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENYUSUN KUMPULAN KONTEN UNGGULAN yang dapat dibagikan kepada guru dan/atau Kepala Sekolah lain.

1 Kumpulan konten unggulan yang terbit di PMM setara 6 poin,

Bukti dukung : KUMPULAN KONTEN UNGGULAN YANG TERBIT DI PMM

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 8

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA PELATIHAN MANDIRI sesuai model kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas sekolah.

1 Kegiatan beserta aksi nyata setara 8 poin

Bukti dukung : SERTIFIKAT

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PARTISIPAN OBSERVASI PRAKTIK PEMBELAJARAN (persiapan, pelaksanaan, dan diskusi tindak lanjut) beserta rekan sejawat

1 Kegiatan setara 8 poin

Bukti dukung : LAPORAN

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai NARASUMBER BERBAGI PRAKTEK BAIK dalam kegiatan yang terkait Implementasi Kurikulum Merdeka dan/atau Perencanaan Berbasis Data

1 Kegiatan (durasi 2-3 jam) setara 8 poin,

Bukti dukung : SERTIFIKAT

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA KEGIATAN PELATIHAN ATAU BIMBINGAN TEKNIS yang memperoleh sertifikat di bidang Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.

1 Kegiatan (durasi 2-3 jam) setara 8 poin,

Bukti dukung : SERTIFIKAT

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 12

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PERAIH PENGAKUAN atau PENGHARGAAN terhadap kompetensi dan kinerjanya dalam berbagai wadah atau jenjang

1 Kegiatan setara 12 poin

Bukti dukung : PIAGAM

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENYUSUN CERITA PRAKTIK yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.

1 Kegiatan setara 12 poin

Bukti dukung : CERITA PRAKTIK YANG TERBIT DI PMM

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai COACH, MENTOR, FASILITATOR, dan/atau PENGAJAR PRAKTIK dalam kegiatan pengembangan kompetensi kepada Guru, Kepala Sekolah, dan/atau Pengawas Sekolah.

1 Kegiatan (durasi 2-3 jam) setara 12 poin,

Bukti dukung : SERTIFIKAT

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 24

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA PRAKTIK MAGANG pada dunia kerja dan/atau bidang lain yang relevan.

1 Kegiatan (durasi 2-4 minggu) setara 24 poin

Bukti dukung : SERTIFIKAT

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENYUSUN PERANGKAT AJAR yang dapat dibagikan kepada Guru dan/atau Kepala Sekolah lain.

1 Kegiatan setara 24 poin

Bukti dukung : PERANGKAT AJAR YANG TERBIT DI PMM

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 36

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PENGGERAK KOMUNITASBELAJAR dengan mengadakan 3 KEGIATAN BERBAGI PRAKTIK BAIK

3 Kegiatan setara 36 poin

Bukti dukung : SERTIFIKAT

 

CARI TAHU POIN DAN BUKTI DUKUNG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PADA TIAP RHK YUK! … 

POIN 128

Ø  Meningkatnya kompetensi melalui peran sebagai PESERTA PROGRAM PELATIHAN DAN PENDIDIKAN JANGKA PENDEK atau MENENGAH pada bidang kepemimpinan dan bidang teknis yang relevan, seperti Pendidikan Guru Penggerak atau Pelatihan Manajerial Kepala Sekolah.

1 Kegiatan (durasi 3-6 bulan) setara 128 poin

Bukti dukung : SERTIFIKAT

 




PENTING!

  • Pengembangan kompetensi yang diajukan adalah tahun berjalan atau saat ini
  • Guru Penggerak Angkatan 1 s.d. 8 tidak bisa diajukan.
  • Sertifikat PMM tahun 2023 tidak bisa diajukan.
  • Buatlah RHK yang realistis, sesuai kemampuan bapak/ibu
  • Untuk semester ini, maka Pengembangan Kompetensi yang bisa dinilaikan adalah yang dilaksanakan bulan JANUARI sampai JUNI
  • Perencanaan guru dan persetujuan atasan dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu bulan JANUARI dan JULI 

Minggu, 07 Januari 2024

CALLIGRAPHY and LETTERING



CALLIGRAPHY

Calligraphy is the art of writing or drawing letters beautifully and aesthetically. The word "calligraphy" comes from the Greek language, namely "kallos," meaning beautiful, and "grapho," meaning writing. In practice, calligraphy involves the use of various styles and forms of letters to create captivating works of written art.

The art of calligraphy has existed since ancient times and plays a significant role in various cultures around the world. Initially, calligraphy was used to write religious texts or sacred scriptures, such as the Quran in Islam, the Christian Bible, or other religious texts. However, over time, calligraphy evolved into an independent form of art used for various purposes, including decorative artwork, logo design, and much more.

Calligraphy artists use various tools, including calligraphy pens, brushes, or even modern tools like computers to create their works. Some famous calligraphy styles include Kufi, Naskhi, Thuluth in Arabic calligraphy, as well as Uncial, Italic, and Gothic in Latin calligraphy.

Calligraphy is not just about the beauty of letter forms but also about harmony, proportion, and the overall balance of the work. Small errors in placement or the length of lines can have a significant impact on the aesthetics of the final result. As an art form, calligraphy encompasses aesthetic value, spirituality, and high technical skill.

Calligraphy is the art of writing or drawing letters with a specific beauty and aesthetic. Here are some additional points that further explain calligraphy:

  1. Calligraphy Styles:
    • Arabic Calligraphy: Involves writing in Arabic and is often used for writing the Quran. Common styles include Naskh, Thuluth, and Kufi.
    • Latin Calligraphy: Related to the Latin alphabet and has various styles, such as Uncial, Italic, Gothic, and Copperplate.
  2. Calligraphy Tools:
    • Calligraphy Pen: Specially designed pens with interchangeable tips to create various line widths.
    • Calligraphy Brush: Brushes used to write or draw letters with liquid ink or watercolors.
    • Calligraphy Ink: Special ink designed to flow smoothly and provide a visually appealing effect.
  3. Styles and Techniques:
    • Tughra: Calligraphic form used in the Ottoman Empire, typically for signing official documents.
    • Diwani: Complex and artistic calligraphy style, commonly used for official letters or legal documents.
    • Illumination: Addition of decorative and artistic illustrations to calligraphy to enhance aesthetics.
  4. History and Meaning:
    • Calligraphy has a long history, starting from handwritten manuscripts to evolving into a highly valued art form in various cultures.
    • Besides being an art form, calligraphy is often used to express spiritual and religious values, especially in the context of religious writings.
  5. Modern Usage:
    • While traditionally associated with manual handwriting, calligraphy can now also be applied digitally using graphic design software.
    • Many modern calligraphy artists create contemporary works that blend traditional elements with modern styles and technology.

Calligraphy combines technical skills, artistic sensitivity, and a deep understanding of letter forms, making it a unique and complex art form that continues to evolve over time.

 

LETTERING

Lettering is the art or skill of creating letters manually, usually for decorative or artistic purposes. Unlike calligraphy, which emphasizes writing styles, lettering focuses more on letter design and typography arrangement. In lettering, artists often create letters freely or combine various lettering styles to create unique compositions.

Lettering can be applied in various contexts, including poster design, banners, logos, signs, and even mural art. Due to its more liberal nature, lettering provides greater freedom for artists to express their creativity. This allows for the use of various lettering styles, sizes, colors, and additional decorations such as shadows, outlines, or other decorative elements.

Unlike calligraphy, which often involves writing techniques with specialized pens or brushes, lettering can be done with various tools, including pens, brushes, markers, or even digital tools such as graphic tablets or computer design applications.

Lettering is also often applied in modern graphic design and other creative industries. Many graphic designers use lettering to create brand identities, packaging designs, or other visual elements in their design projects. The uniqueness and creativity in lettering can convey a powerful and impressive visual message.

Lettering is the art of creating and designing letters manually to create aesthetic typographic designs. Here are some additional points that further explain lettering:

  1. Lettering Styles:
    • Serif: Letters with added ornaments or serifs at the ends of characters.
    • Sans-serif: Letters without ornaments or serifs, providing a cleaner and more modern look.
    • Script: Lettering style resembling handwriting and often creative and elegant.
    • Display: Lettering style designed to attract attention, often used in titles or logos.
  2. Techniques and Tools:
    • Pens and Brushes: Calligraphy pens or brushes are used to create letters, and the size and shape of these tools influence the character and style of the letters.
    • Markers: Markers or pens are often used for lettering, especially on a larger scale or unconventional surfaces.
    • Pencil: Some lettering artists start with a pencil to outline or design letters before making them permanent.
  3. Composition and Design:
    • Kerning: Adjusting the spacing between letters to achieve a balanced and visually pleasing layout.
    • Tracking: Overall adjustment of space between all letters in a word or sentence.
    • Leading: Vertical spacing between text lines.
  4. Color and Decoration:
    • Color: The use of color can add additional dimension to lettering works.
    • Shadow and Highlight Effects: Adding shadow or highlight effects can provide dimension and depth to letters.
  5. Lettering Usage:
    • Graphic Design: Lettering is often used in graphic design, including creating posters, greeting cards, and branding elements.
    • Street Art: Lettering is often found in street art and murals as a form of creative expression in urban environments.
    • Logo Design: Some famous logos are built around strong lettering elements.
  6. Digital Lettering:
    • Design Applications: Various digital design applications allow lettering artists to create their works electronically.
    • Graphic Tablets: The use of graphic tablets and styluses enables artists to create digital lettering with high precision.

Lettering provides great creative flexibility, and the uniqueness of each work often reflects the artist's style and personality. Small errors or variations in letter forms can add charm and personality to lettering works.

 

The difference between calligraphy and lettering lies in the focus, techniques, and purposes of these two arts. Here are detailed differences between calligraphy and lettering:

  1. Main Focus:
    • Calligraphy: The main focus of calligraphy is on the art of writing or drawing letters beautifully and aesthetically. Calligraphy emphasizes precise writing techniques, smooth lines, and a good balance between letter elements.
    • Lettering: The main focus of lettering is on artistically designing letters. Lettering emphasizes the creation of creative and decorative letter designs rather than formal writing techniques.
  2. Purpose of Use:
    • Calligraphy: Traditionally, calligraphy is often used to write religious texts or sacred scriptures. Calligraphy can also be used in decorative art, such as wall ornaments or framed artwork.
    • Lettering: Used primarily in graphic design, branding, and decorative art. Lettering is often applied in creating posters, greeting cards, logos, and other design elements.
  3. Techniques and Tools Used:
    • Calligraphy: Uses calligraphy pens or brushes specifically designed to create letters with various line widths. Special calligraphy ink is often used to produce beautiful effects.
    • Lettering: Can use various tools such as calligraphy pens, brushes, markers, or even digital tools like graphic tablets. Lettering allows artists greater freedom to experiment with letter shapes and styles.
  4. Technical Precision:
    • Calligraphy: Emphasizes precision in technique and specific writing rules. There are aesthetic and formatting standards to follow, especially in traditional calligraphy.
    • Lettering: Prioritizes creativity and the artist's personal style. There are no strict rules to follow, and lettering artists have the freedom to create unique letter designs.
  5. Creative Flexibility:
    • Calligraphy: More limited by specific rules and conventions, although artists can express their creativity through variations in writing style and ornaments.
    • Lettering: Provides a greater level of flexibility and allows experimentation with various styles, decorations, and design elements.
  6. Digital Application:
    • Calligraphy: Traditionally done manually with specialized tools but can now also be applied digitally using design software.
    • Lettering: Easier to adapt digitally, and many lettering artists use graphic tablets and design software to create their works.

While there are differences between calligraphy and lettering, both are beautiful forms of written art that provide space for creative expression. Some artists even combine elements of both arts to create unique and captivating works.


GAMBAR DEKORATIF & LUKISAN MOTIF BATIK

 


GAMBAR DEKORATIF

Gambar dekoratif adalah representasi visual yang dibuat dengan tujuan untuk mempercantik atau meningkatkan estetika suatu objek, ruang, atau karya seni, tanpa harus menyampaikan informasi khusus atau memiliki fungsi praktis tertentu. Gambar ini dirancang untuk memberikan elemen keindahan visual dan dapat muncul dalam berbagai bentuk dan media, seperti lukisan, cetakan, foto, atau seni digital.

 

Berbeda dengan gambar yang memiliki tujuan komunikatif atau informatif, gambar dekoratif cenderung fokus pada aspek estetika dan keindahan. Mereka sering digunakan dalam konteks desain interior, seni rupa, dan dekorasi untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan atau menarik di suatu tempat.

 

Karakteristik gambar dekoratif dapat mencakup berbagai elemen artistik, seperti warna-warna yang harmonis, bentuk-bentuk estetis, dan komposisi visual yang menarik. Seringkali, gambar dekoratif juga mencerminkan gaya atau tema tertentu yang sesuai dengan keinginan desainer atau pemilik ruang.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun gambar dekoratif mungkin tidak memiliki pesan spesifik atau informasi yang disampaikan, keberadaan dan penempatannya dapat memiliki dampak signifikan pada suasana dan mood suatu tempat. Gambar dekoratif dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer yang nyaman, menginspirasi kreativitas, atau sekadar menambahkan sentuhan visual yang menyenangkan.

Top of Form

 

 


LUKISAN MOTIF BATIK

Lukisan motif batik merujuk pada karya seni lukisan yang terinspirasi oleh desain dan motif tradisional batik. Motif batik telah menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi seniman dan pelukis untuk menciptakan karya-karya yang menggabungkan keindahan desain tradisional dengan medium lukisan. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang lukisan motif batik:

  1. Motif dan Desain:
    • Lukisan motif batik mencakup berbagai desain dan motif yang biasanya terkait dengan warisan budaya batik.
    • Motif tersebut dapat melibatkan pola geometris, flora, fauna, atau simbol-simbol tradisional yang memiliki makna dalam konteks budaya.
  2. Medium dan Teknik Lukisan:
    • Cat Akrilik, Cat Air atau Cat Poster: Seniman menggunakan berbagai media lukisan, seperti cat minyak, akrilik, atau cat air, untuk menciptakan lukisan motif batik.
    • Teknik Layering: Seperti pada batik asli, seniman sering menggunakan teknik layering dalam lukisan untuk menciptakan efek dimensi dan kedalaman.
  3. Warna Tradisional Batik:
    • Lukisan motif batik cenderung menggunakan palet warna tradisional yang sering terlihat dalam batik asli, termasuk warna-warna alam seperti biru, cokelat, hijau, dan merah.
  4. Detail dan Kekerapan Motif:
    • Seniman dapat memilih untuk mempertahankan detail dan kekerapan motif batik yang khas atau mengembangkan variasi baru berdasarkan elemen-elemen tradisional tersebut.
  5. Inspirasi Lokal dan Budaya:
    • Lukisan motif batik sering kali mencerminkan inspirasi lokal dan budaya dari daerah tertentu. Setiap daerah mungkin memiliki gaya dan motif batik yang khas.
  6. Penyesuaian dengan Gaya Kontemporer:
    • Beberapa seniman memadukan motif batik dengan elemen-elemen kontemporer atau gaya seni modern untuk menciptakan karya yang lebih inovatif dan unik.
  7. Penciptaan Karya Seni Kontemporer:
    • Lukisan motif batik dapat mencakup berbagai karya seni kontemporer, termasuk lukisan di atas kanvas, panel kayu, atau medium lainnya.
  8. Fungsi dan Penggunaan:
    • Karya seni ini dapat digunakan sebagai dekorasi interior, dijual sebagai barang seni, atau dipamerkan dalam galeri seni.
    • Beberapa seniman mungkin juga menciptakan lukisan motif batik untuk merespons atau menghormati tradisi batik dan memberikan sudut pandang baru terhadap seni tradisional tersebut.

Lukisan motif batik memberikan peluang bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka sambil mempertahankan nilai-nilai dan keindahan tradisional batik. Karya-karya ini dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap seni dan warisan budaya serta meramaikan dunia seni rupa kontemporer.

Top of Form

 

Contoh lukisan motif batik mungkin mencakup:

  1. Motif Geometris:
    • Lukisan mungkin menampilkan pola geometris seperti kotak-kotak, garis-garis, atau segi enam yang umumnya terdapat dalam batik tradisional.
  2. Motif Flora dan Fauna:
    • Lukisan dapat menggambarkan motif batik yang terinspirasi dari alam, seperti bunga-bunga, daun, atau hewan yang sering muncul dalam desain batik.
  3. Motif Simbolik:
    • Beberapa seniman mungkin menciptakan lukisan yang mengandung simbol-simbol tradisional atau makna khusus yang sering ditemukan dalam batik.
  4. Penggunaan Warna Tradisional:
    • Palet warna tradisional batik, seperti biru, cokelat, hijau, merah, dan kuning, mungkin dominan dalam lukisan.
  5. Teknik Layering:
    • Lukisan motif batik bisa mencerminkan teknik layering, di mana warna dan detail motif diterapkan secara bertahap untuk menciptakan efek dimensi.
  6. Adaptasi Kontemporer:
    • Beberapa seniman mungkin mengadaptasi motif batik ke dalam gaya lukisan kontemporer dengan menambahkan elemen modern atau memvariasikan motif tradisional untuk menciptakan kesan yang segar.