Minggu, 13 November 2022

ATURAN DAN MAKNA BREVET ATAU WING YANG DIPAKAI ANGGOTA PRAMUKA

Salam Pramuka!

Jumpa lagi adik-adik, kali ini kakak akan membahas tentang brevet keahlian yang sering kakak lihat dipakai oleh adik-adik pramuka di baju seragamnya, layaknya brevet-brevet keahlian yang dipakai oleh TNI maupun POLRI.

Ada beberapa yang pernah kakak lihat, diantaranya ada wing tapak merah, wing tapak hitam, dan brevet-brevet lainnya yang berbentuk wing atau sayap.
Bagaimana aturannya? dan apa maknanya? Yuk mari kita bahas...

ATURAN
Merujuk dari buku-buku kepramukaan yang pernah kakak baca, dan berdasarkan informasi yang kakak himpun dari berbagai sumber termasuk pelatih-pelatih kakak di Kwartir Daerah Jawa Tengah, bahwa aturan resmi dan tertulis untuk pemakaian brevet-brevet tersebut tidak ada. Sekali lagi, aturan resmi dari Gerakan Pramuka untuk brevet-brevet tersebut tidak ada.

Lalu bagaimana? Nah kita merunut sejarah pemakaiannya. 
Menurut berbagai sumber, awal mula pemakaian wing atau brevet-brevet tersebut adalah diberikan oleh sebuah pangkalan pramuka untuk adik-adik binaannya sebagai penghargaan atas prestasi yang dicapai. Fungsi dan maksudnya adalah sebagai penyemangat adik-adik binaan pangkalan tersebut dalam berkegiatan pramuka di pangkalannya. Jadi brevet-brevet tersebut hanya berlaku didalam pangkalan tersebut. Artinya tidak berlaku di luar pangkalan tersebut, karena secara aturan resmi di Gerakan Pramuka tidak ada.

Nah yang menjadi perdebatan adalah ketika ada anggota pramuka diluar pangkalan tersebut atau dari pangkalan lain yang ikut-ikutan memakai, tapi tidak tahu asal-muasal dan maknanya. Misalnya dengan membeli brevet secara online kemudian dipakai hanya agar terlihat keren.

Maka solusinya adalah : 
1. Brevet-brevet kebanggaan dan keahlian tersebut boleh dipakai tetapi hanya berlaku di dalam pangkalan kalian.
2. Setiap pangkalan bisa memberikan makna dan arti brevet tersebut sesuai capaian dan prestasi adik-adiknya. Bahkan membuat brevet sendiri pun boleh. Karena hanya berlaku didalam pangkalan sendiri, maka bisa jadi dan sangat mungkin antara pangkalan satu dengan yang lainnya berbeda dalam pemaknaan brevet tersebut.
3. Karena brevet tersebut adalah bentuk penghargaan dari pangkalan untuk pencapaian tertentu adik-adik, maka bila adik-adik memakai brevet tertentu silahkan ditanyakan ke pembina di pangkalan adik-adik masing-masing apa maknanya brevet tersebut. Sehingga kalo ada yang bertanya, adik-adik bisa menjawab dengan bangga. 

MAKNA atau ARTI
Di pangkalan kakak juga tidak terkecuali dalam pemakaian brevet-brevet ini kepada adik-adik binaan kakak. 
Berikut adalah makna dan arti wing atau brevet yang kakak berikan kepada adik-adik binaan kaakak sebagai penghargaan dan penyemangat adik-adik dalam berkegiatan pramuka :

1. BREVET/WING PENGEMBARAAN
Ada 2 macam brevet atau wing pengembaraan :

*BREVET/WING PENGEMBARAAN TAPAK MERAH BINTANG MERAH
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah berhasil melaksanakan uji SKU Penegak Laksana poin 13 yaitu pengembaraan 3 hari dengan menempuh jalan kaki darat datar minimal 20 km.

*BREVET/WING PENGEMBARAAN TAPAK HITAM BINTANG MERAH
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah berhasil melaksanakan kegiatan pendakian gunung (mountainering) selama minimal 2 hari 1 malam.


2. BREVET/WING ABDI LINTAS
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah berhasil melaksanakan kegiatan ikut membantu melatih dan mengisi materi adik-adik pramuka di pangkalan penggalang atau siaga minimal 4 kali latihan rutin.


3. BREVET/WING SATUAN KARYA
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah berhasil lulus kegiatan latihan dasar satuan karya dan dilantik.


4. BREVET/WING PURNA ABDI
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah berhasil (selesai/purna) melaksanakan tugas sebagai Dewan Ambalan selama 1 periode masa bakti.


5. BREVET/WING PENANGGULANGAN BENCANA
Di pangkalan kakak, brevet atau wing ini diberikan oleh pembina kepada adik-adik penegak sebagai penghargaan karena telah aktif ikut serta dalam penanggulangan bencana di wilayahnya.



CATATAN :
Sekali lagi kakak tekankan, aturan resmi maupun tertulis dari penggunaan brevet/wing ini di Gerakan Pramuka tidak ada.
Pangkalan boleh memberikan sebagai penghargaan kepada adik-adik binaannya agar semangat berkegiatan, dengan makna dan arti yang berbeda setiap pangkalan, dan hanya berlaku internal didalam pangkalan tersebut.

Salam Pramuka!

Jumat, 11 November 2022

FUNGSI DAN ARTI WARNA TALI KOMANDO (TALI KUR) PRAMUKA DI PANGKALAN SMA NEGERI 1 GEBOG KUDUS


Oleh : Kak Baharfian Novrianto, S.Pd



 

Salam Pramuka!

Halo adik-adik, jumpa lagi bersama kak Bahar. Pada artikel ini kakak akan membahas suatu hal sederhana namun penting, yaitu fungsi dan arti warna tali kur atau yang biasa kalian sebut tali komando. …Selamat belajar.


Kita tentu tidak asing dengan atribut seragam yang satu ini, pun juga sering kita lihat dipakai oleh taruna yang sedang menjalani pendidikan di kepolisian atau kemiliteran. Apa sebenarnya fungsinya? Dan apa arti warnanya?


Di pendidikan taruna Akademi Militer, tali komando dipakai oleh taruna Akmil yang menduduki jabatan tertentu, seperti : Danton, Danki, Danyon, Danmen, Wadanyon, Wadanmen, dan sebagainya. Tentunya dengan kombinasi warna yang berbeda-beda sesuai jabatan yang diemban (https : //taruna.cergaz.com).


Begitu juga di Akademi Kepolisian, para taruna Akpol yang memakai tali komando adalah mereka yang menduduki jabatan tertentu seperti : Komandan Resimen Korps Taruna (Danmenkorps), Wakil Komandan Resimen Korps Taruna (Wadanmenkorpstar), Kepala Lembaga Musyawarah Korps Taruna (Kalemustar), Komandan Batalyon Korps Taruna, Kepala Seksi Operasional Korps Taruna (KASIOPS), Kepala Sekretariat Resimen Korps Taruna (Kasetmenkorps), Kepala Seksi Administrasi (Kasimin), Sekretaris Lembaga Musyawarah Taruna, Komandan Batalyon Drum Corps, Komandan Polisi Taruna, Kepala Lembaga Musyawarah Taruna Batalyon, Lembaga Musyawarah Taruna Batalyon, Komandan Kompi Korps Taruna, Tata Urusan Agama, Kepala Sub Seksi, Polisi Pleton Taruna (poltar), Komandan Pleton Korps Taruna, dan lainnya, juga dengan kombinasi warna yang berbeda pada setiap jabatan. (https : //catatansidogol.com)


Di kegiatan Pramuka juga tidak terkecuali. Ambalan Pregiwa dan Ambalan Yudhistira yang bermarkas di pangkalan SMA NEGERI 1 GEBOG Kabupaten Kudus, memakai tali komando sebagai kelengkapan seragam bagi anggota pramukanya yang sedang mengemban amanah dan tugas jabatan sebagai Dewan Ambalan. Mereka memakai tali komando dengan kombinasi warna yang berbeda. Warna yang dipakai oleh Dewan Ambalan di pangkalan SMA NEGERI 1 GEBOG KUDUS adalah kombinasi warna merah dan warna kuning. Namun untuk dua jabatan khusus memakai tambahan satu warna sehingga tali komando yang dipakai menjadi tiga warna. Dua jabatan tersebut adalah PRADANA yang memakai tali komando kombinasi warna merah, kuning dan hitam, dan jabatan PEMANGKU ADAT yang memakai tali komando kombinasi warna merah, kuning dan biru.


Berikut ini makna dan filosofi warna tali komando yang dipakai oleh Dewan Ambalan di Ambalan PREGIWA Gudep 05.112 dan Ambalan YUDHISTIRA Gudep 05.111 yang berpangkalan di SMA NEGERI 1 GEBOG KUDUS :


MERAH;
Warna Merah memiliki filosofi : BERANI, SEMANGAT, ENERGIK, AKTIF, dan PERKASA.
Seorang dewan ambalan harus memiliki keberanian dan tanpa ragu dalam mengambil keputusan ikut bergabung sebagai pengurus organisasi di ambalan, dewan ambalan juga harus semangat dan energik dalam menjalankan kegiatan di ambalan, aktif dalam belajar berorganisasi, aktif koordinasi, membantu masyarakat, tidak mudah menyerah, dan memiliki tubuh serta jiwa yang sehat bugar sehingga tidak mudah sakit walau lelah.

KUNING
Warna Kuning memiliki filosofi : HANGAT, MENARIK, GEMBIRA, CERMAT dan TELITI.
Seorang dewan ambalan adalah pelaksana kegiatan dan contoh teladan bagi anggota pramuka yang lain di pangkalannya, tentu harus memiliki sifat yang hangat, mengayomi, among dan mampu mengendalikan emosi. Dewan ambalan juga harus selalu berpenampilan menarik sehingga mampu memotivasi rekan-rekan lain untuk aktif dan gembira dalam berkegiatan pramuka. Dalam menjalankan tugasnya, seorang Dewan Ambalan harus cermat dan teliti. Hal ini untuk memilimalisir kesalahan yang dapat mengganggu kelancaran berkegiatan.




HITAM
Warna Hitam memiliki filosofi : ELEGAN, WIBAWA, KUAT dan KERAS.
Tambahan warna hitam di pakai di tali komando jabatan Pradana. Selain memiliki sifat-sifat seperti dewan ambalan lainnya, seorang Pradana harus paling elegan dan berwibawa, karena Pradana adalah pemimpin para anggota pramuka di ambalannya. Pradana adalah yang paling kuat jiwa kepemimpinannya karena sebagai panutan dan suri tauladan dewan ambalan lainnya dan semua anggota pramuka yang dipimpinnya. Pradana juga memiliki sifat yang paling keras dalam ilmu menejemen organisasi, karena harus dapat mengkoordinasi tugas-tugas semua dewan ambalan yang dipimpinnya. Pradana sebagai penentu dan pionir mengambil keputusan dalam segala bidang di ambalannya.




BIRU
Warna Biru memiliki filosofi : PERCAYA DIRI, TRADISI, TENANG, dan PROFESIONAL.
Warna Biru adalah tambahan satu warna di tali komando yang dipakai seorang PEMANGKU ADAT. Selain memiliki sifat-sifat seperti dewan ambalan lainnya, pemangku adat harus yang paling percaya diri dalam menjalankan tugasnya, karena pemangku adat adalah sang penjaga tradisi ambalan. Pemangku adat harus dapat tetap tenang menghadapi tekanan baik dari luar atau dari dalam yang bermaksud merubah, merusak atau melanggar tradisi ambalannya, Seorang pemangku adat juga harus profesional bekerja menjaga tradisi ambalan tetap terlaksana dengan baik oleh semua anggota ambalannya.


Demikian filosofi dan arti warna pada tali komando yang dipakai oleh anggota pramuka yang sedang menjabat sebagai Dewan Ambalan di Ambalan Pregiwa dan Ambalan Yudhistira, yang bermarkas di pangkalan SMA NEGERI 1 GEBOG di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
 
Pemakaian tali komando di kegiatan gerakan pramuka ini tidak wajib, dan tidak bisa dipakai sebagai patokan, acuan atau pedoman mutlak satu-satunya. Semua sesuai dengan adat yang berlaku di pangkalan masing-masing, karena setiap pangkalan tentu memiliki aturan dan adat yang berbeda.

Terimakasih, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan.
Salam Pramuka!


Minggu, 06 November 2022

PEDOMAN PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2022

Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan ?
 
Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.
 
Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
 
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan. Selanjutnya tanggal 10 NOVEMBER diperingati setiap tahunnya sebagai HARI PAHLAWAN sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.
 
Beberapa Pahlawan Nasional yang juga memiliki andil dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, diantaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.


















File lengkap bisa di download disini :




Rabu, 02 November 2022

INDONESIAN SCOUT MOVEMENT

 


The Scout Movement is a non-formal educational organization that organizes scouting education carried out in Indonesia. The word Scout is an abbreviation of Praja Muda Karana, which means Young People Who Like to Work.

"Scouting" is a term for members of the Scout Movement, which includes;

  1. Scout Siaga (7-10 years old),
  2. Scout Penggalang (11-15 years old),
  3. Scout Penegak (16-20 years old) and
  4. Scout Pandega (21-25 years old).

The other group members are called adult members. While what is meant by "Scouting" is an educational process outside the school environment and outside the family environment in the form of interesting, fun, healthy, organized, directed, practical activities carried out in the open with the Basic Principles of Scouting and Scouting Methods, whose ultimate goal is the formation of character. , noble character and character. Scouting is a scouting education system that is adapted to the circumstances, interests and development of the Indonesian people and nation.

Scouting in Indonesia has been started since 1923 which was marked by the establishment of the (Netherlands) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) in Bandung. Meanwhile, in the same year, the Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) was established in Jakarta (Netherlands). These two forerunners of scouting organizations in Indonesia merged into one named (Dutch) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) in Bandung in 1926.

Scout Movement Goals

The Scout Movement aims to form every Scout to have a personality of faith, piety, noble character, patriotic spirit, law-abiding, disciplined, upholding the noble values ​​of the nation, and having life skills as a cadre of the nation in maintaining and building the Unitary State of the Republic of Indonesia. practice Pancasila, and preserve the environment.

Basic Principles of Scouting

  •  Faith and piety to God Almighty;
  •  Caring for the nation and homeland, fellow life and nature;
  •  Caring for himself personally; and
  •  Adhere to the Scout Honor Code.

Scouting Method

  •  Practicing Scout Honor Code;
  •  learn by doing;
  •  group activities, cooperation, and competition;
  •  interesting and challenging activities;
  •  outdoor activities;
  •  presence of an adult providing guidance, encouragement, and support;
  •  awards in the form of a sign of competence; and
  •  separate units for boys and girls;

Nature

Based on the resolution of the 1924 World Scout Conference in Copenhagen, Denmark, Scouting has three characteristics or characteristics, namely:

  • National, which means an organization that organizes scouting in a country must adapt its education to the circumstances, needs and interests of the community, nation and state.
  • International, which means that scouting organizations in any country in the world must foster and develop a sense of brotherhood and friendship between fellow Scouts and fellow human beings, regardless of belief/religion, class, level, ethnicity and nation.
  • Universal, which means that scouting can be used anywhere to educate children of any nation.


The full video can be watched at : https://www.youtube.com/watch_here

Selasa, 01 November 2022

SELAMAT HARI PAHLAWAN


Siapa pahlawan itu? menurut KBBI, pahlawan/pah·la·wan/ n adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Nah seiring perkembangan jaman, makna "pahlawan" juga mengalami perkembangan. Jika jaman dahulu sosok pahlawan erat kaitannya dengan perjuangan kemerdekaan, di masa milenial jauh lebih luas lagi. 

Pahlawan adalah mereka atau orang yang dengan suka rela mengorbankan kepentingan pribadi (waktu, tenaga, harta, dll) demi mengutamakan kepentingan orang lain. Makna ini sungguh luas dan bisa berwujud banyak hal, tentunya hal-hal yang bersifat positif. 

Bulan november identik dengan momen kepahlawanan. Hal ini dikarenakan Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya. Peringatan hari pahlawan biasanya dilaksanakan dengan upacara bendera di kalangan pelajar di sekolah-sekolah. Momen ini sangat berguna dalam memupuk dan menumbuhkan jiwa-jiwa kepahlawanan baru pada generasi masa kini. 

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud syukur dan terimakasih yang tak terhingga kepada mereka yang telah berkorban memperjuangkan kemerdekaan, para siswa berziarah ke taman makam pahlawan untuk mendoakan arwah para pahlawan.

Tayangan lengkapnya bisa ditonton disini https://www.youtube.com/watch?v=MWLNxNvoTvY

SENI RUPA 2 DIMENSI

 


Karya seni rupa ada di sekitar kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa benda-benda yang dekat dengan aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni rupa. Karya seni rupa ini ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Tahukah kamu apa artinya dimensi dalam karya seni rupa? Karya seni rupa dua atau tiga dimensi dibedakan dari bagian karya yang dicerap oleh mata. Pada bagian inilah kamu akan melihat bentuk objek yang terdapat didalamnya.

Cobalah amati benda di sekitar kamu, maka kamu akan dapat membedakan benda yang berdimensi dua atau berdimensi tiga. Tunjukkan mana benda atau karya seni rupa yang berdimensi dua. Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja.

Ada berbagai aspek dalam karya seni rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk objek tertentu pada karya seni rupa dua dimensi tersebut. Untuk mewujudkan karya seni rupa dua dimensi ini digunakan berbagai bahan, medium dan teknik sesuai dengan objek dan fungsi yang diinginkan.

 

SENI RUPA DUA DIMENSI

Istilah “Seni Rupa” seringkali kamu jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun diperbincangkan secara lisan. Tahukah kamu apa sebenarnya Seni Rupa itu? Cobalah diskusikan dengan temanmu di kelas tentang pengertian dari kata “seni rupa”. Perhatikan kembali benda-benda di sekitar kamu, tunjukkan benda apa saja yang termasuk karya seni rupa?

Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya. Walaupun demikian, karya seni rupa dapat digolongkan berdasarkan jenisnya dengan mengkategorikan kesamaan karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya. Dapatkah kamu membedakan karakteristik dasar karya seni rupa yang satu dengan yang lainnya? Pada binatang, misalnya penggolongan dapat didasarkan pada jenis kelamin, ada jantan ada betina. Pada tumbuhan, misalnya dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya. Ada tumbuhan yang ditanam sebagai hiasan untuk memperindah taman ada juga tumbuhan yang ditanam untuk dikonsumsi. Demikian juga dalam hal karya seni rupa, secara sederhana, kamu dapat membedakan berdasarkan bentuk (dimensi) maupun fungsinya.

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu, karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang. Tahukah kamu ukuran yang dimaksud dalam karya seni rupa dua dan tiga dimensi? Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis. Karya seni rupa semacam ini dikategorikan dalam jenis karya seni rupa terapan (applied art). Pembuatan karya seni (rupa) terapan ini umumnya melalui proses perancangan (desain). Pertimbangan aspek-aspek kerupaan dalam karya seni terapan berfungsi untuk memperindah bentuk dan tampilan sebuah benda serta meningkatkan

kenyamanan penggunaanya. Tahukah kamu benda-benda apa saja yang ada di sekitar kamu yang dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan? Sebaliknya ada karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni yang umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk ”memperindah” ruangan atau tempat tertentu.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga digolongkan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) serta orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut kita mengenal berbagai jenis karya seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kriya, dan desain.

 

Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan, seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan datar.

Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi. Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan seni rupa dapat dibedakan.

Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya.

Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan desain.

Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi atau menciptakan karya spesifik yang inign kita pelajari. Karena setiap jenis karya seni rupa yang berbeda akan membutuhkan treatment yang berbeda pula.

 

Jika berbicara terdapat karya yang memiliki dimensi lebih dari karya dua dimensi, maka akan muncul pertanyaan dan pernyataan bahwa seni rupa tiga dimensi adalah sesuatu yang lebih baik atau muktahir. Seperti bagaimana video game bergrafik 3d akan otomatis disebut lebih bagus daripada game kartun 2d.

Namun, seni ini tetap bertahan dan masih terus digunakan dengan alasan yang sangat rasional. Karena kurangnya dimensi pada seni rupa 2 dimensi justru memancing imajinasi lebih dari audiensnya. Gambar yang hanya dapat dilihat pada permukaan datar lebih mudah untuk menciptakan berbagai narasi dan teks diluar wujud fisiknya sendiri. Fokus pemirsa secara simultan akan mengapresiasi wujud fisik dan wujud batin dari karya 2d.

Dengan cepat, gambar dua dimensi dapat memancarkan berbagai pesan atau narasi yang akan membuat pemirsa gatal untuk menafsirkannya. Hal ini berbeda dengan  seni rupa 3 dimensi yang karena memiliki dimensi yang sama dengan dunia nyata. Karena wujudnya yang terlalu sama dengan alam, justru malah menimbulkan pengabaian atau kesulitan untuk mengapresiasi wujud batin. Ini sebabnya mengapa masyarakat umum lebih mudah untuk menikmati dan memahami lukisan ketimbang seni instalasi.

 

UNSUR FISIK SENI RUPA 2 DIMENSI

1.      TITIK. Unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa dimensi atau area. Sebenarnya titik digunakan untuk menciptakan unsur yang lain, karena itu terkadang beberapa ahli lain tidak memasukan titik sebagai unsur seni rupa. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 94), “secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang kecil, dikatakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan manakala dengan obyek yang sama dapat dikatakan besar apabila diletakan pada area yang sempit.” Pendapat tersebut membahas dengan apik tentang relativitas ukuran. Titik dapat menjadi lingkaran pada area sempit bahkan menjadi tekstur saat dibuat kecil, banyak dan memenuhi area yang besar dengan pengulangan dan ritma.

2.   GARIS (LINE). Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting untuk menciptakan karya seni rupa. Garis memiliki dimensi datar memanjang, arah dan sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak, dst.

3.   RAUT (BIDANG DAN BENTUK). Raut merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” digunakan untuk menunjuk wujud benda yang datar, sedangkan bangun /bentuk menunjukkan wujud benda yang tampak memiliki volume (mass), meskipun pada seni rupa 2 dimensi, volume tersebut hanya ilusi.

4.      RUANG. Ruang dalam karya seni rupa 2 dimensi berarti kesan dimensi dari objek atau background yang terdapat pada karya seni. Ruang dihadirkan melalui perbedaan intensitas gelap-terang, warna, hingga menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).

5.      TEKSTUR (BARIK). Unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba (seperti cat timbul). Sementara tekstur semu/buatan adalah kesan semu permukaan objek yang direka melalui pengolahan unsur garis, gelap-terang, dsb.

6.      GELAP-TERANG. Gerap terang adalah rekaan perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda yang digambar/dilukis pada karya seni rupa 2dimensi. Bagian yang terkena cahaya harus dibuat lebih terang dan bagian yang kurang terkena cahaya akan harus tampak lebih gelap.

7.      WARNA. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik.

 

MEDIUM DAN BAHAN KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.

Bahan karya seni rupa adalah material pakai yang dapat habis ketika digunakan untuk menciptakan karya seni. Seperti jenisnya yang beragam, bahan untuk berkarya seni juga sangat beranekaragam. Ada yang berfungsi sebagai bahan utama atau disebut medium, ada juga bahan yang menunjang.

Contohnya, karya seni lukis dibuat menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utama, kemudian kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai pembentang kanvas dan biasa disebut dengan spanram (stretch board)

Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya, bahan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi juga dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam dan diolah tanpa proses kimiawi. Sementara bahan sintetis adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri atau pabriksasi tertentu, sehingga menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus yang baru pula.

Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan lunak, keras, bahan cair dan padat, dan sebagainya.

 

ALAT BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Alat berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Ketika berkarya seni rupa 2 dimensi dikenal beberapa kategori alat utama, yaitu alat untuk menggambar, membentuk, dan mewarnai, h alat mencetak (melipatgandakan).

Seperti pada medium, dalam berkarya juga terdapat alat tidak secara khusus digunakan untuk kegiatan seni rupa, namun sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti: alat pemotong (gunting atau pisau), alat pengukur, dan sebagainya.

Alat-alat tersebut bersifat penunjang untuk mempermudah proses pembuatan karya. Kemajuan teknologi juga saat ini membuat berkarya seni rupa dapat diasistensi atau dilakukan dengan menggunakan komputer.

Meskipun begitu, harus selalu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni ataupun desain yang identik dengan teknologi digital tetap membutuhkan kepekaan rasa yang sulit bahkan hampir tidak mungkin dapat diciptakan oleh program komputer.

Kepekaan rasa seni atau sense of art adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki oleh manusia. Setiap manusia biasanya memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, dan inilah yang membuat seseorang dapat menjadi seorang seniman.

 

TEKNIK BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Berkarya seni rupa 2 dimensi membutuhkan keterampilan teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan karya yang garap. Sebagai contoh, untuk menciptakan karya lukisan, seorang perupa harus menguasai keterampilan teknis menggunakan  kuas dan mencampur cat (mengolah bahan) pada kanvas (medium). 

Beberapa teknik karya seni rupa juga dapat sangat spesifik terhadap satu bidang saja. Seni kriya Batik misalnya, membutuhkan teknik khas dan unik untuk membatik. Suatu teknik berkarya seni rupa 2 dimensi mungkin saja secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.

Artinya, teknik adalah salah satu hal yang dapat dieksplorasi untuk menghasilkan karya yang unik. Misalnya, bagaimana jika kita menggunakan canting batik untuk melukis diatas kanvas? Coba saja, kreativitas itu tidak ada batasnya.

 

PROSES BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

Pembuatan karya seni 2 dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses yang bertahap. Tahapan ini akan berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteristik teknik, bahan dan alat yang sebelumnya telah dibahas.

Namun, secara umum berkarya seni rupa 2 dimensi akan dimulai karena adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar senimannya. Jika kita melihat pada sejarah-sejarah atau cerita masa lalu, terkadang motivasi seniman untuk berkarya bisa menjadi sangat dramatis. Seakan motivasi seni harus berasal dari suatu tragedi atau kisah kelam senimannya. Padahal, nyatanya sesuatu yang sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide atau motivasi untuk berkarya. Cobalah perhatikan dan amati benda-benda atau peristiwa sehari-hari di sekitar kita. Kemudian, kembangkan hasil pengamatan tersebut menjadi tema utama berkarya.

Jika analisis dilakukan dengan cermat dan tepat, maka ide dan motivasi berkarya pasti dapat terbentuk. Misalnya, ada Seniman yang terkenal karena melukis menggunakan benang dan jarum jahit. Bahkan ada yang menggambar menggunakan rontokan rambutnya sendiri ketika ia sedang mandi, dengan cara menempelkan rambut-rambut tersebut dinding keramik kamar mandinya.

 

REFERENSI

1.                Hardjana Suka. (1995). Manajemen Kesenian dan Para Pelakunya: Yogyakarta, MSPI.

2.                Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.

3.                Zackaria Soetedja, dkk. (2017). Seni Budaya untuk SMA/SMK/MAK kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.