Karya
seni rupa ada di sekitar kita. Seringkali kita tidak menyadari bahwa
benda-benda yang dekat dengan aktivitas kita sehari-hari adalah karya seni
rupa. Karya seni rupa ini ada yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. Tahukah
kamu apa artinya dimensi dalam karya seni rupa? Karya seni rupa dua atau tiga
dimensi dibedakan dari bagian karya yang dicerap oleh mata. Pada bagian inilah
kamu akan melihat bentuk objek yang terdapat didalamnya.
Cobalah
amati benda di sekitar kamu, maka kamu akan dapat membedakan benda yang
berdimensi dua atau berdimensi tiga. Tunjukkan mana benda atau karya seni rupa
yang berdimensi dua. Karya seni rupa dua dimensi (2D) ada yang memiliki fungsi
pakai dan ada yang memiliki fungsi hias atau fungsi ekspresi saja.
Ada
berbagai aspek dalam karya seni rupa dua dimensi. Berbagai unsur rupa seperti
garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk objek
tertentu pada karya seni rupa dua dimensi tersebut. Untuk mewujudkan karya seni
rupa dua dimensi ini digunakan berbagai bahan, medium dan teknik sesuai dengan
objek dan fungsi yang diinginkan.
SENI
RUPA DUA DIMENSI
Istilah
“Seni Rupa” seringkali kamu jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun
diperbincangkan secara lisan. Tahukah kamu apa sebenarnya Seni Rupa itu?
Cobalah diskusikan dengan temanmu di kelas tentang pengertian dari kata “seni
rupa”. Perhatikan kembali benda-benda di sekitar kamu, tunjukkan benda apa saja
yang termasuk karya seni rupa?
Berbagai
karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya. Walaupun
demikian, karya seni rupa dapat digolongkan berdasarkan jenisnya dengan
mengkategorikan kesamaan karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya.
Dapatkah kamu membedakan karakteristik dasar karya seni rupa yang satu dengan
yang lainnya? Pada binatang, misalnya penggolongan dapat didasarkan pada jenis
kelamin, ada jantan ada betina. Pada tumbuhan, misalnya dapat dikategorikan
berdasarkan fungsinya. Ada tumbuhan yang ditanam sebagai hiasan untuk
memperindah taman ada juga tumbuhan yang ditanam untuk dikonsumsi. Demikian
juga dalam hal karya seni rupa, secara sederhana, kamu dapat membedakan
berdasarkan bentuk (dimensi) maupun fungsinya.
Berdasarkan
dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu, karya seni rupa dua dimensi yang
mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga
ukuran atau memiliki ruang. Tahukah kamu ukuran yang dimaksud dalam karya seni
rupa dua dan tiga dimensi? Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa ada yang
dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis. Karya seni rupa
semacam ini dikategorikan dalam jenis karya seni rupa terapan (applied art).
Pembuatan karya seni (rupa) terapan ini umumnya melalui proses perancangan
(desain). Pertimbangan aspek-aspek kerupaan dalam karya seni terapan berfungsi
untuk memperindah bentuk dan tampilan sebuah benda serta meningkatkan
kenyamanan
penggunaanya. Tahukah kamu benda-benda apa saja yang ada di sekitar kamu yang
dikategorikan sebagai karya seni rupa terapan? Sebaliknya ada karya seni rupa
yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa
mempertimbangkan fungsi praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut
karya seni rupa murni yang umumnya digunakan sebagai elemen estetis untuk
”memperindah” ruangan atau tempat tertentu.
Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya
seni rupa juga digolongkan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik, dan
bahan) serta orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut kita
mengenal berbagai jenis karya seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni
grafis, seni kriya, dan desain.
Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dua ukuran atau sisi, mudahnya karya ini hanya memiliki panjang dan
lebar saja, tanpa dimensi ketiga yaitu: ruang (z). Contohnya adalah lukisan,
seni grafis, ilustrasi dan karya rupa lain yang digambar diatas permukaan
datar.
Istilah ini muncul ketika seni rupa dibedakan berdasarkan
dimensinya, yaitu karya seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi.
Penggolongan seperti ini dilakukan agar kita memahami seberapa jauh cakupan
seni rupa dapat dibedakan.
Misalnya, seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan
fungsinya. Yaitu, seni rupa terapan (applied art) yang pembuatannya melalui
proses perancangan (desain), dan seni rupa murni, karya yang dibuat dengan tujuan
untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi
praktisnya.
Selain berdasarkan bentuk (dimensi) dan fungsinya, karya
seni rupa juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristik media (alat, teknik,
dan bahan) dan orientasi pembuatannya. Berdasarkan karakteristik tersebut, seni
rupa terbagi menjadi: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan
desain.
Ketika kita mengetahui setiap jenis seni rupa berdasarkan
parameter fungsinya, maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk mengapresiasi
atau menciptakan karya spesifik yang inign kita pelajari. Karena setiap jenis
karya seni rupa yang berbeda akan membutuhkan treatment yang berbeda pula.
Jika berbicara terdapat karya yang memiliki dimensi lebih
dari karya dua dimensi, maka akan muncul pertanyaan dan pernyataan bahwa seni
rupa tiga dimensi adalah sesuatu yang lebih baik atau muktahir. Seperti
bagaimana video game bergrafik 3d akan otomatis disebut lebih bagus daripada
game kartun 2d.
Namun, seni ini tetap bertahan dan masih terus digunakan
dengan alasan yang sangat rasional. Karena kurangnya dimensi pada seni rupa 2
dimensi justru memancing imajinasi lebih dari audiensnya. Gambar yang hanya
dapat dilihat pada permukaan datar lebih mudah untuk menciptakan berbagai
narasi dan teks diluar wujud fisiknya sendiri. Fokus pemirsa secara simultan
akan mengapresiasi wujud fisik dan wujud batin dari karya 2d.
Dengan cepat, gambar dua dimensi dapat memancarkan
berbagai pesan atau narasi yang akan membuat pemirsa gatal untuk
menafsirkannya. Hal ini berbeda dengan
seni rupa 3 dimensi yang karena memiliki dimensi yang sama dengan dunia
nyata. Karena wujudnya yang terlalu sama dengan alam, justru malah menimbulkan
pengabaian atau kesulitan untuk mengapresiasi wujud batin. Ini sebabnya mengapa
masyarakat umum lebih mudah untuk menikmati dan memahami lukisan ketimbang seni
instalasi.
UNSUR FISIK SENI RUPA 2 DIMENSI
1.
TITIK. Unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa
dimensi atau area. Sebenarnya titik digunakan untuk menciptakan unsur yang
lain, karena itu terkadang beberapa ahli lain tidak memasukan titik sebagai
unsur seni rupa. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 94), “secara umum
dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang
kecil, dikatakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan
manakala dengan obyek yang sama dapat dikatakan besar apabila diletakan pada
area yang sempit.” Pendapat tersebut membahas dengan apik tentang relativitas
ukuran. Titik dapat menjadi lingkaran pada area sempit bahkan menjadi tekstur
saat dibuat kecil, banyak dan memenuhi area yang besar dengan pengulangan dan
ritma.
2. GARIS (LINE). Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting untuk
menciptakan karya seni rupa. Garis memiliki dimensi datar memanjang, arah dan
sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus,
melengkung, berombak, dst.
3. RAUT (BIDANG DAN BENTUK). Raut merupakan tampak, potongan
atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” digunakan untuk menunjuk wujud
benda yang datar, sedangkan bangun /bentuk menunjukkan wujud benda yang tampak
memiliki volume (mass), meskipun pada seni rupa 2 dimensi, volume tersebut
hanya ilusi.
4.
RUANG. Ruang dalam karya seni rupa 2 dimensi berarti kesan dimensi
dari objek atau background yang terdapat pada karya seni. Ruang dihadirkan
melalui perbedaan intensitas gelap-terang, warna, hingga menggunakan teknik
menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu (khayal).
5.
TEKSTUR (BARIK). Unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu
permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni
rupa. Terdapat tekstur semu (buatan) dan tekstur asli. Tekstur asli adalah
perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba (seperti cat
timbul). Sementara tekstur semu/buatan adalah kesan semu permukaan objek yang
direka melalui pengolahan unsur garis, gelap-terang, dsb.
6.
GELAP-TERANG. Gerap terang adalah rekaan perbedaan intensitas cahaya yang
jatuh pada permukaan benda yang digambar/dilukis pada karya seni rupa 2dimensi.
Bagian yang terkena cahaya harus dibuat lebih terang dan bagian yang kurang
terkena cahaya akan harus tampak lebih gelap.
7.
WARNA. Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut
teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok
(primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat
beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik
dan polikromatik.
MEDIUM
DAN BAHAN KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
Bahan
berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan
karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan
untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi
sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
Bahan
karya seni rupa adalah material pakai yang dapat habis ketika digunakan untuk
menciptakan karya seni. Seperti jenisnya yang beragam, bahan untuk berkarya
seni juga sangat beranekaragam. Ada yang berfungsi sebagai bahan utama atau
disebut medium, ada juga bahan yang menunjang.
Contohnya,
karya seni lukis dibuat menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utama,
kemudian kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan
bingkai pembentang kanvas dan biasa disebut dengan spanram (stretch board)
Berdasarkan
sumber bahan dan proses pengolahannya, bahan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi
juga dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku
alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam dan diolah tanpa
proses kimiawi. Sementara bahan sintetis adalah bahan-bahan alam yang telah
diolah melalui proses industri atau pabriksasi tertentu, sehingga menjadi bahan
baru yang memiliki sifat dan karakter khusus yang baru pula.
Berdasarkan
sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke
dalam bahan lunak, keras, bahan cair dan padat, dan sebagainya.
ALAT
BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Alat
berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Ketika berkarya seni rupa
2 dimensi dikenal beberapa kategori alat utama, yaitu alat untuk menggambar,
membentuk, dan mewarnai, h alat mencetak (melipatgandakan).
Seperti
pada medium, dalam berkarya juga terdapat alat tidak secara khusus digunakan
untuk kegiatan seni rupa, namun sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni
rupa seperti: alat pemotong (gunting atau pisau), alat pengukur, dan sebagainya.
Alat-alat
tersebut bersifat penunjang untuk mempermudah proses pembuatan karya. Kemajuan
teknologi juga saat ini membuat berkarya seni rupa dapat diasistensi atau
dilakukan dengan menggunakan komputer.
Meskipun
begitu, harus selalu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya
seni ataupun desain yang identik dengan teknologi digital tetap membutuhkan
kepekaan rasa yang sulit bahkan hampir tidak mungkin dapat diciptakan oleh
program komputer.
Kepekaan
rasa seni atau sense of art adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki
oleh manusia. Setiap manusia biasanya memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda
antara satu orang dengan yang lainnya, dan inilah yang membuat seseorang dapat
menjadi seorang seniman.
TEKNIK
BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI
Berkarya seni rupa 2 dimensi membutuhkan keterampilan teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan karya yang garap. Sebagai contoh, untuk menciptakan karya lukisan, seorang perupa harus menguasai keterampilan teknis menggunakan kuas dan mencampur cat (mengolah bahan) pada kanvas (medium).
Beberapa teknik karya seni rupa juga dapat sangat spesifik
terhadap satu bidang saja. Seni kriya Batik misalnya, membutuhkan teknik khas
dan unik untuk membatik. Suatu teknik berkarya seni rupa 2 dimensi mungkin saja secara
khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni
rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa
lainnya.
Artinya,
teknik adalah salah satu hal yang dapat dieksplorasi untuk menghasilkan karya
yang unik. Misalnya, bagaimana jika kita menggunakan canting batik untuk
melukis diatas kanvas? Coba saja, kreativitas itu tidak ada batasnya.
PROSES
BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
Pembuatan
karya seni 2 dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses yang bertahap. Tahapan
ini akan berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti
karakteristik teknik, bahan dan alat yang sebelumnya telah dibahas.
Namun,
secara umum berkarya seni rupa 2 dimensi akan dimulai karena adanya motivasi
untuk berkarya. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari
luar senimannya. Jika kita melihat pada sejarah-sejarah atau cerita masa lalu,
terkadang motivasi seniman untuk berkarya bisa menjadi sangat dramatis.
Seakan
motivasi seni harus berasal dari suatu tragedi atau kisah kelam senimannya.
Padahal, nyatanya sesuatu yang sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat
menjadi ide atau motivasi untuk berkarya. Cobalah perhatikan dan amati
benda-benda atau peristiwa sehari-hari di sekitar kita. Kemudian, kembangkan
hasil pengamatan tersebut menjadi tema utama berkarya.
Jika
analisis dilakukan dengan cermat dan tepat, maka ide dan motivasi berkarya
pasti dapat terbentuk. Misalnya, ada Seniman yang terkenal karena melukis
menggunakan benang dan jarum jahit. Bahkan ada yang menggambar menggunakan
rontokan rambutnya sendiri ketika ia sedang mandi, dengan cara menempelkan
rambut-rambut tersebut dinding keramik kamar mandinya.
REFERENSI
1.
Hardjana Suka. (1995). Manajemen Kesenian dan Para Pelakunya:
Yogyakarta, MSPI.
2.
Sedyawati, Edi dkk. (1983). Seni dalam Masyarakat Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
3. Zackaria Soetedja, dkk. (2017). Seni Budaya untuk SMA/SMK/MAK kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.